Dear kamu...
You just got merried. Kabarnya datang serupa kejutan di malam hari. Meski kejutan ini memberi tanda bertahap menuju ke hari bahagiamu, namun tetap saja efeknya bikin shock. You don't know me. I don't know you, either. So, it's very funny to realize that marrige give me an electric shock like this.
I really know sooner or later you will getting merried. Jauh sebelum ini, ditahun-tahun pertama aku mengenalmu, aku menyadari bahwa kelak kamu akan memiliki pacar dan mengucapkan sumpah pernikahanmu. Saya mempersiapkan diri saya ketika saat itu menjelang. Namun, tetap saja saya merasakan hati saya patah. Ada cinta di sana untukmu dan hari dimana kamu memilih berbahagai untuk hidupmu menjadi hari dimana saya merasakan hati saya menghilang dari tubuh saya. Ada ruang kosong yang disisakan oleh hati saya yang patah. Ruang yang terkhusus ditempati oleh cinta untukmu.
Kemudian, kamu berdalih kamu berhak memilih bahagiamu sendiri. Saya pun tidak ingin egois memintamu untuk tidak menikah. Patah hati ini adalah bukti saya mencintaimu dan biarkan saya mengenangnya dengan cara saya. Mencintaimu serupa mencintai karakter imajinatif dalam gelembung fantasi saya. Tak kasat mata, tak berwujud, bahkan tak nyata. But somehow, deep in my heart, i know this feeling is exist. Sayangnya, tak pernah mampu kurengkuh engkau dalam kuasaku. Karena kamu adalah sosok yang nyata. Bernafas dan bergerak dan punya rasa.
Selamat berbahagia, pangeran imajinasi. Patahan-patahan hatiku tetap akan mencintaimu selalu. I just need play pretend not to love you and your wedding do not bother me at all.
I need to fix my broken heart. (*)
Bone, 15 April 2014
awwww dwi masi jadi secret admirernya si ex :P ?
ReplyDelete