Dear Kak Yusran yang sekarang ini lebih sering saya panggil Ayah
Terima kasih sudah menjadi ciciper paling hebat di seluruh dunia. Lidahmu dan sistem pencernaanmu yang selalu menerima tanpa mencaci ataupun melempar piring untuk segala racikan tangan ini yang tak pernah memiliki bakat chef. Saya pernah mendengar adagium bahwa jalannya cinta seorang lelaki adalah lewat perutnya. Tapi kamu mementahkan adagium itu. Dirimu adalah cinta yang menerima segala kekurangan dan melengkapinya tanpa pernah menuntut lebih.
Ucapmu selalu menenangkan hati yang gemuruh. Menjinakkan amarah diujung lidah. Melembutkan jiwa yang telah berkecamuk. Engkau adalah musik yang dimainkan Bumi yang menyejukkan jiwa. Dan hatimu adalah cahaya yang menyinari gelap. Nah, bagian ini terlalu dipengaruhi oleh avatar Korra.
Tidak ada catatan romantis untuk 31 juli tahun ke empat ini. Hanya sebuah ucapan terima kasih yang tidak terhingga karena kamu selalu menunjukkan cinta dengan cara yang sangat sederhana yang kadang luput dari sadarku tapi tak lantas membuatmu berhenti mencintai.
Sangat ingin memelukmu saat ini, tapi saya yakin dirimu akan terbangun dan berkata " apa ini peluk-peluk?". Hahahaha.
Selamat 31 juli, Kak Yusran *kisseshugsgiggles*
Ps : kita perlu foto keluarga (bukan ala-ala selfie hp) dengan si Canon.
Depok, 31 Juli 2014
Comments
Post a Comment