Menyambut 100 tahun tenggelamnya kapal Titanic maka James Cameron memformat film Titanic ke 3D dan ditayangkan ulang di bioskop. Kesempatan ini tak ingin saya lewatkan. 14 tahun lalu saya sangat ingin menontonnya dan satu mimpi kecil siap terwujud. Rasanya benar-benar begitu tua menonton film yang dulunya booming saat saya masih memakai seragam SD dan menontonnya di bioskop di usia 25 tahun sambil menggendong anak. Ara tidak boleh ketinggalan. Sekalipun ia sama sekali belum paham, saya tetap membawa ikut nonton. Tak ada orang yang bisa menjaganya, lagian saya memang berniat membawanya tiap saya menonton film di bioskop. Ini film keduanya. Setelah film pertama yang sedikit agak religius, Ara menonton film Titanic yang sedikit agak vulgar. (Ara, bukan mama tidak memberi tayangan edukatif, tapi kamu memang tidak menonton dalam arti sebenarnya). Jam tayang yang cukup larut hingga pulang jam 12 malam.(Mama bandel ya. Jangan dicontoh).
Kakak Ipah, Ema, Were, dan Wardi (yang ini dipaksa nonton) menjadi teman nonton untuk bernostalgia pada masa silam. Wow, Leonardo Di Caprio saat itu berusia 21 tahun. Muda dan tampan. Berbeda di film Inception yang mulai berkerut dan berrahang keras. Tapi ketampanannya tetap sama:D. Sayangnya, menonton film Titanic di jaman galau seperti sekarang ini membuat para penonton mewek :'(. Termasuk saya meski tidak sampai berurai air mata dan sesunggukan. Jack Dawson adalah tipe pria yang menjadi boy in the dreamnya para perempuan. Seniman, penyayang, setia, dan rela berkorban. Tipe pria siaga. Saya yang hanya penonton pun sampai "meleleh" tiap dialog-dialog romantisnya. Apalagi di scene-scene terakhir ketika kapal tenggelam dan semua orang berusaha menyelamatkan diri. Dialog ketika Rose di kayu apung sementara dirinya mengapung di air. Ia berkata bahwa ketika ia memenangkan tiket kelas tiga kapal Titanic dari hasil judi dan mempertemukannya dengan Rose adalah hal yang paling baik yang terjadi di hidupnya. "Karena ia membawaku kepadamu" katanya pada Rose. Setiap orang mungkin menganggap bahwa kemenangan judinya adalah kesialan bagi dirinya karena mengantarnya pada kematian. Tapi bagi Jack, itu adalah jalannya bertemu dengan Rose. Dan ia mensyukurinya. Scene yang juga bikin menangis ketika Rose duduk di sekoci dan harus berpisah dari Jack. Sangat dramatis dengan unsur slow motion saat sekoci digerek turun. Scene itu hanya sedikit dialog tapi begitu ngena di hati. Seperti sepasang yang tak ingin berpisah. Puncaknya adalah ketika Rose memutuskan loncat dan kembali ke kapal. Berlari menemui Jack. "At least, I'm with u" katanya. Saya bisa merasakan apa yang Rose rasakan. Saat kamu harus berpisah dengan orang yang kamu cintai dan kamu juga tahu bahwa mungkin itu adalah kesempatan terakhirmu bersamanya. Yang ingin kamu lakukan adalah menghabiskan sisa waktu yang kalian miliki bersama. At least, I'm with u.
Tak perlulah kujelaskan secara rinci cerita film Titanic di sini. Ini hanyalah sebuah film romantis tentang Jack dan Rose yang bersettingkan kapal Titanic yang benar-benar tenggelam di pelayaran perdananya dari London ke Amerika. Saya menemukan dua kesamaan dialog antara Avatar dan Titanic. "I see u". Meskipun di Titanic tidak terlalu sering diucapkan,tapi bagi penonton yang memiliki tingkat kepekaan rasa mampu menangkap makna dari sekedar " I see u".
Ketika film selesai, rasanya galau bertambah banyak. Setiap perempuan memimpikan lelaki seperti Jack Dawson, tapi mereka juga menyadari tak ada pria seperti itu di dunia. Karenanya karakter Jack dibuat. Agar bayangan tentang pangeran tampan berhati baik selalu tetap ada meski tidak didongengkan lagi lewat cerita putri kerajaan.
Tuntas sudah satu keinginan kecil waktu SD. Sepertinya saya mulai berharap untuk bisa menonton film Ada Apa Dengan Cinta di bioskop. (*)
AADC kan bulan Februari kemarin sudah pernah tayang di bioskop mba.. wah.. ketinggalan info ya :D
ReplyDeleteTitanic ini film favorit saya sepanjang masa deh! Jaman SD dulu juga saya nontonnya di bioskop diajak papa hehehe setelahnya? berjuta kali nonton di DVD :D
Eh iya, ajak anak nonton di bioskop sejak kecil tapi didampingi dan diajari itu kayanya malah bagus, kok :) saya produk keluar masuk bioskop dari kecil soalnya hehe
salam kenal ya mba :)
wah tadi nulis panjang tapi ga masuk :(
ReplyDeleteAADC sudah sempat ada di bioskop mba Februari kemarin... mungkin tunggu 10 taunan lagi hehehe
Mengajak anak ke bioskop dari kecil rasanya bakal jd pengalaman menyenangkan buat anak... skalian latihan ya buat selalu diajak nonton film yang berkualitas... asal didampingi kan gapapa :) saya produk yang dari kecil dibawa ke bioskop soalnya :D
btw, salam kenal lho mba :)
Mbak Nat : komentarnya perlu aku moderasi dulu baru bisa kliatan. Soalnya kadang ada spam yg masuk:). Iya kemarin AADC diputar kembali, cm bwt wilayah jakarta. Makassar ga kebagian. Semoga nnti bs diputar lagi. Salam kenal mbak :)
ReplyDelete