Skip to main content

Empat Mei

Diam-diam kita menyimpan luka dan parut masing-masing. Kita simpan di ruang paling gelap dan kelam yang bahkan kita pun tak mampu melihat. Luka dan bekas parut tidak untuk dilihat dan dipajang. Sedapat mungkin tak terasa. Tapi kita tak pernah mampu lari luka kita sendiri. Bekas parut yang kita miliki tak pernah menjadi milik orang lain. 

Kenangan-kenangan yang tidak indah  lekang lebih lama dari jejak-jejak ingatan yang baik. Angka -angka pada kalender berganti, namun kita sering terkenang pada peristiwa yang menjauh ke belakang. Sambil bergumam "telah menahun kenangan itu memberi luka parut di hati". Satu buku tahun tertutup, luka masih terasa sakit, sebuah maaf yang dusta untuk hati yang mengiba. Tapi luka itu tak pernah mampu sembuh. Parutnya membekas. Garisnya menandai sebuah peristiwa. 

Adakah ingatan kita hari ini membawa kita ke masa lalu? Adakah ia menyentakkan jiwa seraya berkata hari ini di masa lalu, aku menyakiti hatinya. Kita saling menyakiti. Sumpah serapah bersilangan. Mengiris dada dan menoreh hati. Adakah kita memiliki niatan untuk bertukar sapa dan bertanya kabar? Tanpa perlu menunjukkan luka yang masih belum mengering. Kita cukup lihai berpura-pura. Sebuah kebohongan lagi tak memberi beda. 

Hari ini empat mei. Bintang tetap berperang. Seperti kita dalam diam.  May the 4th be with you. 

Bogor, 4 Mei 2015

Comments

Popular posts from this blog

Kesatria Putih dan Peri Biru

Di sebuah zaman, di negeri antah berantah tersebutlah sebuah kerajaan bernama Koin Emas. Di kerajaan ini semua rakyat rajin bekerja dan pandai menabung. Setiap koin yang dihasilkan dari bekerja setiap harinya disisihkan untuk ditabung untuk masa depan. Sang raja memiliki tempat penyimpanan khusus untuk setiap koin yang disisihkan rakyatnya. Namun terdapat satu koin pusaka yang telah turun temurun diwariskan oleh raja-raja terdahulu. Koin itu diyakini drachma asli dari Dewa yang diturunkan khusus dari langit dan diwariskan untuk menjaga kesejahteraan kerajaan Koin Emas. Koin pusaka tersebut menjadi pelindung kerajaan Koin Emas. Jika koin itu hilang diramalkan kesejahteraan di kerajaan Koin Emas akan berubah menjadi kesengsaraan. Koin itu pun dinilai memiliki khasiat mampu member kekuatan dan kekuasaan bagi yang memilikinya. Raja begitu menjaga pusaka tersebut. Ia takut jika koin pusaka itu hilang atau dicuri. Hingga suatu hari kedamaian di kerajaan itu terganggu. Seekor Naga Merah m...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!!

Di mimpiku Irfan Bachdim pake jaket coklat :) Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!! Kok bisa? Ini sebabnya... Siang ini mimpiku begitu ajaib. Aku bermimpi menonton laga Persema dan PSM di stadion Mattoanging. Alasannya siapa lagi kalo bukan Irfan Bachdim. Hahahahahahaha. Disaat itu jelas-jelas aku mendukung Persema. Bukan PSM. Bahkan baju yang kupakai pun adalah seragam Persema. Yang mengejutkan dari mimpi adalah saat aku memperhatikan pemain-pemain   Persema lebih jelas untuk mencari sosok Irfan Bachdim, sosok yang kucari itu bahkan menghampiriku. Berbicara padaku dari pinggir lapangan “Dwi, u’re beautiful”. Sontak saja terkejut. Dimana dia bisa mengenal namaku. “How do u know me” tanyaku.  “ I know you, Ani” katanya. Hei, bahkan nama kecilku pun ia tahu. Aku terkejut. Wow, apa dia menguntitku. Sampai membaca semua isi blogku. Hanya teman-teman SD dan SMP yang tahu nama kecilku. Saat SMA aku tak lagi dipanggil dengan nama Ani. Dan k...