Skip to main content

Melankolis

12 jamku (lebih) aku habiskan dalam kekosongan hati. Tak juga bahagia tak juga sedih. Ada semacam jelaga yang menggelantung yang tak mampu aku identifikasi dengan hati.

Pagiku kuawali dengan setumpuk beban yang tak kasat mata yang menghimpit dadaku.

Pertama, breaking dawn belum selesai (aku masih larut dalam suasana mencintai edward)

Kedua, aku belum ambil ijazah Ketiga, OJT lagi. Dari jam 9 pagi hingga 5 sore (seolah-olah bekerja, padahal ga jelas apa) .
Keempat, setengah hatiku malas untuk OJT.


Aku masih bergelung dibawah selimut hangatku, membaca breaking dawn yang tak bisa habis gara-gara semalam harus menemani Kak Riza dkk shooting buat video simulasi pemilu, ketika k riza mengetuk pintuku dengan sangat kencang. Menodongku dengan berbagai pertanyaan yang belum bisa aku jelaskan (karena aku juga tidak tahu apa jawabannya).

Aku pun tersadar untuk segera beranjak, meninggalkan edward di tempat tidur meski gairahku masih ingin bersamanya. Malas rasa ikut OJT. Tapi, kalo ini selesai hari rabu, aku masih punya waktu untuk berduaan dengan K Yusran. Tanpa harus ada beban yang ditinggalkan.
Langkahku gontai menyusuri jalanan pondokanku.

Aku sangat tidak bersemangat hari ini. Tapi kondisi ini membuatku semakin tidak menyukai hari. Sisi jiwaku lain berusaha membuatku bahagia.
Jalani saja. new experience, sallary, course, and pursiut my dream. Kata-kata itu berputar-putar di otakku. memberi sedikit hangat pada hatiku. langit seperti terbelah dua diatas kepalaku.

Matahari menggantung sempurna dengan cahayanya yang menyengat di timur sedangkan awan hitam tak kalah garang seakan menakuti manusia dengan rintik hujan yang akan disemburkannya lagi.
sepertinya langit sedang paham pada hatiku. Mp3ku pun begitu senada dengan hatiku. mengalungkan lagu terpurukku di sini milik Kla dan mahamerunya Dewa.

Lengkaplah sudah rasa melankolis dalam jiwaku. pikiranku beradu pada angan-anganku.
"suatu saat nanti kita bertemu" pikir hatiku."pada titiknya nanti aku akan bilang aku telah menjadikan mimpiku memijak bumi. dengan sebuah buku hadiah untukku". anganku juga membayangkan tentang mantan pacarku dulu. aku berusaha mengingat wajahnya. wajahnya yang tampan.

Aku sampai tersenyum sendiri jika membayangkan kami dekat lagi dan menikah....hmmm...(boleh juga).
Aku membayangkan Edward. Aku membayangkan k Yusran. Aku membayangkan mimpi-mimpiku. Mimpi arkais yang selalu aku bawa. Mimpi yang ingin aku jejakkan ke bumi. hatiku sedikit terobati.

Namun ketika mobil yang kutumpangi menurunkanku ditempat singgahku, aku pun harus menjejak realitas dengan kakiku yang beralas high heels.
10 jam kemudian. rasaku begitu kosong. Tak bersemangat tapi juga tak loyo. Aku merindukan istilah yang aku pahami. Aku merindukan explorasi kata-kata yang menjadi keahlianku. Aku merindukan explorasi imajinasi yang tak berbatas dan maha luas.

Aku malas memplototi angka-angka dan mendengar celoteh riuh rendah itu. "ini begitu membosankan"batinku.
Aku mulai tak yakin. Haruskah aku bertahan? Aku juga tak tahu harus kemana lagi setelah ini. Terbang ke langit dan tak menjejak bumi adalah pilihan yang membahagiakan tapi kali ini selendang nawang wulan dicuri seseorang. Dan ia berusaha mencarinya sendiri dan untuk menemukannya butuh menjejak bumi.

Aku akan melakukan rutinitas kuis itu lagi. seseorang berkata padaku sore kemarin "harus berputar dulu untuk menjadi yang kita inginkan". Mungkin jalannya memang berputar. tapi untuk kali ini, aku ingin berdoa pada Tuhan "Tolong beri sesuatu yang lebih menyenangkan yang sesuai dengan bakat dan minatku"......

Comments

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Berdiri di Atas Dua Perahu

Saya menyukai sebuah serial di Fox Life. Sebenarnya serial ini sudah cukup lama, sayangnya saya tidak terlalu mengikuti. Judulnya Heartbeat. Berkisah tentang kehidupan seorang dokter bedah bernama Alex Pantierre (Mellisa George) di St Matthew's Hospital di Los Angeles. Saya menyukai konflik yang terjadi di film ini. ada konflik tentang profesi dokternya dan juga tentang kisah cinta sang dokter. Bagian cinta ini paling menarik perhatian saya. Karena ia berpacaran dengan dokter Pierce Harrison (Dave Annable) teman sejawatnya. Kemudian konflik terjadi ketika pacar masa lalu yang juga adalah seniornya dokter Jesse Shane bergabung menjadi tim dokter yang sama di rumah sakit itu.  Satu episode yang cukup mengena, ketika ayah Alex sakit dan butuh transplantasi ginjal. Saat kejadian ini ia akhirnya mengetahui sebuah rahasia dari harmonisnya Ayah dan Ibunya. Ia menemukan kenyataan bahwa ayahnya diam-diam selama 30 tahun menjalin kasih dengan perempuan yang lain.  Ia marah d...

Berduka

Tak ada yang mencintaimu setulus kematian -Semoga lelahmu damai di sana,Pak-