Dua lelaki dengan dua kisah mendatangiku di suatu tengah malam. Bercerita tentang keluh kesahnya. Kuladeni mereka meski malam itu aku terkantuk-kantuk. Suara deringan telepon genggam penanda kedatangan kisah mereka membangunkanku dari tidur.
Lelaki I : aku bingung banget. BT juga. Pacar aku maksa kalo nikah nanti tinggal sama dia di
Lelaki II : Sebenarnya tak ada cinta yang lain. Hanya saja rasa ini begitu hambar
Aku termenung. Kedua lelaki ini adalah dua keeping puzzle dalam dalam hidupku. Lelaki pertama adalah seseorang yang datang dari masa lalu yang selama ini aku cari. Yang selama ini tak pernah aku dengar kabarnya. Tiga hari kemarin ia datang menyapaku lewat telepon. Berbagi kabar bahwa ia di
Lelaki kedua adalah keeping puzzle yang lain. Ia melengkapi liburan indahku di bali 2 tahun lalu. Kami pernah bertukar rasa. Menjadi teman yang berbagi kisah. Merasakan sesuatu yang tumbuh di hati masing-masing, namun tak pernah berani mengungkapkan karena kami tahu kami tak pernah bisa bersatu.
Reply to lelaki I : ya kok gitu sih. Mau ga dia diduakan. Kalo iya, emang kamu punya calon di sini. Kenapa ga bawa aja dia kalo kamu dinas keluar
Reply to lelaki II : Oh gitu. Biasa aja kok kalo rasa cinta kemudian tawar. Aku kalo gitu sama kk’ku biasanya ga ketemuan dulu. Tapi kan pacarannya jarak jauh, jadinya ya jarang rasa tawar.hehehhehe
Lelaki I : Dianya ga mau. Lagian aku juga ga punya calon di sini. Gimana kalo punya TTM aja?
Tuh
Reply lelaki I : ya…kok gitu sih. Knapa tidak mencoba untuk setia. Carilah kesibukan yang lain.
Lelaki II : berapa sih tiket kapal ke makassar kalo hari biasa?
Hah…yang satu ini kenapa lagi????
Relpy lelaki II : biasanya 300-400an. Emang kenapa? Mau ke sini? Jaangan bikin aku shock donk
Lelaki I : di sini aku ga punya teman. 3 bulan begitu lama kalo sendiri
Reply lelaki I : loh,
Lelaki I : kamu juga g a mau ketemu aku
Reply lelaki I : aku pengen banget ketemu sama kamu. Aku ingin mastiin satu hal dari kamu. Tapi aku ga bisa.
Kenapa ia tiba-tiba begitu memaksa. Aku mengenalnya waktu aku di tahun pertamaku di SMP dan ia di tahun ketiga. Ia sempat menyukaiku dulu, namun aku smepat menolaknya. Namun sesuatu kemudian berubah pada cara pandanganku melihatnya, namun ketika itu dia telah pergi menjauh.
Lelaki II : masih mau berharap pada
Lelaki kedua, aku pernah punya kisah indahnya di suatu masa yang singkat di bali. Kami mengikuti pelatihan bersama dan begitu dekat. Dia menemaniku jalan-jalan keliling bali. Ke pantai kuta dan menikmati es krim di
Dia bercerita tentang kekasihnya dan aku bercerita tentang kekasihku. Sampai pada titik bahwa kami menyadari ada cinta diantara kami. Setelah pelatihan ketika ia pulang ke
Lelaki II : Aku pernah melakukan satu kegilaan dulu di
Reply lelaki II : aku akan sangat senang kamu ke sini.kabari kalo kamu mau datang
Lelaki I : ga usah minta maaf. Aku udah maafin kok. Lagian aku yang terlalu egois memaksa kamu datang
Aku sangat ingin bertemu denganmu. Sungguh. Tapi mengapa tidak bisa sedikit bersabar. Bukankah masih bisa besok, lusa, dan , besok-besoknya lagi.
Reply lelaki I : aku tak ingin mengecawakanmu lagi. aku juga sangat ingin bertemu denganmu. Tapi tidak harus besok
Aku mumet. Kami tak begitu saling mengenal.tapi tiga hari ini semua rasa itu kembali. Seperti sepasang kekasih yang menunggu waktu deadline akan sebuah perpisahan. Dan pertemuan menjadi sebuah kunci untuk mengakhiri perpisahan.
Lelaki II : biarlah Tuhan melemparkan dadunya dan kita lihat kemana arah permainan ini
Reply lelaki II : Tuhan tidak pernah melempar dadu dan tidak ada yang kebetulan. Aku akan sangant senang kamu kesini.
Apakah kamu juga tidak bisa menunggu lelaki II? Tidak bisakah kita tetap di cross line yang telah ada dan menyelesaikannya sedikit demi sedikit.
Lelaki I : harusnya aku sadar bahwa kita memang tidak akan pernah bertemu. Bukan kamu yang mengecewakan aku, tapi diri aku sendiri. Harusnya aku mampu memendam rasa suka ini padamu agar tidak berakhir seperti ini.
Reply lelaki I : kenapa kita terus melakukan perdebatan ini layaknya orang pacaran. Kenapa kita tidak mengusahakan untuk dapat bertemu. Kenapa tidak menunggu?
Kisah ini menari nari di benakku. Aku tak lagi mampu untuk memejamkan mata. Aku lelah untuk semua ini. Aku menyayangi kalian.
Lelaki II : hei, itu perkataan Einstein.dan memang tidak ada yang kebetulan. Ini seperti kita bermain soliteir. Kita menunggu kartu joker keluar untuk membuat jalan kembali normal dan kartu yang lain bebas turun. Entah padamu atau padaku kartu joker terakhir, setelah yang pertama telah kita gunakan di bali lalu. Kita terus mainkan saja permainan ini sampai kartu ditangan kita habis….
Aku telah menemukanmu. Menemukan sosok teman yang aku temui di Bali dulu. Hanya kita yang mampu memahami bahasa antara kita masing-masing
Reply lelaki II : so, kenapa kita tidak melanjutkan permainan. Biarkan saja kita terus diarena ini hingga permainan selesai. Bagaimana.deal?
Lelaki II :deal
Akhirnya aku menemukan jalan untuk menyelesaikan masalahmu. Kita tetap saja di jalan ini. Biarkan permainan yang mengakhiri semuanya.
Reply lelaki II : kamu tidak berubah. Aku menyayangimu
Lelaki II : aku tetap akan jadi aku. Tapi kita harus bersiap untuk kemungkinan kartu joker masih ditumpukan kartu sedangkan kartu yang ada ditangan kita telah habis.aku pun menyayangimu.
Reply lelaki II : aku akan terus berusaha. Meski kartu joker itu akan muncul atau tidak.
Kita selalu menyelesaikannya dengan cara seperti ini. Cara yang kita temukan sendiri dan hanya dipakai dan dimengerti oleh kita. Bukankah ini sangat indah, kawan.
Lelaki I :aku ingin menceritakan kisah yang amat panjang kalo kta bertemu.
Reply lelaki I : tunggulah. Sedikit bersabar saja.
Lelaki I : aku akan terus menunggu sampai kapanpun. Kalo kita bertemu kana aku ceritakan mengapa aku ke
Reply lelaki I : aku akan dengan senang mendengarnya
Apa yang membuatmu ke
(terinspirasi dari dua orang teman yang menceritakan kisahnya dengan banyak penambahan untuk kesan dramatis...tapi semoga kalian mampu memahaminya...)
Comments
Post a Comment