Skip to main content

mencari nick carter


dua hari terakhir ini, saya asyik main di facebook. sebuah situs pertemanan seperti friendster. bedanya ini lebih komplit dan lebih ribet. sebenarnya saya juga agak malas buka facebook. lama Loadingnya, trus ribet buat aksesorisnya. belum ngerti aku.

dwi pun ikutan punya facebook gara-gara mubarak dan madi, dua orang yang mengatakan secara tak langsung " standar gaul itu punya facebook". yah....dan terdampar lah saya di facebook.

dari informasi yang saya dapat dari madi, di facebook itu kita dapat ketemu dan berteman dengan orang yang benar-benar kita inginkan. misalnya madi yang meng-add riri riza sebagai teman.

nah beranjak dari situ kemudian aku iseng mencari nama-nama public figur yang melintas dalam otakku. mulai dari Nicholas Saputra sampai Harry Potter semua aku add. dan ternyata hari ini Dewi lestari menerimaku sebagai teman. entah orang ini , betul dewi latari atau bukan. nevermind-lah....

dan hari ini aku kan mencari nick carter di facebook-ku. entahlah, memory masa sekolah dulu selalu melekat. ia menjadi sebuah angan yang begitu indah. dan apa salahnya kalo aku sekedar mencarinya di sini, di mana dimensi waktu dan ruang tak menjadi arti. mencair layaknya sebuah fluida.....

Comments

  1. selamat mencari sang pangeran, semoga cepat ditemukan sebelum janur kuning melengkung (waw, kalau beneran nikah ama si bule, pake janur kuning nggak ya?) halah

    kalau kamu merasa ribet dengan facebook, beda ama aku. aku sudah bosan dengan friendster. dan bukan berarti ingin pindah ke TAGGED ataupun FACEBOOK (dan masih buanyakk lagii). aku merasa, friendster yang paling top. mungkin aku butuh jeda. terlalu sering tidak baik. tahun depan mungkin kembali lagi (huwaa, lama bgt)

    ya sudahlah, ngeblog aja...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Eksistensi Rasa : Kisah Cinta Tak Biasa Untuk Mereka Yang Mencari

Devin Jelaga Osman atau lebih akrab disapa Djo. Ia memiliki pertanyaan paling besar buat dirinya sendiri . Siapa sebenarnya dirinya? Selain pertanyaan yang masih terus ia cari jawabannya itu, ia memiliki rahasia lain. Yang takut ia bagi dengan sahabat terdekatnya, Rindu.  Rindu Vanilla. Mahasiswa arsitektur seangkatan Djo. Ia membenci perpisahan. Kepergian Langit, Mamanya, persiapaan pernikahan ayahnya. Mengapa ia merasa selalu ia yang ditinggalkan sendirian. Hanya Djo satu-satunya yang selalu menemaninya.  Ezra, asisten dosen yang juga mahasiswa Arsitektur di kampus yang sama. Ia menyimpan rahasia tentang kehidupan Djo.  Eksistensi Rasa adalah buku lanjutan dari Konstelasi Rindu yang menceritakan kisah persahabatan antara Djo dan Rindu. Jika belum membaca Konstelasi Rindu, seperti saya, pada halaman-halaman awal buku ini kamu akan sedikit bingung dengan jalannya cerita. Namun jangan berhenti, teruslah membaca. Karena di halaman-halaman berikutnya kamu akan memahami perma...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Meet Esti Maharani

Baru saja saya menghempaskan tubuh di kasur di rumah kakakku yang beralamat Sudiang setelah menempuh waktu 4 jam dari Bone ketika saya menerima pesan text darinya. "Dwi, saya lagi di Makassar. Kamu di mana?" pengirim Esti PJTL 2006. Kubalas segera "Saya juga di Makassar. Kamu dimana?". Dan berbalas-balas smslah kami. Ia menjelaskan bahwa ia baru saja mendarat dan on the way menuju hotel tempatnya menginap. Ia sedang ada liputan musik di Makassar. Wah, sebuah kebetulan yang kemudian membawa kami berada di kota yang sama di waktu yang bersamaan. Esti Maharani, saya mengenalnya 5 tahun yang lalu. Disebuah pelatihan jurnalistik tingkat lanjut (PJTL) yang diadakan oleh Universitas Udayana, Bali. Kami sekamar. Anaknya ramah, suka tersenyum, dan chubby. Saat itu ia mewakili Majalah Balairung, Universitas Gajah Mada dan saya mewakili UKM Pers Universitas Hasanuddin. Dua minggu kami belajar tentang reportase lanjutan bersama rekan-rekan dari universitas lain. Setelah itu k...