Skip to main content

Dear Kamu

Siang ini aku berbaring dengan seorang gadis kecil di sampingku. Nafasnya turun naik dengan teratur. Tidurnya begitu nyenyak. Saya menerka ia tertidur tanpa mimpi.Bukankah tidur tanpa mimpi adalah tidur yang paling nyenyak? Bibirnya sesekali bergerak seperti menyusu. Melihatnya tertidur begitu damai rasanya mampu melenyapkan semua beban dunia. Seperti inikah Sleeping Child yang dinyanyikan oleh Michael Learns To Rock?

Aku selalu iri melihatnya tertidur. Ia tak perlu terinterupsi oleh jejak pikiran bawah sadar yang menakutkan atau ingatan-ingatan yang belajar dia lupakan. Dia tertidur seperti malaikat. Damai, bebas, dan merdeka. Bahkan ketika ia terbangun ia tak perlu memakai topeng pernak-pernik untuk menghadapi dunia. Polos dan tegas pada setiap keinginannya. Ia serupa morfin hidup yang menguatkan hati. Selalu.

Ia cukup peka terhadap bunyi di sekitarnya.Dia mampu terbangun meski hanya suara tuts handphone sekalipun. Ekspresinya terkejut. Matanya awas terhadap sekeliling. Jika ia tak menemukan orang yang biasa di sampingnya ia akan menangis begitu kencang. Sesunggukan. Tangis dewasa yang mengingatkan pada kesepian dan kesendirian. Menyayat dan mampu membuat hati teriris. Tapi pelukan selalu mampu menenggelamkan tangis itu. Menerbitkan sebuah senyum saat matanya masih basah.

Apa yang kamu ingat tentang gadis kecil yang harus kamu tinggalkan untuk bersekolah. 7 bulan umurnya kini. 6 bulan kamu tak bersamanya. Menemaninya tumbuh dan meredakan tangisnya yang rapuh.
Ia bukan lagi bayi kecil yang kamu gendong layaknya membawa bendera. Ia kini tumbuh menjadi bayi besar yang bisa kamu ajak main lempar di udara. Bisa kamu gendong sesuka hati dengan segala gaya yang mampu membuatnya tertawa.

Kelak ketika kamu bertemu dengannya aku yakin ia tidak akan menolakmu. Tapi bersabarlah dengan pandangan menyelidik darinya. Ia menyukai semua orang, bahkan orang yang baru pertama kali dilihatnya pun. Temani saja bercanda dan dia akan menyambutmu dengan senyum dan tawa yang renyah. Tak perlu mengkhawatirkan begitu banyak tentangnya. Ia mengamati dan belajar tentang sekitarnya. Ia tahu bagaimana cara tidak membenturkan kepala ke lantai saat Floor time. Atau bagaimana memainkan mainan tanpa harus merasa sakit jika mainan itu menghantam tubuhnya. Cukup awasi saja dari jarak yang mampu kamu jangkau ketika ia di zona bahaya.

Aku masih punya banyak cerita. Cerita yang takkan pernah habis tentangnya. Tapi biarlah nanti kamu merangkai cerita tentangnya tanpa harus mendengarnya dariku. Satu lagi, ia sekeras kepala saya. Setiap orang mungkin berkata ia lebih mirip dirimu, tapi ketika kamu mengenalnya She's trully Me....(*)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kura-Kura hijau

Tadi waktu ke Mall aku sempat melihat kura-kura hijau kecil yang djual. Ada puluhan ekor dalam satu akuarium besar. Ada yang berdiam diri di batu buatan dalam akuarim kaca itu, adapula yang berenang-berenang. Banyak orang yang singgah untuk melihat-lihat. Dijualnya berpasangan. Kura-kura mungkin makhluk yang gampang kesepian. Jadi jika harus dijual harus berpasangan. Sepasang kura-kura dibrandol dengan harga 70.000 plus akuarim kecil ukuran 20x15x15 cm. Kura-kura itu tampak lucu. Selain kura-kuranya dijualnya turtle food buat sang kura-kura. Aku tertarik untuk membelinya. Tapi aku bukanlah orang yang telaten dalam merawat sesuatu. Aku takut kura-kura itu akan mati jika aku beli. Mungkin jika sang kura-kura beruntung aku pun akan melakukan seperti yang dilakukan Dee, melepas kura-kura. Tapi janganlah aku membelinya. Biarlah orang lain yang lebih telaten yang merawatnya. Semoga kura-kura itu mampu bertahan hidup.

Pada Sebuah Beranda

Siapa yang tak mengenal bondan winarno. Presenter pembawa acara kuliner di televisi. Mempopulerkan istilah “Mak Nyus” untuk tiap komentar enak tentang makanan yang dimakannya. Tapi hanya sedikit yang tahu bahwa ia adalah seorang wartawan senior yang telah malang melintang di dunia jurnalisitik. Memiliki segudang pengalaman liputan. Bahkan pernah membuat salah satu laporan investigasi yang mengungkap sebuah kasus. Namun tak hanya sisi jurnalistik, Bondan Winarno pun seorang penulis sastra yang cukup ciamik. Beberapa waktu lalu seorang teman mengirimkan fotokopian kumpulan cerpen Bondan Winarno yang berjudul “Pada Sebuah Beranda”. Buku ini sudah lama aku cari di toko-toko buku. Namun tak kunjung aku temukan. Hingga seorang teman berbaik hati mengirimkan fotokopiannya yang bersumber di perpustakaan kotanya. Ada 25 cerpen yang dimuat dalam buku tersebut. Pada Sebuah Beranda ini diterbitkan oleh Bondan Winarno sebagai kado ulang tahun untuk dirinya sendiri yang dalam istilahnya “Celebrat...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...