Skip to main content

Relationship Versus Nasabah


Relationship itu seperti mencari nasabah. Relationship yang saya maksud disini adalah hubungan antara kekasih. Hubungan yang terjadi antara pasangan serupa hubungan antara pegawai pemasaran bank dan nasabahnya.  Para pegawai marketing ngejar-ngejar nasabah untuk membujuknya nabung. Mengeluarkan segala bujuk rayu agar sang calon nasabah bersedia membuka tabungan. Setiap hari dikunjungi dan diberikan hadiah. Entah itu souvenir atau sekadar mengirimkan kue.

Di tempat saya kerja dulu, setiap hari marketing mengeluarkan jurus-jurus yang bisa memikat nasabah. Memberi konsultasi bisnis kepada calon nasabah. Menjadi kawan untuk berbagi cerita. Bahkan menjadi teman nongkrong. Tak cuma itu, calon nasabah pun diberikan surprise. Payung, boneka, baju kaos, atau souvenir lainnya. Setelah menjadi nasabah, bos tidak akan pernah lupa mengingatkan untuk selalu memaintain nasabah. "Memelihara" nasabah dalam artian terus menjaga hubungan dan mempertahankannya. Jangan sesekali menyakiti hati nasabah jika tidak ingin diputuskan. Memaintain ini tidak hanya antara nasabah dengan pegawai marketing, tapi juga hubungan antara nasabah dan keseluruhan pegawai kantor. Mulai dari office boy hingga pejabat kantor.
i made val's card (Photo :Rashmi Sharma)

Kantor menyediakan biaya khusus untuk memaintain nasabah. Biaya itu digunakan untuk mentraktir nasabah atau membelikan kue ulang tahun. Di database pun terdapat kolom khusus yang menayangkan tanggal lahir nasabah. Data ini bertujuan untuk mengingatkan marketing atau pegawai lain akan ulang tahun nasabah. Nasabah kebanyakan tidak meminta untuk diberi kado atau kejutan, tapi menjadi sebuah aturan dalam menjaga hubungan dengan nasabah untuk sekedar mengingat dan memberinya selamat. Sehingga hubungan yang terjadi tidak sebatas bisnis tapi juga keloyalan yang berujung nasabah selalu respek pada perusahaan.

Nah, Sama halnya dengan kekasih yang berusaha PDKT dengan orang yang disukainya. Setiap hari menelpon, mengirimkan pesan singkat, perhatian penuh demi meyakinkan calon kekasih untuk menerima cintanya. Sang pejuang cinta akan memberikan waktu 25 jam sehari demi calon terkasih. Selalu setia mengantar dan menjemput kemana pun. Berusaha menjadi orang yang selalu diajak bertukar pikiran atau ngobrol apapun itu. Hingga akhirnya sang calon kekasih terpanah oleh Cupid dan jatuh cinta.
Meminjam puisi Neruda untuk dipasang Athens News

Sayangnya pada beberapa kasus, PDKT lebih menyenangkan daripada pacaran. Setelah pacaran maka perlahan perhatian-perhatian itu berkurang. SMS jarang, menelpon pun jarang. Tidak lagi bisa bermanja-manja. Tidak lagi diajak jalan-jalan. Hubungan antara kekasih adalah relationship yang cukup rumit. Biasanya setelah pacaran kemudian nikah dan upaya terus mempertahankan hingga akhir hayat. Rutinitas adalah faktor yang paling bisa membuat segala hal berubah. Yang awalnya begitu mesra lama-lama menjadi sangat biasa. Tidak jarang pacaran bertahun-tahun ujungnya putus juga. Gimana kalo itu terjadi pada hubungan pernikahan. Pernikahan lebih rumit lagi. Banyak hal yang harus dipikirkan. Tak semudah untuk memutuskan ketika keluarga telah beranak pinak.

Mungkin kuncinya adalah memaintain. Memelhara hubungan yang terjalin. Mengulang masa PDKT atau mengulang masa pacaran. Memberikan surprise kecil yang menyentuh hati. Jika sebagian orang menganggap valentine tidak perlu dirayakan, saya berpikir valentine adalah moment pas untuk memaintain hubungan ketika hubungan tersebut mulai datar dan biasa. Membuatkan kartu secara khusus atau sekedar jalan-jalan bersama. Jika tidak bersepakat pada valentine, kamu bisa memilih 364 hari lainnya untuk memberi kejutan.

U don't need to notice this

Di Athens, beberapa pasangan manula pun masih tetap seperti anak muda dengan api cinta yang menyala-nyala. Melakukan makan malam romantis di atas kereta yang menyajikan pelayanan kereta valentine dan kemudian berpelukan sambil berciuman. Begitu manis rasanya melihat foto pasangan tersebut di koran. Rasanya setiap orang bakal iri melihatnya. Bukankah seperti itu harapan orang-ornang yang memiliki pasangan. Bahagia bersama, hingga rambut memutih, kulit keriput, mata rabun, dan menunggu Tuhan memisahkan mereka.

Anyway, memelihara hubungan baik dengan kekasih maupun dengan nasabah sama pentingnya. Agar kekasih tidak memutuskan hubungan dan nasabah tidak menarik dana investasi. Selamat memelihara hubungan dan mengejar nasabah #eh.

(Tulisan random untuk hari valentine yang sudah lewat)

Comments

  1. haha iya prinsipnya biar saling menjaga hubungan

    ReplyDelete
  2. Nice..jika seimbang mbk,tapi bagaimana jika seorg RM Funding bank memiliki banyak waktu dan perhatian kepada nasabah dr pada pasangannya seperti yg sy alami mbk hehe..ujung2nya saya yg malah ribut dng nasabahnya hnya krn sy ditinggal makan sendiri saat tiba2 dia diajak dinner dng nasabahnya..

    ReplyDelete
  3. Bagus jika seperti itu mbk, bagaimana jika seorg RM funding memiliki banyak waktu dan perhatian dng nasabahnya dibanding pasangannya,yg ujungnya2nya saya ribut besar dng nasabahnya,krn alasan pekerjaan pasangan ditinggal sendiri saat makan hnya krn undangan dadakan dinner nasabahnya..hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

tentang buku

"...u can buy many book,but u can't buy a knowledge" 081383118xxx pesan itu sampai ke ponselku beberapa saat setelah aku mengeluh pada seseorang tentang buku "detik-detik menentukan" BJ.Habibie yang tak berhasil aku peroleh dari peluncuran bukunya di hotel clarion hari ini. iya mungkin benar...aku terlalu mengharapkan buku yang ditulis mantan presiden ketiga ini.padahal ku punya begitu banyak buku yang bertumpuk di kamar. Belum pernah aku jamah sedikit pun. aku tak tahu beberapa hari terakhir ini aku begitu jauh dari buku. jauh dari para pengarang-pengarang besar dengan segala masterpiece-nya. akuy begitu malas membaca. malas membuka tiap lembar buku tebal itu dan memplototi huruf-hurufnya yang kecil. "tahu tidak...buku bisa membawa kesuatu tempat tanpa kamu harus bergesr se-inci pun" kata-kata itu selalu keluar jka aku mengeluh sedang malas baca buku... entahlah aku begit malas mengetahui tiap isinya. aku hanya terpesona pada banyak tumpukannya di kam...