Skip to main content

Idul Adha di Athens, Ohio

Foto bareng selepas Sholat Idul Adha

Lebaran selalu menjadi hari raya yang menyenangkan di rumah. Baik lebaran Idul fitri maupun Idul Adha selalu disambut dengan suka cita. Rumah akan ramai dengan ponakan. Opor ayam, burasa, dan kue-kue kering menjadi menu wajib di meja makan. Setiap malam lebaran saya mendengar suara takbir berkumandang di mesjid dekat rumah. Seingat saya, setiap lebaran saya selalu rayakan di rumah. Hanya sekali saya tidak merayakan di rumah, Idul Adha 2010 di Jakarta. Jauh dari rumah, tapi suara takbir masih saya dengarkan.

Tahun ini saya merayakan Idul Adha di Athens Ohio. Ini adalah lebaran pertama buat Ara ikut sholat di mesjid. Tak ada suara takbir yang biasa saya dengar sayup-sayup di rumah meski tempat tinggal saya cukup dekat dengan mesjid. Tak ada mesjid dengan bangun berkubah di sini. Yang ada hanyalah Islamic Center, bangunannya seperti rumah dua tingkat. Lantai atas untuk jamaah perempuan, lantai bawah untuk jamaah laki-laki. Di Islamic center inilah pusat aktivitas agama Islam di Athens Ohio.

Pakai Jilbabnya ya :)
Pagi-pagi sekali kami bersiap ke Islamic Center. Hampir telat untuk sholat Idul Adha. Ara yang masih setengah sadar masih terheran-heran mandi pagi-pagi dan tiba-tiba diajak keluar rumah. Ia bingung saat mengenakan baju lebaran dan jilbab. Untungnya tidak telat sholat idul adha. Ara tidak menangis keras saat sholat jamaah. Meski dia sedikit merengek minta digendong.

Kami sholat di lantai dua khusus perempuan. Sekitar 20 perempuan muslim berkumpul di sana. Kebanyakan berwajah timur tengah, tapi ada juga yang dari Afrika, bahkan ada juga perempuan Amerika. Seorang muallaf yang tampak begitu cantik dalam balutan pakaian muslimahnya. Saling bersalam-salam dan mengucapkan "happy ied mubarak". Kami mungkin berbeda bangsa, tapi rasanya begitu bahagia mengetahui kami saudara semuslim. Sama-sama merayakan idul adha di kampung Amerika bernama Athens. Jumlahnya sedikit mungkin, tapi rasanya begitu menyenangkan berkenalan dengan saudara seiman.
Di Rumah Zac
Tak ada opor ayam atau burasa, tapi digantikan oleh menu bihun dan aneka roti ala timur tengah. Kue-kue coklat dan permen untuk anak-anak. Makan bersama selepas sholat idul Adha. Beberapa perempuan bule pun ikut makan dan merayakan hari raya sekalipun mereka non muslim.

Zac dan Ara
Sore hari berkunjung ke rumah Rahman dan Zac, keluarga Malaysia yang akrab dengan mahasiswa Indonesia. Makan-makan ala melayu. Ada ketupat, sop, dan bumbu kacang. Berkumpul bersama. Kangen akan kampung halaman rasanya sedikit terobati. Selamat Idul Adha...(*)

Foto : M. Yusran Darmawan

Comments

Popular posts from this blog

Tips Memilih Majalah Anak Untuk Buah Hati

Menanamkan hobby membaca pada anak perlu dilakukan sejak dini. Kebiasaan membaca haruslah dimulai dari orang tua. Memberi akses pada buku-buku bacaannya salah satu langkah penting. Namun, membacakan cerita dan mendapatkan perhatian anak-anak merupakan tantangan tersendiri.  Ara dan Buku Bacaannya Saya mengalaminya sendiri. Ara (3 tahun) cukup gampang untuk bosan. Memintanya fokus mendengarkan kala saya membacakannya buku cukup susah. Pada waktu-waktu tertentu ketika dia menemukan buku yang menarik perhatiannya, dia dengan sukarela memintaku mengulangnya berkali-kali. Namun, ketika saya membacakannya buku yang tidak menarik minatnya, dia memilih bermain atau sibuk bercerita sampai saya berhenti membaca. Untuk menarik minatnya akan buku, setiap kali ke toko buku saya membiarkannya memilih buku apa yang ingin dia beli. Kebanyakan pilihannya ada buku cerita dengan karakter favoritnya, Hello Kitty. Untuk buku anak- anak pilihanku, syaratnya adalah ceritanya pendek, kalimatnya mudah ia paham

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar