Apa yang paling menyedihkan di dunia? Kehilangan. Ketika kamu memiliki dan kemudian tidak memilikinya lagi. Kepergian yang tiba-tiba, kehilangan yang tidak memberi peringatan. Naif juga mengatakan bahwa hidup tak pernah memberikan peringatan. Di setiap agama Tuhan diajarkan hidup di dunia adalah fana. Tak ada yang kekal dan segala hal di dalamnya akan hilang. Tapi tetap saja kehilangan begitu menyakitkan. Baik ketika ia separuh maupun seluruh. Kehilangan adalah tak mampu menjangkaunya dengan inderamu maupun dengan hatimu.
Ada lubang kosong di hatimu. Tak teraba di duniamu dan tiba-tiba kamu sadari bahwa ia sejatinya telah menjadi kabut dan perlahan samar memudar. Yang tersisa adalah kenangan di ruang benakmu yang mencoba kamu bongkar kembali. Kenangan itu serupa dua sisi koin. Menusuk begitu sakit tapi juga menguatkan karena pernah ada di kala itu dan berbahagia.
Hilang seluruh atau sebagian, yang mana paling menyakitkan? Biar kukatakan padamu, ketika kamu kehilangan sesuatu secara seluruh maka titik tertinggi yang kamu miliki ada ikhlas. Tak ada daya yang kamu miliki lagi selain bertumpu pada lututmu dan mencari kekuatan pada Tuhan. Jadi, mungkin jika saya sedikit berpendapat di sini, kehilangan sebagian adalah cobaan yang lebih berat dari kehilangan menyeluruh. Kehilangan orang yang kamu cintai, ia masih mampu kamu inderai namun tak mampu kamu temukan lagi hatinya padamu lebih menyakitkan dibanding ketika ia pergi dengan jiwa dan raga dan tak ada di dunia. Mengapa? Karena masih ada titik egois yang perlu kamu taklukkan. Hatimu. Hati yang perlu bertahan pada sebahagian hati yang tak lagi memilikinya dan juga pada penaklukan keegoisan untuk mengikhlaskannya pergi.
Tak ada yang pernah tahu kapan kehilangan itu datang. Ia adalah kotak hadiah yang tiba-tiba mewujud dan merampas kebahagianmu. Tapi kehilangan atau kepergian telah menjadi sebuah kepastian dari drama hidup. Jadi mengapa harus gundah? Ah, mungkin karena hati manusia telah terjerat cinta dan hasrat memiliki yang manusiawi. Tapi, Tuhan adalah penulis skenario paling TOP. Dialah yang Maha membolakbalikkan hati. Sakit dari kehilangan adalah kelemahan manusia. Dan ikhlas melepaskan adalah sifat ilahi yang tergapai.
God will never drop you any further than your knees and that is the perfect position to be in. P.R.A.Y. = Praise, Repent, Ask, Yield.
Cinta Tuhan adalah yang abadi. Ia mengambil banyak dari kehidupan agar tiap manusia menyadari Dialah Cinta yang sebenarnya.(*)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
kehilangan orang yang disayangi sesuatu yang pasti, sedih juga membacanya, namun kita harus siap-siap, bahkan setekah bersiap pun, kehilangan akan masih terasa sangat menyedihkan.
ReplyDeletesalam Dek Dwi
Makasih mas Erik. setiap kehilangan mengajarkan keikhlasan.
ReplyDeleteTrenyuh bgt bcanya mb dwi, sedih :(
ReplyDelete