Skip to main content

special thanks to echy


(Echy itu yang pakai jilbab putih.Dari kiri ke kanan adalah Icca, Echy, Dwi, Azmi)

"Hiks. Tidak ada namaku di blogmu" adunya lewat sarana selular.

(Benarkah? Rasanya aku menulis nama-nama setiap orang. Apakah aku lupa?)
"Maaf. Nanti saya edit dan tulis namamu" Jawabku menenangkan.
***
Dan ternyata aku memang tak menemukan namanya di blogku sesaat setelah aku online di Xtranet. Padahal dia yang paling setia menemaniku dan menyemangatiku sejak proposal hingga ujian kemarin. Dia juga yang selalu datang dan turut berempati ketika mama sakit. Dialah yang meminjamkan printernya untuk mencetak skripsiku dari sejak bimbingan hingga revisi setelah ujian.

Dia rela mendapat nasehat dari mama, bapak, dan kakak-kakaknya untuk segera selesai setiap kali aku ke rumahnya untuk menge-print draft skripsiku. Selalu menyediakan makan siang dan membiarkan kue-kuenya aku makan selama menunggu skripsiku yang sibuk diatur olehnya.
(hehehehe...jahat ya)

Teman itu bernama Decy Wahyuni....

Teman yang selalu ada kala aku sedih. Selalu menyemangati dan menanyakan kabar ketika aku telah lama tak menampakkan hidung di kampus atau tak memberi kabar di mana keberadaanku. Teman yang rumahnya telah menjadi rumah kedua bagi kami seangkatan sejak di menjadi maba di unhas. Selalu rela menjadi tempat mencari makan bagi aku dan teman-teman. Selalu membawa kue dan menyediakan coca cola pagi hari jika aku bertandang ke rumahnya. Ia selalu rela meminjamkan dapurnya untuk ide gila teman-teman seangkatanku untuk membuatku, buka puasa, dan acara makan-makan lain.

Ia kadang tak mampu ditebak, tertutup, dan begitu rapuh. Namun ia selalu berusaha untuk tetap ceria dan terlihat kuat. Selalu menjadi tempat pertama untuk semua pertolongan. Selalu menjadi penolong pada garis depan. Meski kadang tak jarang melakukan blunder, tapi ia selalu baik. Ia adalah malaikat berkacamata.
Echy...makasih ya...buat segalanya....

(kami takkan meninggalkanmu.
suatu saat nanti aku pun akan menungguimu di depan ruang ujian sayang)

(Tulisan ini tidak ditujukan untuk mengobati kecewamu, tapi ini adalah refleksiku atasmu...
sa sayang ki..)

Comments

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...