Skip to main content

Ada Dia di Matamu

Kami duduk berhadapan di restoran itu. Malam sudah menua. Pengunjung mulai sepi. Alunan music mengalun pelan. Merasuk di antara kami yang diam. Ada dua gelas ice lemon di depan kami. Hanya berkurang sedikit oleh pipet kecil yang disedot oleh kami berdua. Diam masih saja betah berada di sini.

Aku memintanya datang malam ini. Restoran ini merekam banyak kenangan kami. Ketika kami sama-sama merayakan pekerjaan pertamanya. Saat ia memintaku menjadi pacarnya. Restoran ini pula yang merekam saat kami saling berselisih paham dan kemudian berbaikan kembali. Karenanya aku meminta ia datang malam ini. Untuk merekam moment ini.
"Kita putus saja" kataku memecah kesunyian.

Ia terkejut. Entah ia benar-benar terkejut atau hanya berpura-pura. Benakku seolah-olah memutar flash back video kenangan kami. Saat pertama kali kami bertemu. Percakapan tengah malam yang selalu mampu membuatku terjaga. Malam-malam panjang yang sering kami lewatkan di atap rumah. Sampai pada kenangan tentang kemarin. Saat teman baikku sendiri berkata padaku bahwa dia telah jatuh cinta padamu dan kamu telah terjerat olehnya. Jerat yang tak mungkin bisa aku maafkan. Jerat itu adalah dua garis warna ungu di sebatang test pack. Adakah yang lebih sakit dari tikaman seorang pacar dan teman baik.

Kupenuhi paru-paruku dengan oksigen. Rasanya sesak. Kuberanikan diri menatapnya. Mencari bayangan sahabatku di matanya. "Adakah dia di matamu?" batinku seolah mencari pada sorot mata yang selalu menatapku teduh. Namun yang kutemukan hanyalah bayangku yang mengerjap di mata basahnya. (*)

#15HariNgeblogFF

Silakan komentar dan tinggalkan akun twitter kamu:)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang pen...

A Very Yuppy Wedding

  Judul : A Very Yuppy Wedding Pengarang : Ika Natassa Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Harga : Rp. 45.000 Genre : Metropop  Nilai subjektif dari saya :3,5 dari 5 Don't judge!!! Saya kembali membaca buku Ika Natassa yang lain. Buku ini adalah buku kedua yang saya baca dan buku ketiga dari Ika yang saya resensi. Kenapa saya membaca Ika Natassa lagi? Karena cerita metropop yang dia sajikan tidak biasa. Tidak seperti cerita-cerita metropop yang saya beli secara acakadul cuma sekedar terpancing oleh sinopsis dua paragraf di sampul belakang. Setelah membaca Divortiare, saya tertarik membaca kisah lain yang dituliskan Ika. Karenanya Antologi Rasa dan A Very Yuppy Wedding menjadi buku buruanku. Sayangnya si toko buku kemarin saya tidak melihat Twitvortiare. Kalo ada bakal masuk kantong belanjaanku juga.  Nah, A Very Yuppy Wedding adalah buku pertama Ika Natassa. Bercerita tentang Andrea, banker salah satu bank terbesar di Indonesia yang berpacaran dengan teman kerjanya sendiri,...