Skip to main content

There is A Reason

Sumber foto notsalmon.com
Apakah benar tak ada kebetulan di dunia ini? Daun yang gugur, kepak sayap burung, badai, dan segala gerak yang terjadi memiliki makna. Tiap gerak memiliki alasan? saya bertemu banyak orang. Dengan ragam budaya dan tutur kata. Tak ada kebetulan kah di sana? Gerak mempertemukan kami dalam lingkaran dan saling berbagi.

Bertemu sejatinya adalah untuk berpisah. Saling meninggalkan kesan. Sebagian orang datang dan sekedar berlalu. Meninggalkan nama yang mungkin akan terlupa. Tapi beberapa orang meninggalkan beberapa jejak di hati. Menggoreskan kenangan pada dinding hati. Beberapa goresan mungkin kelak menjadi debu yang tak lagi diingat, tapi sebagian memberikan parutan yang membekas.

Saya tak pernah meragukan sebuah pertemuan yang membuat saya akan terus mengingatnya dan mengenangnya sebagai kawan yang baik. Saya meyakini berkenalan dengan orang-orang itu hadir dengan jelas alasannya. Membuat kami menjadi kawan. Saling berpelukan ketika berpisah, sedih, tapi tak ada rasa sakit di hati.

Yang selalu menyita pikiranku adalah orang-orang yang dipertemukan dengan diri kita, yang kemudian membuat kita goresan yang cukup menyakitkan. Ribuan mengapa menggantung memenuhi pikiran? Mengapa harus bertemu dengannya? Mengapa harus mengenalnya? Saat bersinggungan dijalan yang sama-sama kita lewati, kesan-kesan kemudian bermunculan. Beberapa orang langsung mendapat cap negatif. Kemudian kita menjauhinya. Mendekatkan diri pada orang lain yang menarik perhatian. Yang mendapatkan respon positif terhadap otak. Cap-cap itu menyelamatkanmu dari ketidakperluan untuk saling mengenal lebih jauh.

Dan kemudian kita memilih untuk berinteraksi dengan orang yang mendapat respon poseitif. Bergerak bersama, berbagi, dan berkompromi. Ada saat dimana kita terlanjur cinta tapi jalan setapak yang kita lalu bercabang dan orang-orang tersebut memilih jalannya sendiri. Kita tak lagi saling beriringan. Kemudian ada lubang yang menganga di hati. Ada sakit yang menggores dindingnya. Lantas, apa alasan dari pertemuan itu?

Pertanyaan-pertanyaan ini sudah muncul sejak semula manusia ada dan berinteraksi. Bertemu dan berpisah. Ribuan mengapa dilangitkan untuk mencari tahu mengapa kita bertemu dengan orang-orang yang pada akhirnya menyakiti kita? Sangat mudah menemukannya dilirik lagu hingga tweet dan status media sosial sekarang ini.

Sejatinya kita paham alasan mengapa harus bertemu dengan mereka. Mengapa mereka terpilih untuk menyakiti hati kita. Tapi hati kita menafikan jawaban itu. Jawaban yang menjelaskan bahwa hidup tak melulu memberikan permen kapas manis yang lumer di mulut. Tapi juga mengajarkan asam dan pahit. Manusia, khususnya saya terlalu egois untuk mendapatkan semua permen-permen manis. Hidup menawarkan lemon yang asam. Tak perlu mengutuki rasa masamnya, yang saya butuhkan hanyalah mengubah lemon itu menjadi suatu yang menyenangkan. Dan mengubah itu menjadi perkara yang lain pula.

Real life sepertinya lebih fiksi dan fiksi itu sendiri. Dan saya adalah salah satu drama queennya. Seorang teman berkata, sebenarnya tak ada perpisahan yang ada hanyalah orang-orang itu menghilang. Mengutip qoute yang entah dibuat oleh siapa, Don't force things, let life decide what happens. If it's meant to be, then it will be. Just wait and see. Saatnya membuat lemonade dan menjualnya :).

Comments

  1. Rangkaian kata nya indah dengan makna yang dalam. Suatu saat pertanyaan mengapa itu pasti akan terjawab, atau memang tak perlu mendapat jawaban. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Py...aku masih belajar nulis kayak gini. hehehee. perlu galau tingkat dewa bwt bikin ginian.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Asyiknya Berkunjung ke Doraemon Expo

Film Stand by Me, Doraemon yang akhirnya diputar di Indonesia awal desember lalu menarik minat banyak penonton. Siapa yang tidak mengenal Doraemon. Robot kucing berwarna biru bersuara serak dari masa depan yang menjadi sahabat Nobita. Saya bertumbuh dengan tradisi nonton Doraemon pukul 9 minggu pagi waktu kecil. Sampai sekarang saya masih menyukai robot kucing dengan kantong ajaibnya yang keren.  Menyusul sambutan yang baik terhadap film Doraemon (ditonton lebih dari 500.000 penonton), digelarlah pameran 100 secret gadgets Doraemon Expo di Ancol Beach City Mall. Pameran ini menghadirkan ratusan figuran alat Doraemon yang keluar dari kantong ajaibnya yang sering ditonton di televisi.  Dengar harga Rp.99.000 per orang (dewasa) dan Rp.55.000 (anak) plus tiket masuk ke Ancol, anda sudah bisa berfoto-foto dengan patung-patung biru doraemon yang menggenggam alat-alat masa depannya. Di pintu masuk pengunjung disambut dengan sejarah mengapa Doraemon tidak punya kuping, berwarna biru, ...

Berduka

Tak ada yang mencintaimu setulus kematian -Semoga lelahmu damai di sana,Pak-

Lelaki Tua Yang Memanjat Keluar Jendela dan Menghilang

Allan Karlson. Usianya 100 tahun pada 2 Mei 2005. Rumah lansia tempatnya tinggal akan merayakan ulang tahunnya. Tuan walikota pun datang. Tapi ia memilih untuk memanjat jendela dan kabur.  Di terminal bus ia bertemu pria yang memintanya menjaga koper. Namun koper tersebut ia bawa serta ketika bus yang dia tunggu telah datang dan orang yang menitipinya masih di toilet. Koper itu dan kepergiannya menjadikan ia diburu oleh polisi dan penjahat.  Siapa Allan Karlson? Ia hadir dan menjadi penyaksi pada setiap sejarah dunia dalam kurung waktu 100 tahun masa hidupnya. Tak hanya itu, ia berkontribusi besar sebagai penentu arah perjalanan sejarah tersebut. Meski ia bukanlah siapa-siapa.  The 100 Year Old Man Who Climbed Out Of The Window and Disappeared adalah buku jenaka dengan alur sejarah yang panjang. Latar belakang tokoh-tokoh yang dicerita secara detail dan saling terkait. Saya tidak bisa membayangkan ada seorang karakter yang bisa berkawan tanpa sengaja dengan para pemimpin ...