Skip to main content

Mimpi Buruk dan Doa

Jantung saya berdetak cepat. Nafas ini memburu. Terasa seperti setruman yang membuka mata dan menyadarkan pikiran. Visual-visual itu begitu nyata. Membayang jelas dalam ketidaksadaranku. Merayap perlahan dalam tidur. 

Mimpi buatku tak cukup hanyalah bunga tidur. Baik atau buruk, pada beberapa kesempatan saya menjadi penyaksi mewujudnya mimpi-mimpi itu jadi kenyataan. Mungkin saya diberi sedikit kekuatan untuk "melihat". Mimpi buatku serupa film-film yang saya tonton kala seluruh tubuh berhenti sejenak beraktivitas. " best part of sleeping is dreaming", kataku. 

Tapi, saya bukanlah pengendali mimpi yang baik. Bayang-bayang itu hadir tanpa mampu terkontrol. Saya selalu bersyukur untuk mimpi-mimpi baik, dan begitu syok untuk mimpi-mimpi yang buruk. Dulunya kupikir memiliki kemampuan memprediksi masa depab cukup mengasikkan. Serupa mutan atau oracle yang bisa memberi potongan-potongan pertanda. Tapi pun saya menemukan banyak hal buruk di sana, dan menyepakati bahwa masa depan hendaknya memang menjadi misteri tanpa perlu diketahui. 

Para saintis menganggap mimpi adalah pikiran-pikiran bawah sadar yang hadir dalam tidur. Kerinduan, kecemasan, ketakutan, serta emosi-emosi lain yang berusaha manusia tekan dan abaikan di alam sadarnya. Emosi-emosi yang tak memiliki kanal pelampiasan karena mengalami penyangkalan di alam sadar. Dan datang serupa hantu yang kemudian diterjemahkan sebagai ramalan. 

Buatku, mimpi pun relatif. Pun pada label bad dream, sweet dream, atau nightmare.  Tergantung pada siapa yang memimpikan dan tentang apa yang dimimpikan. Mimpiku pun bisa jadi adalah baik untuk orang yang saya mimpikan, tapi memberi pengaruh buruk buat saya. Saya berusaha mempercayai bahwa mimpi tentang masa depan adalah prediksi-prediksi yang bisa saja gagal menjadi nyata. 

Tapi saya juga meyakini bahwa mimpi adalah sebuah pertanda. Firasat yang tak boleh diremehkan. Ia memiliki kesempatan yang sama besarnya untuk terjadi ataupun tidak terjadi. Saya juga mempercayai mimpi adalah serupa rindu yang diam-diam hadir dalam bentuk lain baik itu menjadi buruk maupun menjadi baik. 

Mimpi malam ini mengejutkanku. Memacu jantungku dan mengejutkanku hingga saya tersadar bahwa itu hanyalah mimpi. Hendakkah saya berdoa agar mimpi ini tidak menjadi nyata? Ataukah membiarkannya begitu saja karena saya yakin sooner or later it'll come true. 

Dengan penuh kerinduan saya memanjatkan doa untuk saya dan dirimu. Agar Tuhan memberkati kita. Memberkati hal baik diantara kita. Memaafkan kita. Dan menjaga kita dari hal-hal buruk dan sangkaan yang salah. God Bless Us. 

Segala puji bagi Tuhan semesta alam. (*)

Bone, 18 Januari 2014

Comments

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem...