Skip to main content

Being Suporter


Menjadi supporter. Berarti menjadi bagian dari massa terdepan,.bertepuk tangan. berteriak paling keras untuk menemangati dan bersedia menjadi pionir terdepan dalam membela team yang didukung. Bersedia dengan sepenuh hati turut “melempar” dengan maksud membela team kesayangan.

Tak pernah ada yang menonjol secara individu jika berperan sebagai supporter. Selalu disebutkan dalam akumulasi massa yang banyak. Bersedia bertapuk tangan paling keras untuk tiap penciptaan-penciptaan prestasi yang dibuat oleh salah satu atau beberapa anggota team. Dan tak pernah luput diikutkan dalam setiap pertandingan team.

Berbeda dengan sang bintang lapangan yang bias bersinar sendirian, tiap individu reporter adalah sebuah sekrup kecil yang tak begitu berarti. Ketika salah satu sekrup patah atau mengundurkan diri akan dengan mudah mendapatkan penggantinya. Karena syaratnya sangatlah gampang, cukup kamu loyal dan bersedia bertepuk tangan dengan keras untuk tiap prestasi dan upaya memberi semangat pada team.

Supporter tak pernah berada di tengah lapangan. Tak pernah mendapat sorot kamera, kecuali melakukan sebuah tindakan anarkis. Suporter hanya berada di tepian lapangan. Meneriakkan yel-yel. Membawa balon-balon bertuliskan sponsor. Atau mengacungkan tangan raksasa yang menunjuk ke langit.

Saat ini kawan, kita adalah supporter. Mengikuti instruksi sang team leader. Bertapuk tangan ketika diperlukan. Turut menyanyi saat diperintahkan. Tapi tak menutup kemungkinan kita akan bisa menjadi bintang lapangan. Entah kapan kita turut mencetak goal di lapangan itu. Kita pun punya kemerdekaan untuk memilih lapangan yang lain. Mungkin ketika kita telah lelah menjadi supporter dan tak sabar mencetak goal.

Comments

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Berdiri di Atas Dua Perahu

Saya menyukai sebuah serial di Fox Life. Sebenarnya serial ini sudah cukup lama, sayangnya saya tidak terlalu mengikuti. Judulnya Heartbeat. Berkisah tentang kehidupan seorang dokter bedah bernama Alex Pantierre (Mellisa George) di St Matthew's Hospital di Los Angeles. Saya menyukai konflik yang terjadi di film ini. ada konflik tentang profesi dokternya dan juga tentang kisah cinta sang dokter. Bagian cinta ini paling menarik perhatian saya. Karena ia berpacaran dengan dokter Pierce Harrison (Dave Annable) teman sejawatnya. Kemudian konflik terjadi ketika pacar masa lalu yang juga adalah seniornya dokter Jesse Shane bergabung menjadi tim dokter yang sama di rumah sakit itu.  Satu episode yang cukup mengena, ketika ayah Alex sakit dan butuh transplantasi ginjal. Saat kejadian ini ia akhirnya mengetahui sebuah rahasia dari harmonisnya Ayah dan Ibunya. Ia menemukan kenyataan bahwa ayahnya diam-diam selama 30 tahun menjalin kasih dengan perempuan yang lain.  Ia marah d...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...