Penulis : AS Laksana
Penerbit : Gagas Media
Inilah pertama kalinya saya membaca karya AS Laksana. Berangkat dari perdebatan dikalangan penggiat sastra tentang siapa yang pantas menjadi pemenang Khatulistiwa Literature Awards 2014, maka saya tertarik untuk membaca buku ini. Buku ini masuk dalam nominasi dan dianggap lebih pantas menjadi pemenang dibanding buku Pulang karya Leila S Chudori. Untuk buku Pulang ini saya telah membaca dan mereviewnya beberapa bulan lalu. Maka saya pun mulai membaca Murjangkung ini.
20 cerita pendek AS Laksana yang telah dipublikasikan diberbagai media cetak dirangkum dalam buku ini. Cerita yang disajikan seputar kehidupan masyarakat, serupa percintaan, perselingkuhan, bencana, hingga politik. Tapi AS Laksana menatanya dengan tidak biasa. Ending-ending yang melampaui realitas dan imajinasi-imajinasi yang tidak biasa.
Diksinya tawar tapi menurutku disitulah letak pasnya cerita-cerita ini. Pelan, datar, dan endingnya sesekali mengelitik. Beberapa cerita berkesan buatku seperti Peristiwa kedua,seperti komedi putar-, Otobiografi Gloria, Kisah Batu Menangis.
Saya cukup menikmati buku ini, tapi bersepakat dengan seorang kawan, karena ia formatnya cerpen sastra, jadi semacam menebak makna yang dimaksud dibalik penciptaan cerita. Eniwei, buku ini mendapat 3,5 bintang dari 5 bintang.
Selamat membaca. (*)
Bogor, 1 Oktober 2013
Comments
Post a Comment