Skip to main content

realistis

"sudah saatnya realistis".
(itu kata yang paling tepat untukku)

pagi ini kulangkahkan kaki dengan semangat 45 untuk ngurus seminarku.tapi tak kutemuka ibu ida loket akademik jurusan. mataku iseng membaca tempelan-tempelan pengumuman di dinding kaca akademik jurusan. pengumuman-pengumuman yang dulunya tak pernah menarik aku baca.

tiba-tiba saja kertas kusam itu membuatku terjaga. aku tak mampu mengejar bulan enam.terlalu banyak prosedural yang harus aku penuhi dan ujian terakhir padatanggal 16 Mei. padahal aku sudah membuat time schedule untuk mengejar bulan enam. tapi sepertinya bulan enam taklah berjodoh denganku.

aku harus realisitis. target selesai adalah bulan sembilan. and no more excuse. bab 2-kutelah selesai 80%.begitu pula bab 3. untuk bab 4, aku perlu sedikit kerja keras. tapi tak apalah.
sedikit menyelam dan meminum air, tak apalah.

semua harus bisa diselesaikan.Aku tak ingin bertemu Gengeng di Baruga. Dwi harus duluan selesai dibanding dirinya. enak aja (hehehehehe...sorry ye...)

pokoknya timeschedule yang telah ada harus tetap dituruti. semua harus berjalan sesuai rencana. SEMANGAT!!!!!
mungkin ada kerlingan yang terkhusus dari-Nya....amien

Ps : tadi dwi sudah download data dari milis tapi semua hilang gara2 komputernya mati. hiks...untungnya data chatingnya masih ada dari kak kmaruddin azis.makasih kak....

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem...