Museum.Sebuah tempat yang memerangkap masa lalu. Penuh dengan unsure horror dan mistik. Ia seakan menjadi portal lubang waktu yang bias membawa tiap pengunjung dalam dimensi lain kehidupan masa lalu.
Tapi museum berdiri dalam sunyi. Khususnya di Indonesia, animo orang untuk datang berkunjung, melihat-lihat dan belajar dari masa lalu di museum tidaklah begitu besar. Orang-orang lebih tertarik pada hingar bingar mall dan tempat rekereasi lainnya. Tapi tidak dengan museum. Museum identik dengan sesuatu yang kuno dan sangat tidak up to date.
Bahkan tamasya anak-anak sekolah yang sering diadakan tiap libur kenaikan lebih kelas lebih memilih untuk berekreasi ke pantai atau tempat permandian daripada harus ke museum.
Aku menyukai museum. Sejak kecil aku mulai tertarik untuk mendatangi museum. Bagiku museum begitu misterius, penuh dengan berbagai hal-hal mistik dan sangat indah.
Museum pertama yang aku datangi adalah benteng Rotterdam. Aku mengunjunginya waktu aku kelas 4 SD. Saat itu aku begitu takjub dengan segala benda di dalamnya. Padahal tak ada yang istimewa pada koleksinya. Yang paling aku ingat hanyalah sebuah patung replika salah satu pahlawan daerah Sulawesi selatan. Entah itu Hasanuddin atau bukan.
Saat mengunjungi Benteng Somba Opu, aku tak pernah membayangkan bangunan benteng itu sudah tak ada lagi. Yang ada hanyalah prototype bangunan rumah dari seluruh kabupaten di Sulawesi selatan.
Mungkin ketika aku pergi ke suatu tempat nanti, berkunjung ke museum adalah list tempat yang harus aku datangi.Jakarta yang full museum. Boscha di Bandung. Atau sekalian ke Amerika di Washington DC. Tahun 2010 dicanangkan pemerintah untu kembali mengunjungi museum. Mungkin untuk saat ini pilihanku tidaklah terlalu jauh. Museum Kota di Makassar dan juga Bola Soba di Bone. Hanya saja aku belum punya waktu untuk diluangkan.
Comments
Post a Comment