Skip to main content

Rumah

Pulang ke rumah selalu membawa rasa yang membahagiakan. Ia memang tak serupa kota besar yang menawarkan banyak kelap-kelip lampu. Deru kendaraan yang hilir mudik yang memolusikan udara. Tak ada manusia-manusia yang bergegas. Tak ada pusat-pusat perbelanjaan yang selalu menjadi tempat berlari untuk mencari sunyi dalam keramaian. 

Tapi ia selalu menawarkan hangat yang takkan kau dapatkan di tempat lain.Ia membungkus kenangan-kenangan masa kecilmu. Membuat kenangan-kenangan baru. Selau menawarkan hangatnya percakapan meja makan yang selalu menyenangkan. Rasanya begitu lama meninggalkan rumah ini. Waktu mungkin tidaklah terlalu lama. Tapi waktu dalam relativitas hidupku memaknainya dalam sebuah kekosongan. Aku seperti telah melakukan perjalanan jauh ke tempat yang tak kuketahui dan tiba-tiba kembali pulang ke rumah.

Aku merasakan kedinginan dalam perjalanan itu namun seperti sebuah selimut hangat kecil yang selalu menyenangkan saat kecil bergambar mike mouse yang terasa hangat dan melindungi,seperti itulah rumah ini menguatkan hatiku.

Rumah ini serupa tempat ibadah yang menjaminkan sebuah kedamaian. Rumah ini menjadi ruang kontemplasi dimana khayalku dengan bebas bersinergi denga gerak otakku. Aku baru menyadari bahwa ada saat khayal berada pada limit tertentu. Pada sebuah kondisi, pada sebuah situasi.

Aku mensyukuri rumah ini tetap mendatangkan rasa yang sama meski hidup yang dlingkupinya terus bergerak. Ia masih bisa aku andalkan sebagai episentrum yang selalu menjadi titik kembaliku dan titikku memulai sesuatu lagi.Dalam diam ia memahamiku. Tak perlu berkomentar banyak. Namun ia telah mampu memberikan sejuta hangat hangat matahari. Melelehkan hatiku yang membeku.

Comments

  1. tulisan ini terpengaruh oleh ideku waktu bahas ttg kalimat Sandy si Tupai. iya khan?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

Sebelum Salju Mencair

Dua hari ini Athens diselimuti awan hitam. Mendung. Cuaca menjadi dingin. Hujan pun turun. Kemarin cuaca mencapai titik minus. Titik hujan jatuh ke bumi menjadi butiran salju. Angin bertiup kencang. Pohon-pohon pinus tunduk patuh pada gerak angin. Tengah malam kristal-kristal beku itu mencumbui tanah Athens. Jutaan butir yang bertumpuk menutupi tanah, jalan, dan segala permukaan yang dijangkaunya. Permadani putih seketika terhampar menyelimuti bumi. Seperti kepompong yang menyelubungi ulat untuk menjadikannya kupu-kupu. Ini salju nak, coba yuk! Hingga pagi hujan salju masih belum reda. Butiran es itu seolah bersuka cita turun ke bumi. Meliuk-liuk mengikuti gerak angin hingga mendarat dengan sempurna di tanah. Mereka seakan berpesta dan enggan mengakhirinya. Hingga siang, butiran-butiran itu seakan tidak jenuh untuk terus meninggalkan jejak. Kulihat seseorang menuntun anjingnya bermain di tengah salju, Bodoh pikirku bermain-main di salju yang dingin. Bikin frosty ternyata s