Skip to main content

Tentangmu Yang Selalu Manis

Ada kamu terlelap di sana. Di tempat tidur nyaman dengan selimut hangat yang melindungi tubuhmu dari paparan AC bersuhu 23 derajat. Ini masihlah tengah malam. Aku terjaga dan melihatmu dari radius tak lebih dari 2 meter. Tidurmu begitu lelap. Ada dengkuran halus menemani tidurmu. Aku tak bisa tidur. Selalu seperti itu. Tengah malam selalu mampu mencuri lelapku bahkan di titik paling lelahku sekalipun. Kupandangi lampu kota yang masih tetap terjaga dari jendela apartemenmu. Mereka tak terlelap dan tetap benderang. Serupa bintang-bintang kecil yang berpijar mewarnai malam di bumi. Menemaniku terjaga. Dalam diam dan lembut dengkuranmu.

Aku membayangkan dirimu terjaga. Melihatku dan kemudian tersenyum. Kamu bangun dan kemudian beranjak mendekatiku dengan belitan selimut yang tebal. Kamu duduk disampingku. Memelukku dari belakang. Membagi hangatmu. Menyelimutiku. Kamu tak bertanya apapun. Kamu sudah memahami tiap tingkahku. Juga kebiasaanku terjaga saat tengah malam. Kamu menggumamkan sebuah lagu tak jelas. Merangkulku sambil mengayun-ayunkan tubuhku dalam pelukmu. Aku membayangkan diriku menutup mata dan kemudian terlelap dalam pelukan. Dan kemudian kamu membopongku ke tempat tidur. Merangkulku dalam lelap yang hangat.

Tapi kamu masih saja terlelap. Tak ada lagi dengkuran halus yang menyertai deru nafasmu. Aku masih terjaga. Seperti malam-malam kemarin. Malam-malam dimana aku mulai mengenalmu. 365 hari yang lalu. Malam yang selalu merekam kenangan percakapan malam yang tak pernah selesai. Malam pula yang merekam ketika kita lelah bercerita banyak kita memilih berkeliling kota tanpa tujuan. Hingga pada akhirnya aku selalu terjaga saat malam dengan putaran kenangan yang kita lalu saat aku jauh darimu. Kupikir ketika aku berada dekat denganmu aku bisa lelap tertidur. Melewatkan tengah malam tanpa harus terjaga. Tapi nyatanya tengah malam telah memerangkapku dalam kenangan. Tentang kita, tentang kamu, meski tanpa kamu. Ia hanya memerangkap diriku sendiri.

Kita selalu punya banyak kenangan manis. Kenangan yang kita lalui bersama dengan tawa dan canda. Aku bisa tertawa lepas dan meneguk bahagia. Tapi ketika tengah malam menyapa ia merampasnya dariku. Meninggalkanku lelah dalam gelap yang sunyi. Aku selalu berharap tak ada tengah malam. Agar aku selalu bisa bahagia dengan kenangan-kenangan tentang kita. Tapi ia seperti penyihir yang mengutukku untuk terbangun. Aku seperti Cinderella. Mengapa tengah malam mengubah kereta jadi labu dan gaun pesta menjadi baju lusuh. Malam ini aku menemukan jawabnya, tengah malam telah membangunkan dari mimpi. Tengah malam memperlihatkan realitas yang keras. Tak ada putri pesta, gaun cantik, dan kereta indah. Sayangnya, aku bukanlah cinderella yang akhirnya menemukan realitas yang diimpikannya. Aku ada disini, terjaga, sendirian dan mengingat segala tentang kita, dulu.

Kamu masih terlelap. Dengkuranmu keras. Aku masih berharap kamu terbangun dan memelukku di sini. Menemaniku membunuh malam. Agar tetap kurasakan hangatmu hingga esok ketika kita berpisah.(*)

#15HariNgeblogFF
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

  1. Met pagi, terlalu indah untuk di baca dalam keadaan saya yg belum mandi hehe..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Mencintaimu

Aku terbangun pagi ini. Masih begitu pagi. Aku menghimpun jiwaku. Aku mengumpulkan cinta di hatiku. Kutemukan begitu banyak cinta untukmu. Aku mencintaimu.aku mencintaimu.aku mencintaimu. Bahagia bisa memilikimu. Bahagia bisa menjadi tempat kembali saat kau butuh. Bahagia bisa menjadi rumah yang hangat untukmu. Aku menemukan ceceran cerita dalam lembar-lembar catatan harianku. Yang lain dating dan pergi. Tapi dirimu selalu ada. Selalu menemani. Tempatku menangis. Tempatku merajuk. Dan tempatku bermanja dan berbagi bahagia. Aku telah membangun rumah dihatimu. Kesana lah aku pulang. Tiga hari ini kurasakan bahwa kita telah menjadi sebuah ikatan yang menyatu. Tiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangamu. Aku harus belajar mengalah dan tak egois. Mendengarkan penilaianmu dan tak egois ketika kita tak bersepakat. Sayap kita adalah telah menyatu. Dan kita akan terbang bersama. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu….Sangat. Hei, pagi ini aku mendengar Air Supply. Semua laguny

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem