Skip to main content

Ketika Ara Bertemu Binatang Buas


Selepas lebaran idul Adha, kami mengajak Ara ke Taman Safari, Cisarua, Bogor. Sebelumnya ia sudah pernah ke Kebun Binatang Ragunan dan melihat berbagai jenis binatang dalam kandang. Nah, Taman Safari tidak beda jauh dengan Ragunan. Yang berbeda adalah kerangkeng sempit yang membatasi binatang. Di Taman Safari binatang dibiarkan berkeliaran. Mulai dari rusa, unta, hingga singa, harimau dan beruang. 

Saya sangat excited untuk jalan-jalan ke Taman Safari ini. Ara pun demikian. Setiap melihat patung-patung binantang di sepanjang jalan dia selalu kegirangan. Ketika memasuki Taman Safari, dijulurkannya kepalanya keluar jendela mobil untuk melihat binatang lebih jelas. 

Beberapa binatang mendekat dan menjulurkan lehernya meminta wortel. Tidak mau bergeser jika tidak beri makan. Ara begitu antusias memberi makan rusa-rusa. Tapi cukup takut ketika lewat area binatang buas. "Ara takut", katanya. 

Di Taman Safari ada berbagai macam permainan. Ara cukup berani mencoba berbagai wahana. Termasuk ayunan yang cukup tinggi. Saya yang ikut menemaninya lumayan takut, dia malah ketawa-ketawa dan teriak senang. 

Ara menemukan banyak binatang-binatang yang sering dia lihat video-video yang sering dia tonton. Elephant, giraffe, owl, rhinocheros, dan macaw bird di film Rio. Dia bahkan sempat berfoto bareng ayahnya dengan burung-burung kakak tua itu.

Tidak cuma nonton binatang, tapi kami juga nonton sirkus. Pementasannya memukau. Kalo Ara suka bagian atraksi para badut yang loncat-loncat, saya suka atraksi akrobatik melayang dan terbangnya. Serasa nonton film-film silat cina yang pake efek angin. Plus lagi musik pengiringnya yang melow. 

Sayangnya kami tidak sempat berfoto dengan anak singa, naik kuda Pony, dan melihat atraksi lumba-lumba. Ara pun belum melihat pinguin dan kangguru. Kali lain kalo ke Taman Safari, wish list itu harus tercapai ;). Oke, ini wishlist mamaknya. Hahahaha. 

Bogor, 6 Oktober 2014

Comments

Popular posts from this blog

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

tentang buku

"...u can buy many book,but u can't buy a knowledge" 081383118xxx pesan itu sampai ke ponselku beberapa saat setelah aku mengeluh pada seseorang tentang buku "detik-detik menentukan" BJ.Habibie yang tak berhasil aku peroleh dari peluncuran bukunya di hotel clarion hari ini. iya mungkin benar...aku terlalu mengharapkan buku yang ditulis mantan presiden ketiga ini.padahal ku punya begitu banyak buku yang bertumpuk di kamar. Belum pernah aku jamah sedikit pun. aku tak tahu beberapa hari terakhir ini aku begitu jauh dari buku. jauh dari para pengarang-pengarang besar dengan segala masterpiece-nya. akuy begitu malas membaca. malas membuka tiap lembar buku tebal itu dan memplototi huruf-hurufnya yang kecil. "tahu tidak...buku bisa membawa kesuatu tempat tanpa kamu harus bergesr se-inci pun" kata-kata itu selalu keluar jka aku mengeluh sedang malas baca buku... entahlah aku begit malas mengetahui tiap isinya. aku hanya terpesona pada banyak tumpukannya di kam...