Hmmm...bagaimana saya melihat Breaking Dawn. Saya menemukan Edward Cullen yang tidak mempesona lagi. Tidak segagah diceritakan dalam buku atau at least di film pertama. Begitu pula dengan Bella Swan. Si Kristen Stewart terlalu over gugup hanya untuk memperlihatkan karakter Bella yang begitu lemah. Si Edwardnya pun (ah, saya lupa nama aslinya) tampak makin putih saja dengan pupur yang membuatnya tampak feminin. Tapi satu yang membuatku jatuh hati, Jacob Black. Taylor Laurent berhasil memerankan sosok tergalau yang berusaha move on. Scene paling tampan di film itu ketika ia hadir di pesta pernikahan dengan sedikit cambang di pipinya. Duh, bikin melting.
Dari segi cerita film Breaking Dawn tidak begitu berbeda dengan cerita novelnya. Meski pada bagian bulan madu begitu dieksplorasi. Bella menjadi perempuan yang begitu agresif (dari fashion show lingerie hingga mimpi bercinta). Setelahnya semua seperti di novel. Tak ada bedanya. Hanya saja saya tidak menemukan scene ketika Bella sekarat dan Edward meminta izin pada Jacob untuk merubahnya. Jacob adalah alfa-pemimpin sesungguhnya- dari kelompok werewolf yang menjaga wilayah antara vampir dan serigala. Sehingga ketika ada proses penciptaan vampir baru dari manusia biasa tidak menjadi masalah jika izin diberikan langsung oleh sang Alfa.
Satu yang menyenangkan dari film ini, telinga penonton disuguhi oleh soundtrack yang enak didengar. Mampu menciptakan suasana romantis. Apalagi DVD yang saya tonton mentranslate semua lirik yang mengiringi film. Saya jadi tertarik untuk mendownload semua soundtrack film ini.
Hampir lupa satu hal, scene dimana Jacob meng-imprint atau meninggalkan jejak ke anak Bella itu lumayan cantik menurutku. Dialognya bagus. Kalo saya di-imprint sama Jacob wah, saya yakin saya akan terbebas dari kegalauan.Hehehehe. Saya memilih menjadi tim Jacob. Kalo kamu?(*)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Aku gak suka keduanya di film ._.
ReplyDeleteTapi jika berpatokan pada buku, aku tim Edward '\(^-^)/'