Ada kala ekspektasi tak perlu dipenuhi. Ia cukup ada disudut imajinasi. Tak perlu upaya untuk berusaha membuatnya nyata. Ekspetasi serupa mimpi yang berusah untuk dijadikan nyata. Tapi tahukah kamu mimpi kadang harus tetap berada di langit dan tak perlu menyentuh bumi.
Jika semua mimpi menjadi nyata maka apa gunanya sebuah upaya kerja keras. Seperti menjentikkan jari dan semua tersedia dengan satu kedipan mata. Sesekali harus merasakan sakit dan jatuh agar tertempah menjadi sosok yang kuat.
Tak perlulah ada versi extended. Karena jika ekpektasi itu menjadi nyata semua akan tampak sangat biasa. Tak adalagi sesuatu yang menarik untuk diimpikan. Tak ada lagi tarik menarik yang tampak malu-malu. Tak ada lagi tarik ulur yang membuat deg-deg-an(*)
singkat, jelas dan keren... beda yah kalo anak komunikasi yang menulis. nyawanya slalu ada. salam kenal bu dwi :)
ReplyDeletethanks cyaam. biasa aja. masih belajar nulis kasian:)
ReplyDelete