Mei hadir dalam dingin yang menyengat.Ada tirai-tirai hujan yang menjuntai dari langit.Membasahi tanah,menggenangi jalan,dan menggerus tanah-tanah di pot tanaman cabe.Rumput-rumput dalam pot bertumbuh subur.Pasir halaman rumah pun tak lagi kering dan berdebu.Kursi plastik selalu basah.Dan tak ada lagi ritual memandangi sore ditelan malam.
Mei membawa sedih.Dalam hujan yang dingin selalu kutemui suram yang berujung sedih.Ada rindu di sini yang kutahu takkan berbalas.Sekeras apapun aku meneriakkannya.Rindu itu telah beralamat pada dimensi lain.Dimensi yang membuka empat tahun silam.Dimensi yang selalu membawa kabut di mataku dan juga mendung di hatiku.
Aku merindukannya.Seperti anak kecil yang tak pernah memahami arti kehilangan.Aku ingin dia segera hadir ketika aku menangis dan meneriakkan namanya.Aku ingin ia tidak beranjak.Jika perlu ia kembali pulang ke sini dan memelukku.Memberikan hangatnya yang dulu selalu menyenangkan seberapapun buruknya dunia di luar sana.Aku menangis tapi tak lagi meneriakkan namanya.Kata orang-orang,jika aku meraung-raung maka aku menghambat perjalanannya.Ia melakukan perjalanan yang tiap jiwa akan lalui.Aku tak bisa memintanya untuk tinggal dan menunda perjalanan.Telah sampai waktu kepadanya.Dan ia harus pergi.
Sampai detik ini aku mampu memahami itu.Namun ruang-ruang rindu selalu membuka untuknya.Kala lelah dan rapuh,aku mengingatnya.Memintanya hadir disini dan menyembuhkan luka.Sentuhannya adalah sihir yang paling ampuh.
Akhir-akhir ini dialah yang paling aku rindukan.Aku merindukan kalimatnya yang menenangkan,sentuhannya yang menghangatkan.Ia tak pernah mengeluh biarpun aku bermanja-manja diusia yang tak lagi kanak-kanak.Ia selalu menganggapku gadis kecilnya yang masih kolokan.
Aku rindu memeluknya.Aku sangat ingin bertemu dengannya.Banyak cerita yang ingin aku kisahkan.Banyak cerita yang ingin aku dengar darinya.Aku sangat rindu...
Mei membawa sedih.Dalam hujan yang dingin selalu kutemui suram yang berujung sedih.Ada rindu di sini yang kutahu takkan berbalas.Sekeras apapun aku meneriakkannya.Rindu itu telah beralamat pada dimensi lain.Dimensi yang membuka empat tahun silam.Dimensi yang selalu membawa kabut di mataku dan juga mendung di hatiku.
Aku merindukannya.Seperti anak kecil yang tak pernah memahami arti kehilangan.Aku ingin dia segera hadir ketika aku menangis dan meneriakkan namanya.Aku ingin ia tidak beranjak.Jika perlu ia kembali pulang ke sini dan memelukku.Memberikan hangatnya yang dulu selalu menyenangkan seberapapun buruknya dunia di luar sana.Aku menangis tapi tak lagi meneriakkan namanya.Kata orang-orang,jika aku meraung-raung maka aku menghambat perjalanannya.Ia melakukan perjalanan yang tiap jiwa akan lalui.Aku tak bisa memintanya untuk tinggal dan menunda perjalanan.Telah sampai waktu kepadanya.Dan ia harus pergi.
Sampai detik ini aku mampu memahami itu.Namun ruang-ruang rindu selalu membuka untuknya.Kala lelah dan rapuh,aku mengingatnya.Memintanya hadir disini dan menyembuhkan luka.Sentuhannya adalah sihir yang paling ampuh.
Akhir-akhir ini dialah yang paling aku rindukan.Aku merindukan kalimatnya yang menenangkan,sentuhannya yang menghangatkan.Ia tak pernah mengeluh biarpun aku bermanja-manja diusia yang tak lagi kanak-kanak.Ia selalu menganggapku gadis kecilnya yang masih kolokan.
Aku rindu memeluknya.Aku sangat ingin bertemu dengannya.Banyak cerita yang ingin aku kisahkan.Banyak cerita yang ingin aku dengar darinya.Aku sangat rindu...
Mudah2an Dy mengetahuinya kak
ReplyDeleteAndai kehilangan, carilah. tdk semua bisa kamu dapat, tapi setidaknya pasti ada yg senang dicari. kebanyakan yg dicari? sederhanakan :)
ReplyDeletePlease jgn bersikap seperti, meski km ga follow aku. tp q sangat suka dg semua postingan km... q selalu membacanya. dan belajar bnyk darinya... sekali lg aku pasti akan merindukan kamu dan postingan kamu.
ReplyDelete