Skip to main content

Ara dan Bahasanya

Dicium domba :*

Rasanya begitu ajaib setiap melihat Ara yang sudah tumbuh besar. Usia sudah 20 bulan kini. Hobbynya berlarian ke sana ke mari. Ngoceh, menyanyi, dan menari. Perbendaharaan katanya pun bertambah. Dia menjadi anak bilingual. Ia memahami bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kebanyakan kata-kata yang dia tahu adalah bahasa inggris. Mungkin karena tiap hari nonton film dan video klip berbahasa Inggris. Ketika melihat ikan, dia akan berkata "fish". Atau ketika menabrak saya tanpa sengaja, ia akan segera bilang "sorry". Pelafalannya sangat native. Selain dari tontonan ia pun banyak belajar dari apa yang saya ucapkan. Kata sorry adalah kata yang paling sering saya pake jika berpapasan dengan orang sambil mendorong Ara. Takutnya menabrak atau menghalangi orang lain. Beberapa hari ini dia mulai belajar ngomong "excuse me".

Saya pun mengajarinya mengucapkan kata "Thank you". Ketika ia memberi saya barang, saya akan berkata thank you dan dia pun mengulang kata tersebut. Ada saat dimana dia dengan pintar menggunakannya, namun ada kala dia ogah-ogahan menggunakannya. Semaunya lah pokoknya. Kata berikutnya yang ia tahu adalah "jatuh" dan "habis". Jatuh selalu menjadi kata yang saya ucapkan kalo dia duduk di meja dapur kemudian mencoba berdiri. Maka saya akan ngomel-ngomel kalo dia bakal jatuh. Setiap ada sesuatu yang terjatuh, dia akan segera berkata "jatuh". Entah dari mana dia mengenal kata "habis". Mungkin keseringan saya pake juga. Setiap kali dia makan sesuatu dan melihat wadahnya kosong ia segera berkata "habis".

Kukenalkan kalimat "I luv u" padanya. Tiap kali memeluknya saya akan berkata "I luv U". Ia pun bisa melafalkannya dengan beberapa kesamaan suara, meski tidak benar-benar berkata I luv u. Tapi kemudian saya mengajarkannya kalimat "I miss u" yang dia ucapkan "I Sis u". Sejak mengenal kalimat "I miss U", tiap kali diminta ngomong "I luv U" ia lebih suka ngomong " I sis U". Paling lancar yang dia ucapkan tidak lain adalah "No". Segala sesuatu yang ditanyakan padanya dia akan jawab "No".

What else? Hmmmm....Ia pun mulai paham jika diminta "Hug" dan "Kiss". Tapi favoritku adalah "Baby, Please, close the door". Dengan sumringah dia akan tergopah-gopah ke pintu dan menutupnya. Tiap kali nenen, dia akan memandang saya dan menunjuk mata saya, "eyes" katanya. Jika rajin, dia akan menunjuk hidung dan berkata "Nose". Jika dengar lagu Head, Shoulder, Knees, and Toes. Dia akan dengan senang hati menunjuk kepala, bahu, lutut, dan kakinya. Tanpa mendengar lagunya pun ia mulai mengenali kalo Toes adalah kaki.

Dia paling suka main balon. Tapi ketika mengajarinya mengatakan "Balloon" dia kebingungan membedakannya antara Balon dan gelembung. Dua-duanya dia sebut 'Bubble". Saya juga ikutan bingung tiap kali dia berkata bubble padahal yang dia maksud balon. Atau ketika berkata bubble yang memang merujuk pada gelembung. 

Mungkin karena keseringan nonton, cukup banyak nada yang masuk di kepalanya. Ia mulai mengenali nada. Beberapa lagu favoritnya adalah if you happy and you know it, I love you, Wheel on the bus, Cicak-Cicak di Dinding, dan Balonku ada lima. Jika saya yang mengenalkannya pada lagu bahasa inggris, maka kerjaan bapaknya yang mengenalkan lagu bahasa Indonesia. Kadang jika ia iseng dia menyanyikan lagu Cicak-cicak di dinding dengan lengkap. Mulai dari cicaknya merayap hingga bagian "hap" yang menjadi favoritnya. Jika mendengar lagu "I love You" Barney, bagian with a great big hug and kiss from me to you, maka ia akan mendekat, memeluk, dan mencium. Bagian ini selalu menjadi favoritku.

Menari adalah aktivitas yang juga ia suka. Di perpustakaan, ia paling menunggu bagian menari. Menari Ring Around The Rossie  dan terjatuh pada bagian "we all fall down". Kemudian meloncat naik ketika bagian "We all jump up".

Nah, bagian bikin gregetan adalah bahasa jika ia menginginkan sesuatu. Kadang jika kami malas-malasan menanggapinya, dia akan menarik tangan kami. Saya dan ayahnya berusaha menyembunyikan tangan sementara dia berusaha keras mencarinya. Yang ditarik adalah tangan. Bukan baju atau yang lainnya. Kalo masih dicueki dia akan berpura-pura menangis. Setelah keinginannya terpenuhi maka ia akan tertawa lebar penuh kemenangan. Ada saat dimana dia ingin sendiri dan tidak mau diganggu. Jika mendekat atau memperhatikannya dia akan marah. kadang dia mendatangi saya dan berharap saya memalingkan muka. Kebanyakan saat dia pengen pup. Mungkin kalo diliat-liatin dia nda bisa konsentrasi ngedannya. Ya kali ya...Hahahahaha. (*)


Comments

  1. Lucu banget sih Ara :D

    ReplyDelete
  2. hahahahahaha.........sy paling suka pas bagian setiap ara ditanya, jawabannya selalu "NO"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nooooooo....heheeheh. dia nda mau bilang yes.

      Delete
  3. Ara Cantik.......
    Tambah pintar............

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Membaca Loversus

Kata K Zulham, teman sekantorku Chicklit itu oportunis. Chicklit adalah genre novel remaja yang menceritakan persoalan anak sekolahan dan percintaan. Tapi yang menyenangkan adalah bagaimana kau membaca dan menemukan apa yang ingin kau baca. Bagaimana kamu tersenyum bahagia di ending sebuah buku. Dan ribuan diksi baru menghingapi otak dan pikiranmu karena penyajiannya. Tak peduli jenis bacaan apa pun ia. Tak peduli ia adalah kumpulan cerpen, dongeng sebelum tidur, bacaan remaja,Chicklit, Teenlit atau novel berat yang terlalu ngejelimet. Aku mengikat kesan itu setelah menuntaskan 216 halaman buku Farah Hidayati. Loversus . Sebuah chicklit yang berfokus pada cerita tentang persahabatan dua siswa SMA yang berawal dari adegan pencarian sepatu hingga pencarian TKI dalam geografis Macau dan London. Pada awalnya saya menganggap buku Loversus ini sama dengan chicklit-chicklit yang pada umumnya hanya sekedar berdialog dan tidak memiliki kedalaman cerita. Namun aku harus mengubah pendapatku di ...