Sumber foto di sini |
Entah angin dari mana, siang yang
begitu terik dengan kantuk yang tak tertahankan mengantar saya menonton dua
film lawas tahun 1980an. Gita Cinta Dari
SMA dan Puspa Indah Taman Hati
adalah dua film yang membuat saya terpaku di depan tivi dan menahan kantuk.
Dua film Phenomenal di zamannya
yang dibintangi oleh Rano Karno dan Yessy Gusman. Gita Cinta dari SMA bercerita
tentang kisah percintaan dua remaja yang masih duduk di bangku SMA. Galih dan
Ratna. Siapa yang tidak tahu pasangan ini. Kalo pun tak pernah menonton
filmnya, namun lagu Galih dan Ratna salah satu lagu legendaris yang dinyanyikan
oleh alm.Chrisye.
Buat saya dua film ini hanya
kukenal dari judul film. Saya belum pernah menontonnya secara utuh. Big picturenya pun saya ga paham sama
sekali. Jadi waktu tadi iseng-iseng pindahin channel tivi trus dapat Gita Cinta
dari SMA, saya cukup tertarik untuk mengikutinya.
Adalah Galih dan Ratna, dua
remaja yang dimabuk cinta namun ditentang oleh keluarga Ratna. Berlatar cerita
tentang anak SMA, cerita film ini buat
saya terlalu serius. Penuh dengan kesedihan dan kegalauan. Bapak yang galak.
Menjodohkan anaknya. Kemudian dua sejoli yang berusaha melakukan segala cara
untuk bertemu dan melepas rindu. Bertamu ke rumah, ketemu diam-diam hingga
memberitahukan jalan rahasia untuk bertemu di belakang rumah. Jiaaahhh...gue waktu SMA nda segitunya
kale pacaran. Emang sih gue produk SMA kampung. Hahaha.
Yang mau saya bllang, Galih dan
Ratna ini benar-benar saling menemukan belahan hatinya. Mereka pun
mengkhayalkan masa depan, bersama atau tidak bersama. Berusaha saling menjaga
cinta sekalipun di masa depan tidak bersama lagi. Bagian ini so sweet banget. Bikin
loe ingat sama mantan-mantan loe yang ga bisa bikin loe move on. Hingga ending
film yang begitu mengharukan dan menggantung. Kemudian loe bakal bilang, Hah!!!
Kok tragis banget sih kisah cintanya.
Jangan khawatir, film Gita Cinta
Dari SMA ini dilanjutkan dengan film Puspa Indah Taman Hati. Dengan cerita
Galih yang sudah jadi anak kuliahan. Jurusan Musik, cerdas, dan sudah jadi
penyanyi terkenal. Waktu SMA di Gita Cinta Anak SMA dia cerdas juga. Nem
tertinggi yang kemudian disusul oleh Ratna. Di SMA bakat musiknya sudah
terasah.
Sumber foto di sini |
Nah, di Puspa Indah Taman Hati
ini, ada cewek bernama Marlina (yang juga dituliskan lagu oleh Galih. Pokoknya
Galih ini sempurna sebagai pria yang digilai perempuan). Marlina diceritakan
mirip dengan Ratna (pemainnya Yessy Gusman juga sih). Marilna adalah junior di
fakultas Galih. Anaknya periang. Beda dengan Ratna yang karakternya tenang dan
sendu. Ayah ibunya sekalipun kaya namun sangat welcome pada Galih. Beda dengan
orangtuanya Ratna. Singkat cerita keduanya saling suka. Hingga suatu hari Galih
diundang untuk tampil di Jogja. Di sana ia bertemu Ratna. Ratna yang sudah
menikah, dikhianati suaminya, dan tidak bisa move on dari Galih.
Ratna meminta Galih untuk tinggal
lebih lama. Untuk mengulang masa-masa lalu. (Bagian ini sangat tidak
direkomendasikan di tonton oleh mereka yang gagal move on. Jangan sampai
tiba-tiba mengontak mantan dan meminta mengulang masa lalu). Dan Galih
mengiyakan. Mereka pun berjalan-jalan di pantai. Keliling Jojga. Ke Keraton.
Pokoknya kalo istilah saya mengabadi meski sejenak. Membeli kenangan untuk masa
depan. Hingga Ratna meminta untuk kembali bersama Galih. Sayangnya Galih sudah
move on dan memiliki pengganti yang lain.
Kisah Ratna cukup menyedihkan.
Cinta yang tak sampai, dikhianati suami, dan mantan yang sudah move on. Apa
coba yang lebih pedih dari itu. Ia pun merelakan Galih untuk bersama Marlina
meski ia begitu patah hati. Kamasaeanna
kodong.
Diceritakan Marlina mengetahui
kisah pertemuan Galih dan Ratna dan merasa dikhianati. Ia tidak mau ketemuan
lagi dengan Galih. Galih galau yang akhirnya menginspirasinya menuliskan lagu
Puspa Indah Taman Hati. Keduanya lalu bertemu. Berbaikan. Dan akhirnya Marlina
melepaskan Galih merestuinya bersama Ratna.
Hahaha. Drama bangetlah pokoknya.
Saya udah mempersiapkan mental
saya ketika Galih memilih Marlina. Eh, ternyata endingnya si Galih kembali lagi
sama Ratna. Ckckckck...seberapa pun rumitnya, cinta selalu menemukan jalan.
Pelajaran apa yang bisa diambil
dari dua film ini? Pertama, galau itu sudah ada sejak masa SMA Galih dan Ratna.
Bukan temuan modern hasil produksi media sosial. Kedua, kalo kamu galau ya
diarahkanlah ke hal-hal positif seperti menulis lagu. Jangan Cuma sibuk update
di medsos. Ketiga, hati-hati kalo bertemu mantan. Jangan mengungkit masa lalu.
Karena bisa jadi kamu sudah ditinggal move on sama doski. Kasian di kamunya.
Berikutnya, jangan berharap kisah masa lalumu bakal berakhir bahagia di masa
depanmu. Jangan berharap kisah cintamu seperti Galih dan Ratna, karena setahuku
yang bahagia ever after kayak gitu Cuma ada di film.
Anyway, dua film ini sangat
bagus. Lumayan lah untuk bernostalgia akan masa lalu. Gue jamin loe bakal ingat
mantan kalo nonton film ini. But, take
the risk-lah. Hahaha.
Bogor, 10 Agustus 2015
saya juga suka film lama, kak (mungkin salah satu alasan pilih UGM karena pengarang dan setting filmnya Cintaku di Kampus Biru ada disana)....I'd prefer Chrisye - Gita Cinta....sendu-sendu gimana gitu....langsung ingat cinta zaman SMA hihi...
ReplyDelete