"Yuk nonton laskar pelangi sama-sama". Sms ini ku kirim ke seorang teman yang ada di pulau jawa beberapa hari lalu. Dan akhirnya, hari ini kami bisa mewujudkan rencana aneh nan gila itu. Kami menonton di dua bioskop yang berbeda, di selang waktu 30 menit yang berbeda, di kota yang berbeda, dan di pulau yang berbeda. Yang menyamakan kami hanyalah keinginan untuk melakukannya secara bersama dan waktu yang tak terpisah 15 derajat. Ia di Denpasar dan aku di Makassar. Sebuah cara nonton yang aneh kupikir. Namun, kami memang orang yang aneh. Ini kedua kalinya aku menonton laksar pelangi. Aku tak pernah bosan melihatnya. Aku masih bisa tertawa untuk setiap adegan lucu dan terharu untuk tiap scene yang menyedihkan.
Namun aku selalu menunggu scene dimana A ling bertemu dengan Ikal. Ketika gadis kecil bermata sipit itu berbalut baju china berwarna merah. Ia begitu cantik. Wajarlah Ikal menggambarkanbetapa terpesonanya ia dengan kuku perempuan itu dengan kalimat “……Saat itu aku merasa jarum detik seluruh jarum yang ada di dunia ini berhenti berdetak. Semua gerakan alam tersentak diam dipotret Tuhan dengan kamera raksasa dari langit, blitz-nya membutakan, flash!!!” (hlm 209)
Aku kembali merefresh kekuatan mimpiku. Terkadang bermimpi itu mengalami proses fluktuatif. Kadang kita begitu optimis dengan mimpi yang kita miliki, namun kadang pula pesimis untuk menggapai semuanya. Menonton film ini selalu membuatku optimis untuk terus bermimpi. kata teman sesama blogger di shout boxku "Bermimpi kan gratis, jadi teruslah bermimpi". ya..kenapa tidak. Hidup bermimpi!!!!!
Namun aku selalu menunggu scene dimana A ling bertemu dengan Ikal. Ketika gadis kecil bermata sipit itu berbalut baju china berwarna merah. Ia begitu cantik. Wajarlah Ikal menggambarkanbetapa terpesonanya ia dengan kuku perempuan itu dengan kalimat “……Saat itu aku merasa jarum detik seluruh jarum yang ada di dunia ini berhenti berdetak. Semua gerakan alam tersentak diam dipotret Tuhan dengan kamera raksasa dari langit, blitz-nya membutakan, flash!!!” (hlm 209)
Aku kembali merefresh kekuatan mimpiku. Terkadang bermimpi itu mengalami proses fluktuatif. Kadang kita begitu optimis dengan mimpi yang kita miliki, namun kadang pula pesimis untuk menggapai semuanya. Menonton film ini selalu membuatku optimis untuk terus bermimpi. kata teman sesama blogger di shout boxku "Bermimpi kan gratis, jadi teruslah bermimpi". ya..kenapa tidak. Hidup bermimpi!!!!!
Comments
Post a Comment