Dewi Lestari harus menjauhi internet dan handphone untuk fokus menyelesaikan tulisannya. Baginya internet dan handphone adalah pengaruh paling jahat terhadap kekonsistenan akan menulis.
Setiap hari tak bisa rasanya tidak membuka fesbuk. Ia menjadi semacam candu yang menggerakkan untuk mengintip dunia diluar diriku. Mengintip orang-orang yang ingin aku ketahui aktivitasnya.
Teknologi komunikasi katanya memudahkan. Namun tak jarang membuatku patah hati. Membuatku cemburu dan tidak fokus pada legenda diri.
Jika dunia tanpa teknologi, mungkin aku masih sibuk menulis dengan polpen dan diary berlembar warna. Sibuk membangun imajinasiku sendiri. Sibuk bermain dalam benakku. Tanpa perlu sakit hati, patah hati, atau cemburu.
Jika dunia tanpa teknologi aku tak perlu ketergantungan pada signal speedy yang perlu baik agar aku bisa online.
Jika dunia tanpa teknologi aku mungkin tak perlu jatuh cinta padamu.
Jika dunia tanpa teknologi aku leluasa membangun istanaku.
Jika dunia tanpa teknologi aku tak perlu sibuk mengkhayal segala kemungkinan teknologi yang akan datang.
Jika dunia tanpa teknologi aku tak perlu sibuk menunggu kapan dirimu akan mengirimiku pesan dan kapan kau tiba-tiba menelponku.
Jika dunia tanpa teknologi aku tak perlu bertemu, bertalian, dan berpisah denganmu...
Andai dunia tanpa teknologi....
Comments
Post a Comment