Bayangmu menari nari dalam benakku. Sekali lagi kurapalkan mantra terkuat itu. Paulo, Uranus,Titanium, Uranus, September . Tapi kali ini ia menjadi boomerang untukku. Membuatku menata hatiku dan menyakini bahwa kau begitu berarti. Jauh sebelum ini semua, mantra ini telah aku pakai untuk tiap keegoisan diri yang tak kau patuhi. Dan kau selalu bias mengiyakan ktika mantra ini terapalkan. Tapi kali ini kau mengelak nya. Kau mengikuti runutku. Kau mengiyakan, tetapi bukan sesuatu yang aku harapkan. Tak seperti yang kuinginkan. Aku hanya ingin kamu mengikuti cara berpikirku.tapi tampaknya pikiranmu adalah sesuatu yang sangat sulit aku tundukkan dalam pengaruh mantraku. Aku hanya selalu mampu merapalkan mantra-mantra itu. Tanpa pernah benar-benar dengan tulus berkorban untukmu. Sedang dirimu, tanpa mantra-mantra itu sekalipun kau tetap akan melakukannya atas nama cinta. Aku hanya mampu menuntut katamu. Mengatur ini haruslah begitu dan begitu menjadi seperti ini. Tak pernah sekalipun aku