Di grup WA seorang kawan mewartakan kabar gembira. Ia akan segera naik ke pelaminan. Dia adalah satu dari beberapa teman dekat yang selalu hadir meski waktu terlalu sempit untuk diluangkan. Ini adalah pernikahan yang WAJIB saya hadiri. Meski jarak membentang dan puluhan pulau harus diseberangi.
Yeeeiiii....akhirnya saya memiliki alasan yang baik untuk pulang. Saya akan pulang, selalu saya ucapkan kalimat itu. Tapi tak segampang lidah berlipat, bergerak ke arah pulang itu adalah sebuah laku yang tak mudah.
Menentukan waktu, menyiapkan perbekalan, mencari tiket, mengajak dua anak kecil, melewati beberapa jam perjalanan. Ah, saya selalu berandai-andai jika saja Doraemon nyata, pintu kemana saja lah yang paling perlu ia keluarkan.
Beberapa kali rencana kepulangan selalu aku susun di kepala. Namun beberapa kali pula harus dibatalkan. Namun, kali ini rencana pulang ini benar-benar harus terealisasi. Saya ingin menjadi penyaksi kebahagiaan seorang kawan yang akan bersanding di pelaminan.
Ah, aku akan pulang. Tunggu aku.
Terdengar romantis, kan?
Bogor, 16 November 2016
Comments
Post a Comment