Skip to main content

Lupa

"Blessed are the forgetful: for they get the better even of their blunders."
Friedrich Nietzsche

Begitu pentingnya kah lupa itu? Sehingga ia terberkati. Beberapa waktu yang lalu aku menonton kembali film korea berjudul “A Moment To Remember”. Bercerita tentang seorang perempuan yang menderita Alzhemeir. Penyakit yang serupa penghapus besar di dalam otak. Menghapus kenangan-kenangan dan ingatan-ingatanmu. Bahkan untuk ke toilet pun kau akan lupa.

Beberapa dialognya begitu menggugah. Saat sang perempuan menangis di depan suaminya. Dan suaminya berkata “Kau tak perlu mengingat apapun. Biarkan aku yang mengingat untukmu”. Apakah benar hidup tanpa masa lalu itu begitu gelap. Padahal adakalanya orang berharap untuk lupa pada masa lalu. Hidup dengan masa lalu begitu menghantui. Terkadang masa lalu menjebak kita dalam pseudolife yang abstrak. Absurd dan membuatmu tak pernah maju. Saat-saat seperti inilah seseorang butuh untuk menghapus ingatannya.

Dalam film Eternal sunshine of the spotless mind seseorang boleh menghapus ingatannya tentang orang lain. Jika kamu tak ingin bayang-bayang masa lalumu tentang seseorang mengganggu masa depanmu maka kamu cukup ke dokter dan ia akan menghapus ingatanmu tentang orang tersebut. Lantas kemudian orang yang dihapus kenangannya dari otakmu akan mendapatkan surat pemberitahuan agar tak lagi melakukan kontak apapun denganmu. Sederhana dan begitu mudah bukan?

Tapi apakah semudah itu melupakan orang lain? Sampai detik ini aku selalu mampu mengingat detail. Sehingga rasanya sulit untuk melupakan sesuatu atau seseorang. Terlebih jika ada kaitan emosi yang kuat akan sosok tersebut. Aku termasuk dalam tipe melankolis yang mengandalkan ingatan untuk diproses kembali dalam menulis. Setiap ingatan terproses dengan begitu cepat di neuron-neuron otakku. Setiap ingatan terkode dengan istilah tertentu. Prosesnya pun bisa tanpa sadar karena berada dibawah kendali hippocampus.

Ada dua hal yang menjadi ingatan itu kuat melekat, pertama apakah ia memiliki arti yang emosional, kedua apakah informasi itu berhubungan dengan sesuatu yang telah diketahui? Neuron-neuron akan sibuk membuat asosiasi. Serupa mengelompokkan benang dan menyulamnya menjadi ikatan ingatan. Kamu akan lebih suka jika informasi itu tentang seseorang yang memiliki ikatan emosional terhadap dirimu.

Misalnya, jika kamu menyukai seseorang, maka segala hal yang bersangkutan langsung padanya baik secara langsung maupun tidak memiliki daya tarik di ingatanmu. Kamu mengingat dia menyukai warna apa, lagu apa, merek baju apa yang dia pakai, bahkan hingga sandal jepit yang dipakainya pun melekat di ingatanmu.

Ada saat ketika seseorang menyakitimu, maka segala hal tentang dia yang ada dalam ingatanmu akan berusaha kau lupakan. Ia adalah prioritas terbesar untuk dilupakan. Jika ingatan itu layaknya lembar buku yang mampu kamu robek, halaman tentangnya telah kamu buang. Dia adalah bagian yang perlu kamu hapus keberadaannya dari duniamu. Kalo perlu segala hal yang menjadikannya ada perlu dilenyapkan dari muka bumi. Kalo perlu segala tindakan yang menggerakkanmu berinteraksi dengannya sedapat mungkin terhapus dari ingatan.

Ingatan mungkin mampu di control. Tapi untuk lupa, sepertinya adalah hal yang cukup sulit. Semakin kamu berusaha melupakan seseorang semakin sering ingatannya muncul di benakmu. Melekat kuat. Seperti merefresh kembali ingatan tersebut. Wajarlah banyak pujangga yang bilang “ jatuh cinta hanya memerlukan waktu sejam, namun melupakan butuh waktu seumur hidup”.

Berdamai dengan keadaan. Pada akhirnya kita tak pernah tahu akankah benar-benar mampu lupa atau tidak. Tapi jika manusia tak mampu lupa, memaafkan adalah jalan terbaik. Mengikhlaskannya pergi dan berdamai pada hati dan keadaan adalah cara yang lebih baik dari lupa.

Comments

  1. entahlah untuk hal-hal yang baik, tapi setiap kita pasti punya hal buruk di masa lalu, terkadang yang terbaik adalah melupakannya (dari film "uninvited")

    ^_^

    ReplyDelete
  2. sepakat kak...atau sesuatu yg indah yg kmudian terasa buryk perlu jg dilupakan...hihihihihi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Mencintaimu

Aku terbangun pagi ini. Masih begitu pagi. Aku menghimpun jiwaku. Aku mengumpulkan cinta di hatiku. Kutemukan begitu banyak cinta untukmu. Aku mencintaimu.aku mencintaimu.aku mencintaimu. Bahagia bisa memilikimu. Bahagia bisa menjadi tempat kembali saat kau butuh. Bahagia bisa menjadi rumah yang hangat untukmu. Aku menemukan ceceran cerita dalam lembar-lembar catatan harianku. Yang lain dating dan pergi. Tapi dirimu selalu ada. Selalu menemani. Tempatku menangis. Tempatku merajuk. Dan tempatku bermanja dan berbagi bahagia. Aku telah membangun rumah dihatimu. Kesana lah aku pulang. Tiga hari ini kurasakan bahwa kita telah menjadi sebuah ikatan yang menyatu. Tiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangamu. Aku harus belajar mengalah dan tak egois. Mendengarkan penilaianmu dan tak egois ketika kita tak bersepakat. Sayap kita adalah telah menyatu. Dan kita akan terbang bersama. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu….Sangat. Hei, pagi ini aku mendengar Air Supply. Semua laguny

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem