Skip to main content

Narcissa Dwiagustriani


Tiap orang yang mengenalku pertama kali akan mengganggapku orang jawa. Penilaiannya mungkin dari namaku dan juga cara bicaraku. Ketika aku menjelaskan bahwa aku orang bugis asli mereka akan mengatakan “ kok tidak ada bugisnya?”. Mereka pun akan mengetes sedikit bahasa bugis kepadaku. Kalo pun mereka tak puas dengan jawabanku mereka menanyaiku lagi, ada sedikit jawanya mungkin dari orang tua?, dan aku pun akan menjawab dengan senyum dan gelengan kepala. Dan terakhir mereka akan bertanya “pernah tinggal di jawa”, dan sekali lagi aku akan menjawab dengan gelengan kepala yang pasti”Tidak”.

Terkadang ada juga orang yang bilang, aku mirip Asti Ananta. Sejak SMA kelas 1, guru dan temanku pun selalu mengatakan kami mirip. (tapi, salah kali. Asti Ananta yang mirip dengan Aku…hehehehe).
Hanya sedikit orang yang mampu menebak mengapa namaku Dwiagustriani. Itu pun hanya menjawab “ Pasti orang tuanya guru, jadinya pintar pilih nama”. Orang-orang selalu menganggap Dwi berarti anak kedua. Padahal sesungguhnya itu adalah tanggal kelahiranku. “Tri” yang menunjukkan kalo aku anak ketiga.

Aku bersyukur namaku tidaklah pasaran. Bahkan aku pernah berpikir namaku tak punya kesamaan. Sampai pada tahun terakhir kuliahku keyakinan itu memudar. Aku mengetahui bahwa ada orang lain yang memiliki nama yang hamper sama dengan namaku di akademik. Bedanya hanyalah pada ujung nama kami, kalo aku berakhiran “Ani” kalo dia berakhiran “Yanti”. Untungnya mamaku tak memberi finishing Touch dinamaku seperti semua kakak-kakakku “Yanti”. Hehehehe


Mengapa cara bicaraku ssangat berbeda dengan orang Bone pada umumnya? Kalo orang-orang melontarkan pertanyaan itu, aku akan menjawab “aku adalah generasi televisi. Tumbuh ditengah menjamurnya parabola yang tontonannya adalah MTV, CNN, CNBC, TV3 Malaysia, bahkan Tv5 Prancis.
Meski lahir, tumbuh, dan berkembang dipedalaman Bone yang tak ada sinyal Telepon, tak ada pengantar majalah atau Koran tiap hari tapi aku tumbuh dengan pengaruh boybands 90an, Bonjovi, Micheal Learns To Rocks, Mr.Big dan penyanyi jaman 90an. Itu pun mempengaruhi caraku membangun mimpiku.

Menjadi wanita modern dengan segala rutinitas dan kegiatan harian keliling dunia. Namun seiring manusia hidup bertumbuh selalu ada kompromi-kompromi dalam mengejar mimpi. Aku pun mengalaminya. Aku masih terus berusaha tetap menggapai mimpi-mimpi kecilku dan sampai hari ini aku menyakini bahwa aku berada di jalan yang akan membuatku sampai pada titik mimpi itu menjadi nyata.


Aku adalah gadis desa yang dipengaruhi oleh hiruk pikuk dunia. Tapi sampai saa ini aku masih mampu mendesain hidupku. Aku bukanlah seorang perempuan pengikut trendsetter. Aku sangat easy going. Aku berpenampilan senyamannya aku. Aku kadang menyukai berpenampilan feminine tapi tak jarang serampangan sesuai keinginanku. Kadang pula aku berbangga memakai sarung, meski diantara beberapa wanita yang lain mereka berpenampilan begitu menawan dan jaga image.

Secara fisik aku sangat biasa.Namun Kadang juga ada orang mengatakan aku cantik. Tapi kadang aku juga mengganggap diriku jelek. Ada saat-saat tertentu aku menganggap diriku buruk. Tinggi 162 Cm, berat tidak pernah lebih dari 50 kg. pernah aku berusaha membuat berat badanku normal sampai aku rela meminum susu full cream. Tapi yang aku dapat hanyalah gangguan pencernaan.

Orang-orang mungkin menilaiku kurus. Kadang mereka menyuruhku untuk naik 2-3 kg, tapi jujur aku katakana padamu, untuk menaikkan berat badanku sangatlah susah. Tapi jika kamu menyuruhku untuk menurunkan berat badanku, itu adalah suatu yang gampang. Cukup puasa sebulan atau sakit selama seminggu. Sudah cukup untuk mendiskon berat badanku hingga 2-3 kg.


Dilihat dari sifat, aku berusaha menjadi seorang yang bijak. Aku selalu mampu menenangkan jiwaku. Meski kadang sangat mudh untuk iri dan cemburu pada orang lain. Tapi aku mampu menenangkan jiwaku. Emosiku tidak meledak. Tapi aku adalah perempuan yang manja.

Mungkin orang yang belum terlalu mengenalku akan mengatakan bahwa aku sosok yang mandiri. Bahkan terkesan sombong. Mungkin juga memberi kesan memilih-milih orang. Aku tipe orang yang mudah nyambung obrolan, tapi kalo langsung akrab mungkin agak susah. Aku selalu berusaha untuk tak memberatkan orang lain. Tapi terkecuali pada orang yang sudah begitu dekat denganku, sifat manjaku akan muncul, full power.


Aku selalu berusaha menebak kesan apa yang orang berikan saat berkenalan denganku. Dari situ aku mampu bersikap pada orang itu. Aku boleh dibilang sedikit pendendam. Ketika seseorang tidak begitu baik padaku, aku pun akan tidak begitu baik padanya. Entah itu dari caraku beriinteraksi bahkan saat mereka berbicara padaku, kadang aku acuh.
Namun ketika seseorang telah begitu baik padaku, aku pun akan sangat baik padanya. Bahkan tak segan memberikan kado kecil untuk sekedar kejutan.

Aku selalu berusaha menasihati diriku untuk menjadi orang yang selalu memberi kesan baik pada setiap orang. Meski kadang itu sangat bertentangan dengan hatiku.
Airmukaku mampu memberi tahu orang apa yang sedang terjadi di hatiku.

Aku tipe orang yang periang. Jadi ketika aku mulai diam dan mulai tak merespon banyak hal, atau hanya tersenyum kecut berarti there’s something wrong with me. Ada yang sedang mengganjal dan membuat hatiku sedih. Aku takkan membaginya pada orang lain. Kecuali kalo ia telah menjadi seseorang yang telah begitu dekat denganku
.

Aku selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Belajar dari kesalahan-kesalahan dan mampu menerima tiap kritikan. Jujur, aku adalah tipe orang yang tak suka dikritik, tidak suka disalahkan. Tapi nobody’s perfect. Dan aku pun akan selalu salah dan menerima kritikan. Aku belajar untuk bisa bijak. Berpikir postif pada tiap apa yang terjadi. Meski kadang aura-aura negative selalu menjadi penghalang.

Aku mudah memaafkan orang lain, tapi kesanku pada orang tersebut pun akan berubah drastis jika pernah menyakitiku.
Apalagi ya??? Sampai saat ini aku selalu berpuas dengan diriku. Tiap langkahku adalah sebuah pengalaman berharga yang menuntunku ke mimpi-mimpiku.

Saat ini aku masih dalam perjalananku. Perjalananku membangun istana mimpiku di bumi. Aku takkan berhenti dan mengalah pada realitas. Atau merasa nyaman karena telah mapan. Aku akan menerima tantangan mengambil resiko yang lebih besar.


Kalo menurut kamu, aku bagaimana???
Silakan comment di sini.

( Bengo-sabtu, 26 September 2009 -02.25 pm)

Comments

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan ...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...