Salah, kadang menjadi hal yang selalu saya pikirkan dan membuat saya kehilangan banyak tenaga untuk memikirkannya. Berbuat salah atau melakukan kesalahan membuat saya berlarut-larut berpikir bagaimana mengulang waktu dan membuatnya kembali ke posisi benar. Salah membuat saya kehilangan semangat untuk mengerjakan sesuatu yang lain. Menempatkan posisi saya pada titik nol dan merenung akan segala kelemahan dan ketidakmampuan.
Merenung, mungkin sisi yang paling baik dari berbuat salah. Membuat saya kembali memetakan masalah. Kembali melakukan perjalanan pikiran dengan apa yang pernah saya lakukan. Menemukan batu sandungan dan menandainya dengan begitu detail.
Ada banyak salah yang mungkin tidak bisa diperbaiki tapi bukan berarti dia harus terulang. Seperti keledai yang tidak boleh jatuh dilubang yang sama maka detail itu perlu ditebalkan dimiringkan dan digarisbawahi agar tidak terulang.
Salah adalah manusiawi. Saya bukan malaikat bersayap putih tanpa noda. I'm just human being dimana salah adalah sebuah keniscayaan. Salah mengajarkan saya bahwa saya masih belum dewasa. Pikiran saya belum matang. Dan dengan melakukan kesalahan maka saya belajar untuk menjadi dewasa.
Salah membuat saya melihat kembali ke masa lalu dan berpikir "it was me when i was young". Dan dikekinian saya adalah seseorang yang beranjak dewasa. Belajar pada titik poin itu dan tidak mengulanginya lagi.
Salah mengajarkan saya untuk menata kembali tiap keputusan. Memetakan batu-batu pijakan agar tidak jatuh saat melangkah. Jangan menyalahkan diri atas sebuah kesalahan. Tak ada manusia yang sempurna. Bahkan dalam mencintai pun seseorang bisa saja salah kan?
Salah itu bukan sesuatu yang buruk jika seseorang dapat memanage-nya dengan baik. Tak perlu menyesalkan sebuah kesalahan. Jadikan ia teladan yang baik di masa depan. Forgive yourself but not forget it. (*)
Merenung, mungkin sisi yang paling baik dari berbuat salah. Membuat saya kembali memetakan masalah. Kembali melakukan perjalanan pikiran dengan apa yang pernah saya lakukan. Menemukan batu sandungan dan menandainya dengan begitu detail.
Ada banyak salah yang mungkin tidak bisa diperbaiki tapi bukan berarti dia harus terulang. Seperti keledai yang tidak boleh jatuh dilubang yang sama maka detail itu perlu ditebalkan dimiringkan dan digarisbawahi agar tidak terulang.
Salah adalah manusiawi. Saya bukan malaikat bersayap putih tanpa noda. I'm just human being dimana salah adalah sebuah keniscayaan. Salah mengajarkan saya bahwa saya masih belum dewasa. Pikiran saya belum matang. Dan dengan melakukan kesalahan maka saya belajar untuk menjadi dewasa.
Salah membuat saya melihat kembali ke masa lalu dan berpikir "it was me when i was young". Dan dikekinian saya adalah seseorang yang beranjak dewasa. Belajar pada titik poin itu dan tidak mengulanginya lagi.
Salah mengajarkan saya untuk menata kembali tiap keputusan. Memetakan batu-batu pijakan agar tidak jatuh saat melangkah. Jangan menyalahkan diri atas sebuah kesalahan. Tak ada manusia yang sempurna. Bahkan dalam mencintai pun seseorang bisa saja salah kan?
Salah itu bukan sesuatu yang buruk jika seseorang dapat memanage-nya dengan baik. Tak perlu menyesalkan sebuah kesalahan. Jadikan ia teladan yang baik di masa depan. Forgive yourself but not forget it. (*)
Comments
Post a Comment