Skip to main content

Mekar Tulip di Setiap Musim


 
       (Sumber foto : http://www.ask.com/home-garden)

PADA mulanya, saya mengenal Ron Van Kempen. Ia berkebangsaan Belanda. Ia adalah kawan sesama penggemar kartu pos. Kami sama-sama tergabung di Post Crossing, wadah penggemar kartu pos yang saling berkirim kartu dari berbagai penjuru dunia. Sungguh menyenangkan saat mengetahui kalau dirinya lahir di Surabaya. Kami bisa diskusi banyak hal, di luar topik tentang kartu pos.
            Ia berkisah tentang keluarganya yang ditawan di Solo, pada masa perang dunia kedua. Setelah itu dipindahkan ke Semarang. Ketika perang usai, ia pindah ke Makassar. Tujuh tahun kemudian ia kembali ke Surabaya, lalu kembali ke Belanda. Pengalaman bertahun-tahun di Indonesia membuatnya fasih berbahasa Indonesia. Demi merawat kenangan, setiap tahun ia berkunjung ke Indonesia bersama anak istrinya. Indonesia adalah rumah kedua untuknya.
            Ketika saya menghubunginya via email beberapa waktu lalu untuk berdiskusi tentang teknologi di Belanda, ia mengenalkan saya pada anaknya. Kenneth. Saya akhirnya memiliki sahabat baru di Belanda. Di usai yang masih terbilang muda, Kenneth sangat tertarik pada dunia musik. Ia mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang musik di Dublin, Irlandia.
            Suatu hari Kenneth, bercerita tentang bunga-bunga tulip yang selalu bermekaran sepanjang tahun. Mulanya saya tak percaya. Seingat saya, di negara-negara yang memiliki empat musim, tanaman hanya tumbuh pada musim tertentu. Tapi Kenneth memberikan informasi menarik bahwa tulip bisa tumbuh sepanjang tahun jika ditanam dengan menggunakan teknik hidroponik.
            Saya menemukan sisi lain darinya. Ia tak hanya menggemari musik, melainkan juga menyenangi hidroponik. Ternyata, ia pun bekerja di bidang teknologi hidroponik. “Saya seorang vegetarian dan saya memberi perhatian kepada metode terbaru di bidang Hidroponik. When i researching this subject I found that Holland is the front runner of this new way of agriculture”, jelasnya.
            Saya akhirnya banyak belajar padanya. Meskipun latar belakang pendidikan saya tak terkait dengan pertanian, saya sangat tertarik dengan tema lingkungan hidup. Bagi saya, tumbuhan ibarat ibu yang setia menyapih semua anak-anaknya. Ia mesti diperlakukan dengan hati-hati sebab akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. Tugas kita adalah menemukan berbagai cara dan inovasi untuk memuliakan tanaman sehingga bisa memberi manfaat bagi setiap generasi. Salah satu inovasi itu adalah hidroponik.

Oldies but Goodies

            Hidroponik adalah teknik budidaya tanaman  memanfaatkan air  tanpa menggunakan tanah (soiless). Teknik ini menekankan pada pemenuhan nutrisi tanaman.  Sebenarnya, teknik menanam ini sudah diperkenalkan pada tahun 1929 oleh  William Frederick Gericke dari Universitas California di Berkeley. Meski sudah dikenal sejak puluhan tahun silam, teknik ini dianggap sebagai solusi terbaik untuk budidaya pada lahan sempit dan urban farming karena tak bergantung pada tanah. Ia pun bisa dibudidayakan di rumah kaca dan pertanian luar ruang. Di Belanda, hidroponik menjadi primadona.
            Musim dingin yang ekstrim, cuaca beku, hingga kurangnya cahaya matahari menjadikan sistem tanam ini digemari oleh para petani. Petani tidak lagi bergantung pada musim. Hidroponik dapat dilakukan di rumah-rumah kaca, dengan pengaturan cahaya dan perawatan yang baik sehingga mampu memproduksi hasil pertanian sepanjang tahun. Namun, alasan yang paling utama mengapa Belanda memiliki teknologi hidroponik paling maju adalah karena selama ratusan tahun budidaya tanaman dengan tanah menyebabkan erosi tanah, yang berdampak pada meningkatnya beberapa jenis  penyakit tanaman di dalam tanah.
            Di tahun 1970-an, teknologi pertanian Belanda lebih memusatkan kepada teknik hidroponik karena lebih aman, bebas hama, dan lebih menguntungkan. Berbagai macam produk pertanian Belanda yang diekspor mulai dari paprika, tomat, selada, hingga bunga tulip dihasilkan melalui metode ini.
            Sebagai negara yang paling terdepan memanfaatkan teknologi hidroponik, pemerintah Belanda melakukan berbagai penelitian untuk peningkatan teknologi di bidang ini.  Penelitian terbaru dilakukan oleh Botman Hydroponic, sebuah lembaga yang memusatkan perhatiannya pada hidroponik mengembangkan teknik hidroponik yang mampu menghasilkan tanaman dengan kualitas lebih baik, mencegah terjadinya jamur dan kerusakan daun akibat percikan air hujan yang bisa menyembabkan microdochium panattonianum atau daun menghitam dan berlubang.  Teknik ini juga memisahkan air hujan dengan air bernutrisi yang digunakan sebagai media tumbuh tanaman.
           
           
(Sumber foto : http://www.botmanhydroponics.com/en/system/photos-videos/)
            Teknik ini menggunakan wadah styrofoam yang mengapung di atas air nutrisi. Wadah yang digunakan adalah plastik apung Styropor.  Menanam dengan wadah ini cukup umum dilakukan. Hanya saja, teknik ini membuat kuman cepat menyebar, serta tidak mampu mencegah hama.
            Jon Botman dari Botman Hydroponik berhasil menemukan solusinya. Ia menggunakan wadah styrofoam dengan ukuran 1 meter persegi kali 1 meter persegi. Pada styrofoam itu terdapat bagian yang menonjol serupa pot-pot kecil yang berlubang. Tahap pertama, benih dikembangbiakkan dalam wadah tanam yang terbuat dari sabut kelapa dan disimpan pada wadah tertutup. Ketika tunas tumbuh, tahap berikutnya adalah memindahkan bibit ke bak tanam di atas tikar karet yang memiliki 100 lubang /m2. Setiap lubang terpasang dengan cangkir. Bentuk cangkir-cangkir ini memastikan akan tempat tumbuh benih yang berupa sabut kelapa yang hanya menyentuh air nutrisi. Tahap ketiga ketika akar tanaman sudah memanjang,  tanaman dipindahkan ke Styrofoam apung untuk bertumbuh hingga masa panen.
            Teknologi ini memisahkan air hujan dengan air bernutrisi karena wadah styrofoam benar-benar menutupi kolam air nutrisi yang menjadi media tanam hidroponik. Air hujan  yang tertampung mengalir ke bak penampung yang sudah disediakan. Sistem drainase ini membantu menghemat air. Air tadahan hujan pun   bisa digunakan juga untuk media tanam yang lain.

Saling Dukung

            Kenneth menjelaskan bahwa pemerintah Belanda memberi perhatian yang sangat besar pada sistem budidaya hidroponik ini.  Pemerintah memberi dukungan kepada para petani dan peneliti untuk melakukan pengembangan teknik hidroponik, penelitian nutrisi untuk tiap tanaman, dan pada tahap pertumbuhannya. Peneliti bekerja bersama petani, mendiskusi masalah, dan menawarkan bantuan jika mereka butuhkan. Jika petani menemukan masalah, maka sangat gampang untuk menghubungi para peneliti untuk sama-sama menemukan solusinya.
           
(Sumber foto : http://www.botmanhydroponics.com/en/system/photos-videos/)
           
            “It’s so easy to find green house in Dutch and the owner is farmers”, kata Kenneth. Meski dikelola oleh petani namun  peralatan kontrolnya sangat canggih. Mulai dari pengontrolan nutrisi air di wadah tanam, sistem pencahayaan tanaman, hingga sistem pengolahan lingkungan.
            Yang menakjubkan dari teknik ini adalah upaya untuk menjaga agar tanaman bisa tumbuh di setiap musim. Melalui hidroponik, masyarakat Belanda bisa memastikan semua tanaman tetap bisa tumbuh dan memberikan manfaat kepada manusia, tanpa mengenal musim. Melalui inovasi ini, bunga-bunga tulip bisa terus bermekaran sepanjang tahun, dan memberikan nuansa bahagia pada mereka yang menyaksikannya.
            Menurut Kenneth, rahasia dari tulip-tulip bermekaran serta kemajuan di bidang hidroponik terletak pada harmoni antara pemerintah dan petani yang seiring-sejalan untuk menghasilkan produksi pertanian dengan kualitas terbaik. Petani mengembangkan produksi pertanian, dan pemerintah menyediakan berbagai fasilitas dan asistensi di bidang teknologi untuk menunjang para petani.
            Makanya, tak perlu heran melihat Belanda begitu maju di sektor pertanian meskipun lahan tanahnya begitu sempit. Pada titik ini, Indonesia perlu belajar banyak dari Belanda. Tak hanya belajar teknik pertanian dan pemuliaan tanaman, tapi juga pada bagaimana menemukan harmoni yang seimbang antara pemerintah dan para petani.
           


Sumber pustaka :



Comments

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Mencintaimu

Aku terbangun pagi ini. Masih begitu pagi. Aku menghimpun jiwaku. Aku mengumpulkan cinta di hatiku. Kutemukan begitu banyak cinta untukmu. Aku mencintaimu.aku mencintaimu.aku mencintaimu. Bahagia bisa memilikimu. Bahagia bisa menjadi tempat kembali saat kau butuh. Bahagia bisa menjadi rumah yang hangat untukmu. Aku menemukan ceceran cerita dalam lembar-lembar catatan harianku. Yang lain dating dan pergi. Tapi dirimu selalu ada. Selalu menemani. Tempatku menangis. Tempatku merajuk. Dan tempatku bermanja dan berbagi bahagia. Aku telah membangun rumah dihatimu. Kesana lah aku pulang. Tiga hari ini kurasakan bahwa kita telah menjadi sebuah ikatan yang menyatu. Tiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangamu. Aku harus belajar mengalah dan tak egois. Mendengarkan penilaianmu dan tak egois ketika kita tak bersepakat. Sayap kita adalah telah menyatu. Dan kita akan terbang bersama. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu….Sangat. Hei, pagi ini aku mendengar Air Supply. Semua laguny

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem