Skip to main content

Chinese New Year's Story (Just For Fun)

Amani : Si Ne Er Kuai Le
Ara : Gong xi Gong Xi 

Ara : Let's ask for angpao
Amani : That's a great idea 

                               After a while.......

Ara  : i got cellphone
Amani  :  i just got rundown program of chinese new year

Ara : maybe there's money inside the paper
Amani : I hope so

Amani : What are you doing?
Ara : I'm Checking my facebook

Amani : Do you have facebook?
Ara : Absolutely 

Amani : let me see
Ara : Wait, i wanna twit our picture  

Amani : Do u also have a twitter?
Ara : Sure. Do you have?  I will follow u

Amani : i should ask for cellphone instead of  piece of paper
Ara : Yes, you should...hahaha

Ara : Anyway, let's play around. I don't know how to use cellphone
Amani : oke. i don't find money either inside this paper.  
before we go let's say Happy Chinese new year :)

Comments

  1. Awwww.. so cuteeeeee..

    ReplyDelete
  2. Hahahaha cute.pengen cubiit pipinya ara

    ReplyDelete
  3. Hahahahha. Cute
    Pengen cubiiiiit pipi ara
    Btw ara kyk anak china beneran. Rambutnya kayak chung li hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. sengaja diikat seperti itu, supaya makin mirip china :D

      Delete
  4. lucu banget sich, hehehheheheh

    ReplyDelete
  5. mnurut saya ara malah mirip nacha... rambutnya itu lho

    ReplyDelete
  6. hihihi.. lucuuuu...

    ReplyDelete
  7. saya suka semua fotonya...tapi saya suka foto nmr 1......lucunya minta ampun..hehee...


    pasti di candid ini, hmm...fotografernya tangguh hehee...

    ReplyDelete
  8. Anonymous3/07/2013

    emaknya pasti lg kena syndrome Usagi Tsukino minded

    ReplyDelete
    Replies
    1. nda juga kok. setahu saya usagi itu dari jepang bkn dr cina.hehehe

      Delete
  9. lucu banget mba, ada aja idenya...huhuuuu, ara i will follow you,

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

tentang buku

"...u can buy many book,but u can't buy a knowledge" 081383118xxx pesan itu sampai ke ponselku beberapa saat setelah aku mengeluh pada seseorang tentang buku "detik-detik menentukan" BJ.Habibie yang tak berhasil aku peroleh dari peluncuran bukunya di hotel clarion hari ini. iya mungkin benar...aku terlalu mengharapkan buku yang ditulis mantan presiden ketiga ini.padahal ku punya begitu banyak buku yang bertumpuk di kamar. Belum pernah aku jamah sedikit pun. aku tak tahu beberapa hari terakhir ini aku begitu jauh dari buku. jauh dari para pengarang-pengarang besar dengan segala masterpiece-nya. akuy begitu malas membaca. malas membuka tiap lembar buku tebal itu dan memplototi huruf-hurufnya yang kecil. "tahu tidak...buku bisa membawa kesuatu tempat tanpa kamu harus bergesr se-inci pun" kata-kata itu selalu keluar jka aku mengeluh sedang malas baca buku... entahlah aku begit malas mengetahui tiap isinya. aku hanya terpesona pada banyak tumpukannya di kam...