Skip to main content

ayat-ayat cinta (the movie)

Aku ingin halal bagimu …..(Naura)

Film Ayat-Ayat Cinta yang sudah lama didengungkan bakal di tayangkan di bioskop masih tarik ulur juga hingga minggu awal Februari. Setelah gala primer di Jakarta minggu ini, Ayat-Ayat Cinta akhirnya akan ditayangkan di bioskop tanggal 28 Februari nanti. Dan semua orang khususnya yang pernah membaca buku karangan Habiburrahman Erzirizzy penasaran akan tampilan film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Untung buat Dwi. Pukul 9 malam (21 februari 08), Ani (salah satu teman pondokanku) tiba-tiba memanggilku di depan kamar
“ Kak Dwi, mau ki nonton ayat-ayat cinta?”.
“Wah, Ayat-Ayat Cinta? Bukannya tanggal 28 Februari baru akan ditayangkan di bioskop?” pikirku.
Sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan bukunya. Sosok Fahri dicitrakan begitu sempurna. Kak yusran bilangnya “Sangat Rhoma Irama”.
Namun, di sisi lain aku juga penasaran tentang penerjamahan isi buku itu dalam bahasa visual. Akhirnya aku pun tertarik nonton Ayat-Ayat Cinta. (kan selain gratis, belum ditayangkan di bioskop, juga bisa menang bercerita sama anak-anak spesialnya dra9ons. Terutama ukhti Santy yang udah jauh-jauh hari mempersiapkan diri mo nonton film ini).

Dwi tak ingin bercerita tentang isi film (filmnya pun masih terlihat belum sempurna.mungkin film yang aku lihat ini belum final edit). Meski begitu, sangat tidak adil menceritakannya di tulisan ini. Padahal filmnya belum pula ditayangkan. Takutnya nanti Hanung tuntut balik ke pada saya.

Grand isinya tak begitu jauh dari buku. Mungkin pada awal pemirsa akan kecewa tapi lambat laun pemirsa akan mulai menikmati racikan cerita yang di sajikan. Hanung telah berhasil meramu dan membumbui film ini sehingga perbedaan yang signifikan dapat dilihat antara cerita buku dan cerita film.

Perbedaan inilah yang bisa menjadi daya tarik untuk menonton film ini, meski pun calon pemirsa telah membaca utuh satu buku dan telah memahami secara general isi film. Satu yang pasti isu poligami diolah dengan begitu cerdik di film ini.

Sampai-sampai Fitri (teman pondokanku) menangis nonton film ini. (mungkin juga karena dia belum membaca buku ayat-ayat cinta). Tapi untuk skala 5-9, ayat-ayat cinta patutlah mendapat angka 8. dan juga aroma “Rhoma Irama” yang dikatakan kak Yusran pun tak juga muncul.

So, patutlah film ini begitu dinantikan. Mungkin saya berencana untuk menontonnya lagi di bioskop nanti. Tapi, kalo ada yang traktir. Pelajaran moral yang aku dapat dari film ini, “dwi tidak mau di poligami. Kalo milih untuk poligami….cerai aja deh…-ga tega liat suami dengan perempuan lain- Hahahahaha…

(akhirnya aku mengetahui perbedaan antara cinta dan rasa ingin memiliki-Maria-)

safar-21feb08- satu menit menjelang 00.00
(thanks buat kamar nomor 6 lt.1 pondok telaga safar dan 3 orang safar’s angels)

Comments

Popular posts from this blog

Tips Memilih Majalah Anak Untuk Buah Hati

Menanamkan hobby membaca pada anak perlu dilakukan sejak dini. Kebiasaan membaca haruslah dimulai dari orang tua. Memberi akses pada buku-buku bacaannya salah satu langkah penting. Namun, membacakan cerita dan mendapatkan perhatian anak-anak merupakan tantangan tersendiri.  Ara dan Buku Bacaannya Saya mengalaminya sendiri. Ara (3 tahun) cukup gampang untuk bosan. Memintanya fokus mendengarkan kala saya membacakannya buku cukup susah. Pada waktu-waktu tertentu ketika dia menemukan buku yang menarik perhatiannya, dia dengan sukarela memintaku mengulangnya berkali-kali. Namun, ketika saya membacakannya buku yang tidak menarik minatnya, dia memilih bermain atau sibuk bercerita sampai saya berhenti membaca. Untuk menarik minatnya akan buku, setiap kali ke toko buku saya membiarkannya memilih buku apa yang ingin dia beli. Kebanyakan pilihannya ada buku cerita dengan karakter favoritnya, Hello Kitty. Untuk buku anak- anak pilihanku, syaratnya adalah ceritanya pendek, kalimatnya mudah ia paham

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar