Skip to main content

ribuan rasa hadir di sini...di hati

hari ini sedih mengisi hati. ia tak lupa mengajak kecewa di sana. marah juga ikut-ikutan. ia hadir membawa rasa tersisihkan. tak kalah saing rasa terbuang pun turut andil. ada juga rasa cemburu. semua hadir menyesakkan hati....berdetak bersamaan...

hidup di hatiku...berdetak satu...satu...demi...satu...

ini negatif...jiwaku berontak....sesekali mata ingin menyerah untuk membiarkan saja cairan bening itu tumpah...tapi jiwa mengatakan "TIDAK"
"jangan pernah menangis untuk hal ini..."katanya

rasa itu terus mengiris hati. tapi jiwa dengan kukuh terus bertahan. memberi suply energy. sedikit rasa tenang terus ia kirimkan untuk hati. bisikan-bisikan cinta terus ia kumandangkan dengan lembut. rasa damai pun turut hadir ditiap bisikan itu. jiwa adalah sisi terkuat yang aku punya. di saat sekarang saat aku benar-benar merasa tak berbuat apa-apa dan sudah tertinggal begitu jauh....


perlahan...sedikit demi sedikit. seperti adegan lambat dari sebuah film....
hati memperbaiki rasa. sedikit ia terasa tawar, kemudian terasa manis dan kemudian tenang dan damai. hati telah menjadi pemenang hari ini...
dari semua rasa-rasa yang kurang membahagiakan....ia telah mampu tersenyum dan banyak tertawa....
mata itu kembali berbinar....seperti kristal-kristal bening berbinar...

ia telah menjadi jiwa yang tenang...dengan cinta dan kekuatan yang ia miliki sendiri...

Comments

Popular posts from this blog

Alas Kaki Nyaman, Hati Senang

  sumber foto : Facebook Be.Bob Kata seorang teman memilih alas kaki   sama seperti memilih pasangan hidup,   harus cari yang nyaman. Alas kaki nyaman buat saya adalah sandal jepit, tapi tidak semua kondisi pas dengan sandal jepit.. Saat kuliah saya pun dituntut memakai sepatu. Berhubungan karena ngekost maka alas kaki hendaknya memiliki syarat murah, kuat, dan tahan lama serta pas untuk model casual , feminine , atau sporty . Pilihan saya jatuh pada flat shoes . Karena kostku lumayan dekat dengan kampus, saya cukup jalan kaki. Sepatu yang saya kenakan harus bercumbu dengan berdebu dan beladus karena sinar matahari. Paling menyedihkan ketika musim hujan dan air menggenang, saya mengakalinya dengan jalan kaki menggunakan sandal jepit dan memakai sepatu saat tiba di kampus. Tak jarang saya harus menanggung malu karena persoalan alas kaki.  Pernah sekali saya diusir saat mengenakan sepatu sandal di perkuliahan yang dosennya mengharuskan menggunakan...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Nomaden

Ilustrasi Perlu mengalami kepergian untuk dapat meresapi sebuah kepulangan. Dan kadang kepergian itu serupa perjalanan tak tentu arah dan berpindah. Merasakan nomaden. Tak hanya nomad di alam materi namun juga di alam jiwa. Nomad serupa pengembaraan dimana kamu tak menetap di sebuah tempat. Kamu berpindah. Bergerak. Setiap hari adalah sebuah kepergian dan hidup adalah sebuah jalan yang perlu ditempuh. Seperti sebuah teka-teki labirin yang sering aku temukan di majalah atau bungkus kemasan makanan. Pertanyaannya adalah membantu sang tokoh kartun dari awal labirin untuk sampai dirumahnya dengan jalan berliku. Sangat mudah menebaknya. Otak jaman SDku mampu menjawabnya apalagi jika aku gunakan otakku yang sekarang. Yang telah dipenuhi hal-hal yang lebih rumit dari sekadar gambar labirin di majalah anak-anak. Labirin di majalah itu gampang. Aku bisa melihat semua kemungkinan jalannya. Jika aku tersesat aku dengan mudah untuk kembali ke awal dan mencari alterative lain. Namun soal tek...