Skip to main content

Tunggu aku…..

“aku menemukan dwi yang cemas,bimbang dan pesimistis”

“aku tak tahu hendak kemana sayapku kan kukepakkan. sayapku masih terlalu rapuh dan duniaku menuntutku untuk segera terbang. Aku tersesat di hutan dan aku tak punya peta untuk bisa keluar dari hutan ini”.

“buatlah peta. Dan kau akan bisa keluar”

“ego terlalu sulit untuk dikalahkan. Dan aku berujung pada keputusasaan”

“sulit memang mengalahkan ego. Butuh waktu lama untuk mampu memenagkan pertarungan ini. Namun, pertama buatlah peta…”

wanna runaway, but it’s such a looser. Wanna face the truth but I really afraid.

Ini seperti sebuah jembatan yang dulu sering aku pakai waktu kecil dulu. Dulu aku selalu menggunakannya kala sedih dan putus asa. Di ujung jembatan itu akan selalu ada pangeran yang menantiku. Sosoknya begitu indah. Ia terseenyum padaku. Dari ujung jembatan itu ia melambai padaku dan berkata “ aku menunggumu di sini.aku ingin mengajakmu ke taman imaji. Tapi kamu harus melewati jembatan ini. Tak akan sulit jika kau berusaha”.

Telah banyak jembatan yang aku lewati. Dan pengeran itu tetap selalu ada. Dwi selalu membawaku ke taman imaji jika aku berhasil melewati jembatan itu. Aku rindu pada pangeran itu. Sosoknya begitu nyata dan selalu membuatku bahagia.

Dia masih menungguku di ujung jembatan. Namun sekali lagi aku harus menyeberangi jembatan itu untuk bisa bersamanya ke taman imaji.

“tak sulit, dwi. cukup sedikit berani dan berusaha. Aku masih menunggumu di sini” katanya.

Yah….cukup sedikit keberanian dan usaha aku mampu melewati jembatan ini.

tunggu aku di ujung jembatan itu…..

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Berkunjung ke Doraemon Expo

Film Stand by Me, Doraemon yang akhirnya diputar di Indonesia awal desember lalu menarik minat banyak penonton. Siapa yang tidak mengenal Doraemon. Robot kucing berwarna biru bersuara serak dari masa depan yang menjadi sahabat Nobita. Saya bertumbuh dengan tradisi nonton Doraemon pukul 9 minggu pagi waktu kecil. Sampai sekarang saya masih menyukai robot kucing dengan kantong ajaibnya yang keren.  Menyusul sambutan yang baik terhadap film Doraemon (ditonton lebih dari 500.000 penonton), digelarlah pameran 100 secret gadgets Doraemon Expo di Ancol Beach City Mall. Pameran ini menghadirkan ratusan figuran alat Doraemon yang keluar dari kantong ajaibnya yang sering ditonton di televisi.  Dengar harga Rp.99.000 per orang (dewasa) dan Rp.55.000 (anak) plus tiket masuk ke Ancol, anda sudah bisa berfoto-foto dengan patung-patung biru doraemon yang menggenggam alat-alat masa depannya. Di pintu masuk pengunjung disambut dengan sejarah mengapa Doraemon tidak punya kuping, berwarna biru, ...

Berduka

Tak ada yang mencintaimu setulus kematian -Semoga lelahmu damai di sana,Pak-

Lelaki Tua Yang Memanjat Keluar Jendela dan Menghilang

Allan Karlson. Usianya 100 tahun pada 2 Mei 2005. Rumah lansia tempatnya tinggal akan merayakan ulang tahunnya. Tuan walikota pun datang. Tapi ia memilih untuk memanjat jendela dan kabur.  Di terminal bus ia bertemu pria yang memintanya menjaga koper. Namun koper tersebut ia bawa serta ketika bus yang dia tunggu telah datang dan orang yang menitipinya masih di toilet. Koper itu dan kepergiannya menjadikan ia diburu oleh polisi dan penjahat.  Siapa Allan Karlson? Ia hadir dan menjadi penyaksi pada setiap sejarah dunia dalam kurung waktu 100 tahun masa hidupnya. Tak hanya itu, ia berkontribusi besar sebagai penentu arah perjalanan sejarah tersebut. Meski ia bukanlah siapa-siapa.  The 100 Year Old Man Who Climbed Out Of The Window and Disappeared adalah buku jenaka dengan alur sejarah yang panjang. Latar belakang tokoh-tokoh yang dicerita secara detail dan saling terkait. Saya tidak bisa membayangkan ada seorang karakter yang bisa berkawan tanpa sengaja dengan para pemimpin ...