Hari ini akan
kuceritakan padamu tentang yang terjadi di ibukota sana. Hari ini ribuan orang
memakai pakaian putih berdemonstrasi untuk menuntut seorang pejabat publik
diadili. Sang pejabat publik mengeluarkan statement yang kemudian dianggap oleh
para pendemonstrasi ini sebagai penistaan pada agama. Banyak yang pro pada
tindakan ini. Tapi tak sedikit juga yang kontra. Yang pro menganggap bahwa hal
tersebut adalah upaya membela Tuhan. Membela agama Tuhan merupakan kewajiban
mahluk beragama. Sedangkan yang kontra menganggap bahwa Tuhan penuh kasih dan
pemaaf. Tak perlu arogan sebagai mahluk beragama hendaknya kita menunjukkan
welas asih sebagai representasi rahmat semesta alam.
Kalo kamu
bertanya di sisi manakah saya berpijak?
Dengan analisis akal sehat dan melihat big picture dari masalah itu maka
saya tidak setuju dengan tindakan demonstrasi tersebut. Apalagi demo itu penuh
dengan ancaman-ancaman sebagai tuntutannya. Tak perlulah saya menjelaskanmu
lebih detail. Ketika kamu mulai mengerti saya yakin dengan sendirinya kamu bisa
paham permasalahan ini.
Yang ingin
saya tuliskan di sini padamu adalah baik kelompok pro maupun yang kontra itu
semua bergerak atas nama cinta. Karena cinta mereka rela untuk turun
demonstrasi, karena cinta pula lah yang kontra tidak sepakat.
Tak ada
yang salah pada Cinta. Cinta adalah kekuatan terbesar yang dimiliki manusia.
Cintalah yang menggerakkan. Cinta mendorong manusia melakukan sesuatu. Cinta
tak pernah salah, namun tindakan yang disebabkan karena kecintaan berpotensi benar
dan juga berpotensi salah. Cinta kabarnya buta, tak jarang manusia melakukan
kesalahan karena cinta. Karena cinta buta, maka perlu hati yang kuat untuk
merasakannya. Ketika hati menuntunmu bergerak, ia mampu menunjukkanmu jalan
yang benar.
Pesanku
sayang, mencintailah tapi jangan menjadi bodoh. Pikirkan dengan baik setiap
tindakan yang kamu namai cinta.Jika itu memberikan kebaikan maka ikutilah kata
hatimu. Jika ia kemudian akan membuatmu menyesal maka tinggalkanlah. Agar kelak kamu tak memaki dan menangis disebabkan
karena cinta.
Bogor, 4
November 2016
Lama nggak ngeblog Anna
ReplyDeletetp saya tak pernah absen like potretmu