Skip to main content

Apakah Sopan Santun Mulai Terkikis?


Apakah sopan santun sudah mulai mengikis? Apakah manusia-manusia modern adalah manusia-manusia yang hanya bercengkrama dengan teknologi dan tak lagi mengenal orang-orang di sekitarnya. Manusia yang tersetting individual dan capital. Mengandalkan uang dalam interaksinya dengan manusia yang lain.
Seorang ibu tua menceritakan kisahnya saat berkunjung ke sebuah rumah. Anak-anak tuan rumah itu tak mengenalnya. Istri sang tuan rumah pun tak pula menyapanya. Sang tuan rumah yang terbaring sakit yang hendak dikunjunginya pun tak lagi mengenalnya. Ia hanya duduk di teras depan rumah, tanpa seorang pun yang mengajaknya masuk di rumah.

Mungkin realitas itu tak hanya berlaku bagi anak-anak tuan rumah itu. Itu pun (mungkin) terjadi pada hamper seluruh orang- orang muda yang tak lagi mengenal orang-orang di sekelilingnya. Mereka terlalu sibuk dengan urusan-urusan seumuran mereka. Tanpa harus merasa peduli pada interaksi-interaksi dengan para orang tua.

Hal itu pun terjadi padaku, aku pun telah tersetting menjadi manusia yang tak lagi mengenal orang di sekitarnya. Mengetahui kabar teman seberang pulau melalui fesbuk, namun tak tahu yang terjadi pada tetangga sebelah yang hanya berjarak 3 meter dari rumahku.Aku adalah contoh nyata sebuah manusia modern yang individual.

Silaturahmi ke tetangga tak ada lagi dalam daftar hal yang harus dilakukan saat selesai lebaran. Yang melakukannya hanyalah orang tua- orang tua. Aku hanya sibuk di rumah berinternet ria atau sibuk mengirimkan sms ke semua nomor dalam buku teleponku.


Mungkin sopan santunku pun mulai mengikis???

Comments

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

The Faith (Korean Drama Series)

The Faith Dua mingguan ini saya termangu depan laptop menonton drama korea. Meski di Amerika tetap bisa nonton serial korea. Bedanya kalo di Indonesia perlu berburu bajakannya di sini saya cukup nonton online. Awalnya sih mau download, tapi tak ada download gratisan makanya saya cukup menontonnya via online saja. Saya bukan korean lover banget banget banget. Nonton film korea pun ada syaratnya. Cowoknya harus cakep. Dan standar cakepku sekarang adalah Lee Min Ho. Jadi bisa kamu tebak aktor utama The Faith tak lain dan tak bukan adalah Lee Min Ho. Saya sedikit agak telat mengikuti serial ini. Karena bulan agustus di Makassar DVD bajakannnya sudah bisa ditemukan di lapak-lapak MTC. Saya baru tahu serial The Faith pas liat foto-foto di fanpage Lee Min Ho. Setelah search di google ternyata bisa ditonton lewat online. The Faith atau The Great Doctor bercerita tentang korea di masa lalu yang dikenal dengan nama Dinasti Goryeo. Ratu menderita luka setelah lehernya terkena pedang ketik...

Kartu-Kartu Untuk Ayah

Karena Ayah ulang tahun dan seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, saya selalu mengajak Ara membuat kartu ucapan untuk ayahnya, maka tahun ini pun saya dan Ara membuat beberapa hasta karya.  Beberapa waktu lalu kami membeli buku kreasi untuk ayah. Di dalam buku itu terdapat banyak hasta karya berbahan kertas yang bisa dibuat. Saya memilih membuat bunga-bunga kertas. Ara memilih membuat kartu berbentuk dasi dan kaos. Buku ini disertai banyak stiker yang bisa dipakai untuk mendekorasi kartu ucapan.  Saya membuat pola, Ara menempel stiker dan menuliskan ucapannya. Ia juga menggambari kartunya. Membantu mewarnai meski pada akhirnya saya yang harus menyelesaikannya.  Ada yang baru untuk kartu ulang tahun ayah tahun ini. Jika dulunya saya yang selalu menulis kalimat "Selamat Ulang Tahun" atau semacamnya, tahun ini Ara, dengan tulisan tangannya sendiri, berhasil menulis kata Happy Birthday. Ayah. Dan namanya sendiri. Masih nyontek hurufnya sih, tapi at least kali ini dengan tul...