Skip to main content

Surat Buat Suami




Pagi tadi ketika kuingatkan padamu akan hari apa hari ini,  kamu hanya berseloroh bahwa ulang tahun pernikahan tidaklah begitu penting. Bukankah kita merayakannya tiap hari? Hahaha. Gombal murahan untuk menghindari perlakuan khusus terhadap hari ini. Kita memang tidak punya tradisi untuk merayakan hari pernikahan. Tapi buat saya ini serupa milestone yang menandai perjalanan panjang bersamamu.

Bagaimana rasanya hidup lima tahun bersamaku? Kamu sangat tahu saya paling tidak bisa masak. Entah lidahmu yang bermasalah atau masakanku yang memang benar-benar enak, kamu selalu menyukainya. Meski kadang kamu tetap mengeritik jika terasa tidak enak atau ada yang kurang. Tapi selalu ada saat dimana saya harus “terpaksa” memasak buatmu karena pujianmu setinggi langit. Padahal ketika kamu memilih membeli nasi padang di warung, hati saya melonjak bahagia karena tak perlu sibuk di dapur.

Kemudian kamu akan mengeritik mukaku yang selalu masam kalo sudah sibuk membersihkan rumah. Kamu akan mulai “menghakimi” bahwa saya hendaknya tak perlu membersihkan rumah jika raut wajah yang tak tersenyum. Saya tidak marah. Saya hanya berusaha segera menyelesaikan pekerjaan rumah dengan cepat.

Kemudian kamu akan mengomentari tubuhku yang kurus,wajahku yang tampak tua dan lelah. Meski nadanya bercanda saya paham bahwa kamu berharap tubuhku sedikit menggemuk dan tulang pipiku tidak tampak tirus. I tell you beb, i try my best to gain weight. Kemudian kamu menganalisis bahwa sebab kekurusanku adalah karena stress mengurus Ara. Saya sedang tidak stress. Saya cukup enjoy menemani Ara. Mungkin penyebab kurus adalah kurangnya tidur siang yang rasanya begitu sangat langka buat saya. But, it’s okay

Jika banyak hal yang kurang selama saya menjadi istri, saya memohon maaf. Saya berusaha yang terbaik. Melakukan yang terbaik. Jika masih kurang, saya meminta maaf. Ajari saya untuk memahamimu. Bimbing saya untuk menjadi seperti harapanmu. Terima kasih sudah menjadi suami dan kawan yang paling memahami dan mengerti. Ribuan hari yang kita lalui. Puluhan pertengkaran yang membuat kita menjadi dewasa dan saling memahami. Serta setiap detik yang membahagiakan bersamamu. You are a great man. Terima kasih sudah menjadi ayah dari Ara. 

Selamat ulang tahun pernikahan yang ke lima and more...

Bogor, 31 Juli 2015

Comments

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Membaca Loversus

Kata K Zulham, teman sekantorku Chicklit itu oportunis. Chicklit adalah genre novel remaja yang menceritakan persoalan anak sekolahan dan percintaan. Tapi yang menyenangkan adalah bagaimana kau membaca dan menemukan apa yang ingin kau baca. Bagaimana kamu tersenyum bahagia di ending sebuah buku. Dan ribuan diksi baru menghingapi otak dan pikiranmu karena penyajiannya. Tak peduli jenis bacaan apa pun ia. Tak peduli ia adalah kumpulan cerpen, dongeng sebelum tidur, bacaan remaja,Chicklit, Teenlit atau novel berat yang terlalu ngejelimet. Aku mengikat kesan itu setelah menuntaskan 216 halaman buku Farah Hidayati. Loversus . Sebuah chicklit yang berfokus pada cerita tentang persahabatan dua siswa SMA yang berawal dari adegan pencarian sepatu hingga pencarian TKI dalam geografis Macau dan London. Pada awalnya saya menganggap buku Loversus ini sama dengan chicklit-chicklit yang pada umumnya hanya sekedar berdialog dan tidak memiliki kedalaman cerita. Namun aku harus mengubah pendapatku di ...