Skip to main content

180 Days With Ara

Beratmu kini telah 2 kali bahkan lebih dari berat lahirmu. Selalu kupikir panjangmu tidak bertambah tapi ternyata baju-baju yang dulunya semata kakimu kini sudah sampai di atas pahamu. Kamu bertumbuh. Menjadi anak kecil yang lucu. Semua gemas melihatmu. Kamu gendut. Seperti baby Hui, si anak angsa di film kartun. Menjadi anak yang tidak rewel, bisa main sendiri, dan penyabar. Meski ada saat kamu pun memperlihatkan kekesalanmu dan rengekan manjamu.

Waktu masih sebulan aku selalu berhati-hati menggendongmu. Menimangmu seperti kaca rapuh. Namun kini aku sudah bisa mengayungkan tubuhmu sesukaku. Ke atas ke bawah ke samping sampai kau tertawa terbahak-bahak. Tidurmu pun makin berkurang. Kamu lebih suka terbangun dan bermain-main. Guling dari ujung kasur ke ujung kasur yang lain. Belajar mengangkat pinggulmu agar bisa merangkak. Tuntutanmu pun makin banyak. Jalan-jalan atau diajak main. Kalo tidak diperhatikan kamu akan mengeluarkan suara penanda protes. Kamu selalu tertarik pada hal-hal baru. Apapun itu. Kamu sudah sarjana S1 Asi hari ini. Besok kamu mulai mencicipi makanan yang bertumbuh dari tanah bumi. Tapi tak ada Hiu untuk ritual makan pertamamu. Hiu sebagai simbol agar kelak kamu bertualang layaknya ikan Hiu di laut. Menguasai samudera. Kemudian kupikir mungkin bisa menggantinya dengan buah naga, agar kelak kamu seperti naga yang menjadi mitos sepanjang zaman. Tapi apapun makanan pertamamu tak menjadi soal. Kamulah penentu dirimu kelak.

180 hari kamu kini. Menjadi besar berarti harus siap menerima banyak pelajaran dari dunia. Ada yang baik ada yang buruk. Ada yang menyenangkan dan ada yang menyedihkan.Tapi semakin kamu besar daya imunmu terhadap dunia akan bertambah. Kamu telah dibekali dengan akal fikir yang bisa memilih. Mungkin kelak akan banyak senang dan pedih yang kamu rasa. Tergantung kamu melihat dari sudut mana. Yang perlu kamu lakukan hanya melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda agar kamu menjadi unik dan spesial.

Akan ada lebih banyak hari yang akan kamu lewati. Belajar, berbagi, bertumbuh, dan bebas. Dirimu adalah kendalimu. Menjadi bijaklah. Hiduplah dengan penuh arti sayang. Pagi ini aku membaca tweet dari seorang kakak dan ingin kurekam disini untuk kado 6 bulanmu.

@rahekosmik: aku mencintaimu sejak dulu sekali sampai hari ini dan esok hingga berjuta-juta esok sesudahnya.

Selamat 6 bulan Ara, Mama mencintaimu dulu, sekarang, dan masa yang akan datang.

Comments

  1. kau 6 bulan nak
    Mengisi rindu ku
    tambah sayang kamu . love u

    AUNY

    ReplyDelete
  2. aaaawwwww... chubbyna ara ee
    serasa mau nyubit :p

    ReplyDelete
  3. Ara... tante dwi belum sempat mengigit mu V^^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Sebelum Salju Mencair

Dua hari ini Athens diselimuti awan hitam. Mendung. Cuaca menjadi dingin. Hujan pun turun. Kemarin cuaca mencapai titik minus. Titik hujan jatuh ke bumi menjadi butiran salju. Angin bertiup kencang. Pohon-pohon pinus tunduk patuh pada gerak angin. Tengah malam kristal-kristal beku itu mencumbui tanah Athens. Jutaan butir yang bertumpuk menutupi tanah, jalan, dan segala permukaan yang dijangkaunya. Permadani putih seketika terhampar menyelimuti bumi. Seperti kepompong yang menyelubungi ulat untuk menjadikannya kupu-kupu. Ini salju nak, coba yuk! Hingga pagi hujan salju masih belum reda. Butiran es itu seolah bersuka cita turun ke bumi. Meliuk-liuk mengikuti gerak angin hingga mendarat dengan sempurna di tanah. Mereka seakan berpesta dan enggan mengakhirinya. Hingga siang, butiran-butiran itu seakan tidak jenuh untuk terus meninggalkan jejak. Kulihat seseorang menuntun anjingnya bermain di tengah salju, Bodoh pikirku bermain-main di salju yang dingin. Bikin frosty ternyata s