Skip to main content

Isyarat Hati


Puluhan penanda telah jauh hadir serupa mercuar pemberi cahaya pada perahu-perahu yang terobang ambing. Isyarat silih datang dan pergi. Memantik hati dan membawa firasat. Jalan menemuimu dipenuhi petunjuk-petunjuk yang tak lagi mampu aku terjemahkan. Tentang jalanan datar tanpa gundukan dan belokan ataukah peringatan bahaya agar berhati-hati. 

Aku berjalan ke depan. Menyongsong segala yang akan kutemui. Menepis was-was dan curiga. Pada hatiku kupercayakan kompas penunjuk arah dan ia membawaku kepadamu. 

Kepada ribuan detik yang kita lalu bersama. Ratusan menit yang merekam kenangan kita. Puluhan jam yang berusaha kita luangkan. Dan hari-hari tak begitu banyak yang bisa kita klaim milik kita. 

Aku menuju ujung hatimu. Terjun bebas tanpa tahu entah apa yang akan menantiku di dasar sana. Bahkan kuragu apakah hatimu memiliki dasar yang mampu membuatku kembali berjejak meski telah patah. 

Isyarat masih saja silih berganti. Menyusup di tidur malamku, mengejutkan serupa hantu. Membuatku terjaga di sisa malam, mengingatmu, dan merindukanmu hingga hatiku terasa panas dan ingin meledak. Merindukan lenganmu yang akan kembali merangkulku, merengkuh ke dalam dadamu yang menyenangkan dan bersandung nina bobo setelah kamu berbisik "jangan khawatir, aku disini".

Namun yang kulalui adalah malam-malam yang panjang dan sepi. Lenganku kurengkuh mengikat tubuh.  Tidak untuk menangkan hati tapi membuatnya kuat dan tabah. 

Kemudian kita saling bercerita isyarat. Menautkan keping-keping kekhawatiran. Ragu kita melangkah. Melepaskan genggaman menjadi pilihan. Tapi hati memilih menolak. Aku mempercayainya. Ia telah mengantarku kepadamu menepis isyarat yang dulu membuatku ragu. 

Aku tidak  ingin melepas tanganmu. Bawa aku bersamamu kemanapun itu. Lupakan firasat yang menakutkan hati kita. Kali ini biar aku yang menarik tanganmu dan menggenggamnya. (*)

Makassar, 18 Agustus 2013

Comments

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Berdiri di Atas Dua Perahu

Saya menyukai sebuah serial di Fox Life. Sebenarnya serial ini sudah cukup lama, sayangnya saya tidak terlalu mengikuti. Judulnya Heartbeat. Berkisah tentang kehidupan seorang dokter bedah bernama Alex Pantierre (Mellisa George) di St Matthew's Hospital di Los Angeles. Saya menyukai konflik yang terjadi di film ini. ada konflik tentang profesi dokternya dan juga tentang kisah cinta sang dokter. Bagian cinta ini paling menarik perhatian saya. Karena ia berpacaran dengan dokter Pierce Harrison (Dave Annable) teman sejawatnya. Kemudian konflik terjadi ketika pacar masa lalu yang juga adalah seniornya dokter Jesse Shane bergabung menjadi tim dokter yang sama di rumah sakit itu.  Satu episode yang cukup mengena, ketika ayah Alex sakit dan butuh transplantasi ginjal. Saat kejadian ini ia akhirnya mengetahui sebuah rahasia dari harmonisnya Ayah dan Ibunya. Ia menemukan kenyataan bahwa ayahnya diam-diam selama 30 tahun menjalin kasih dengan perempuan yang lain.  Ia marah d...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...