Skip to main content

Warna-Warni Pesta Budaya Di Athens

Di kota kecil Athens, sangat mudah menemukan beragam manusia dari berbagai negara. Asia, Afrika, Amerika latin, hingga Eropa. Rata-rata mereka adalah mahasiswa internasional yang menimba ilmu di Ohio University. Dari Asia, berbeda lagi ragam negaranya. India, Thailand, Cina, Jepang, Korea, Indonesia, Philipina, dan banyak lagi negara. Mahasiswa-mahasiswa ini biasanya bergabung di himpunan mahasiswa negaranya yang dikenal dengan nama Student assosiation. Nah, tiap student Assosiation memiliki program menampilkan budaya-budaya dari negaranya. Semisalnya African Crossover yang diadakan mahasiswa asal Benua Afrika (baca di sini) dan Chinese New Year yang diadakan mahasiswa dan komunitas China di Athens(baca di sini).

Tarian Jepang
Tiap negara memiliki budaya yang beragam. Acara malam budaya ini semacam program untuk memperkenalkan kekayaan tradisi negara masing-masing kepada segenap penonton yang hadir. Beberapa waktu lalu saya menghadiri malam budaya yang diadakan Mahasiswa Jepang dan India. Mahasiswa Jepang menamakan pegelaran budaya "Sakura Festival". Sakura Festival merujuk pada perayaan musim semi di Jepang, dimana warga jepang duduk dibawah pohon sakura yang mekar diawal musim semi. Tradisi ini disebut Hanami. Kabarnya pegelaran budaya ini dilakukan di dekat pohon-pohon sakura yang tumbuh di sepanjang sungai di dekat Ohio University, namun seiring tidak menentunya cuaca, maka acara kemudian dipindahkan ke dalam ruangan. Saat Sakura Festival dilaksanakan beberapa waktu lalu, salju masih saja turun dan sakura masih belum mekar.

Menarik menyaksikan Sakura Festival khususnya buat saya yang pertama kali menyaksikan acara ini. Orang Jepang sangat tepat waktu. Pintu tiket dibuka tepat pukul dua. Para penonton mendapatkan bento, kotak makan siang. Kalo menurutku sih semacam nasi kotak*dilempar nasi bungkus pondokan*. Yang pasti menunya khas jepang. Nasi, rumput laut, ikan dengan saus teriyaki, dan beberapa makanan yang sangat khas Jepang. Serupa makanan yang saya makan di pesawat dari Narita ke Washington.

Beberapa tarian Jepang dipentaskan. Mulai dari tarian perempuan-perempuan jepang berkimono (sayangnya, tarian ini sudah saya lihat sehari sebelumnya di acara International Women Day), tarian nelayan yang kolosal ( cukup banyak penarinya yang diambil dari mahasiswa jepang dan volunteer yang berminat menari), serta tarian dari grup vokal terkenal Jepang, AKB48. Tapi bukan artis aslinya sih. Cuma mahasiswa-mahasiswa Jepang yang mengikuti program pertukaran pelajar dengan Ohio University.

Gongnya gede gede dan banyak

Selain tarian juga dipentaskan gong-gong Jepang yang cukup nyaring. Gongnya cukup memekakan telingar. Tapi Ara tidak pernah merasa terganggu, dia asyik-asyik saja bobo dengan nyenyaknya. Kemudian Martial Art, Kendo dan Judo. Kalo Kendo adalah seni bela diri dengan pedang (itu tuh yang diajarkan Kaoru di Samurai X), nah Judo itu martial art yang tidak pake alat. Cuma ciat-ciat pake kaki dan tangan. Pake acara banting-banting ke matras. Saya aja yang liatnya cukup ngeri.

Nah, seperti yang saya bilang tadi, acara ini cukup menarik buat saya karena ini pertama kalinya saya melihat Sakura Festival, tapi bagi orang lain yang sudah pernah menyaksikan acara ini, Sakura Festival tidaklah berubah dari tahun ke tahun. Acaranya itu-itu saja. Tidak ada perubahan materi acara yang ditampilkan.

Tarian India

Berikutnya Holi Night yang diadakan mahasiswa India. Perayaan Holi adalah perayaan yang diadakan saat musim semi dimana orang-orang saling melempar bubuk berwarna. Holi berarti perayaan warna, saling memlempar bubuk warna diartikan sebagai tanda cinta dan melupakan permusuhan. Nah, lempar-lempar bubuk warna ini dilakukan sehari sebelum Holi Night. Holi Night hanya untuk mementaskan budaya-buday india.

Acaranya sedikit membosankan. Menyanyi, menari, dan drama. itu saja. Itu pun tidak dikemas dengan sangat bagus. Jadinya bosan. Yang cukup menarik hanyalah bagian akhir ketika semua menari bersama. Meskipun saya nda berani ikut-ikutan.


Anyway, dari berbagai macam malam budaya yang sudah saya saksikan di Ohio University, saya mendapatkan banyak hal menarik. Pertama saya mengenal banyak orang, berinteraksi dengan orang-orang baru, memakan makanan khas dari berbagai negara, terakhir melihat berbagai macam budaya. Nah, yang mana menurutku yang paling bagus?


Bukan bermaksud nepotisme atau terlalu memuja budaya sendiri, tapi menurutku Indo Night yang diadakan mahasiswa Indonesia paling menarik diantara semuanya. Biarin deh dikatain subjektif. Kalo bukan saya yang muji siapa lagi *weeekkkk*.

Si Cepot

Budaya Indonesia begitu beragam. Terlalu banyak untuk menampilkannya dalam satu malam. Terlalu kasian untuk menampilkan hal yang sama setiap tahun padahal berbagai macam kesenian berhamburan dari sabang sampai Marauke. Tahun ini Indo Night menampilkan tarian Piring tahun lalu tarian yang ditampilkan adalah tari indang. Martial art berupa pencak silat, pementasan angklung, dan kecapi. Yang menarik adalah hostnya dengan gaya mendalang. Jadi Adalah si cepot yang menguasai malam Indo Night. Dengan temannya si Buta yang sangat ingin kuliah di Amerika. Yang membuat betah adalah alur cerita yang diperankan si Cepot dan temannya. Si Cepot yang tiba di Colombus, kuliah di OU, dan mengerjakan paper di Alden Library. Pergantian pementasannya tidak menoton dipandu oleh MC, tapi dipandu oleh Cepot yang menjadi bagian dari cerita. Menariknya yang lain adalah adanya kuis interaktif untuk para penonton. Penonton antusias untuk mendapatkan hadiah khas Indonesia. Pokoknya, sekalipun saya bukan orang Indonesia (seandainya) dan nonton acara Indo Night, pasti tetap bilang yang paling menarik acaranya, ya Indo Night. Heeheheheehe.

International Week

Nih pada ikutan naik panggung

Ke semua pementasan acara yang ditampilkan di berbagai malam budaya di Ohio University, ditampilkan lagi di acara Talent Show saat International Week. Lagi-lagi saya melihat, tarian India, tarian Jepang, yang itu-itu lagi. Yang menarik hanyalah penari hulahoop yang begitu lentur memainkan hulanya sambil mengikuti musik ala penari balet. Ditambah lagi hula hoopnya menyala, makin bikin kagum. Ara sampe duduk diam memperhatikan dan bertepuk tangan dengan gembira ketika acara selesai. Pas Talent Show, Ara dan Rama mengoccupy panggung saat Arin menyanyi. Hhahahaha. Dua anak ini asyik-asyik aja main-main sembari para penonton tertawa melihat tingkah mereka.

Ikutan parade bawa bendera di Street fair
Setelah talent Show, besoknya acara street fair. Lagi-lagi dipentaskan tarian-tarian yang kemarin dipentaskan. Paling bosan rasanya menonton tarian India. dalam kurun waktu dua bulan  empat kali saya melihat tarian yang sama. Cape' deh.

I can't imagine seberapa bosan orang-orang yang tinggal lama di Athens dan menonton tarian yang sama tiap tahun. Tapi yang pasti, kalo Indo Night, saya yakin mereka nda bakal bosan. Anyway, meski bosan nonton, kelak saya yakin saya akan merindukan menyaksikan berbagai malam budaya di Ohio University. Butuh keajaiban untuk kembali lagi ke tempat ini di masa mendatang dna keajaiban adalah langka adanya. (*)

Comments

  1. Bagus sekali ya kayaknya seru banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya...lumayan bwt pendatang kyk saya

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

Sebelum Salju Mencair

Dua hari ini Athens diselimuti awan hitam. Mendung. Cuaca menjadi dingin. Hujan pun turun. Kemarin cuaca mencapai titik minus. Titik hujan jatuh ke bumi menjadi butiran salju. Angin bertiup kencang. Pohon-pohon pinus tunduk patuh pada gerak angin. Tengah malam kristal-kristal beku itu mencumbui tanah Athens. Jutaan butir yang bertumpuk menutupi tanah, jalan, dan segala permukaan yang dijangkaunya. Permadani putih seketika terhampar menyelimuti bumi. Seperti kepompong yang menyelubungi ulat untuk menjadikannya kupu-kupu. Ini salju nak, coba yuk! Hingga pagi hujan salju masih belum reda. Butiran es itu seolah bersuka cita turun ke bumi. Meliuk-liuk mengikuti gerak angin hingga mendarat dengan sempurna di tanah. Mereka seakan berpesta dan enggan mengakhirinya. Hingga siang, butiran-butiran itu seakan tidak jenuh untuk terus meninggalkan jejak. Kulihat seseorang menuntun anjingnya bermain di tengah salju, Bodoh pikirku bermain-main di salju yang dingin. Bikin frosty ternyata s