Kupikir Supernova 3 Petir akan lebih berat lagi. Ternyata cerita Elektra tidaklah seberat cerita Bong. Bahkan sangat ringan. Selanjutnya Dee menulis kumpulan Prosa Filosofi Kopi, Rectoverso, Perahu Kertas, Madre, dan paling terbaru Supernova 4 Partikel. Saya selalu punya kesan di buku karya Dee. Dan yang paling saya sukai adalah Perahu Kertas. Saya belum tahu bagaimana Partikel. Karena sejauh ini saya hanya mengajakmu membuka sampul plastik buku bercover hitam dengan sebuah simbol entah apa -saya belum cari tahu- berwarna hijau. Kamu menggapai-gapai buku itu sementara saya sibuk membuka stiker harganya untuk ditempal dibuku itu. Ini sudah menjadi kebiasaan.hehehehe. Kamu masih berusaha menjangkau buku tersebut di tanganku ketika kubuka halaman pertamanya. Ah, sebuah puisi lagi seperti di buku Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Dan sekali lagi Dee begitu mampu memancing untuk membuka lembar per lembar. Tapi kali ini saya menahan hasratku. Saya butuh suasana yang pas untuk menikmatinya. Agar sekali baca langsung habis. Sebenarnya saya sudah sangat ingin membacanya, tapi saya menyelesaikan beberapa rutinitas yang lain. Agar lebih bisa menikmatinya.
Saya mengidolakan Dee. Seperti saya mengidolakan JK Rowling. Saat saya mengandungmu dan belum tahu kamu ada dikandungan saya sempat bertemu Dee. Kala itu sebelum ke Jakarta menyusul ayahmu yang sedang pelatihan bahasa saya sempat berucap di kostnya Titi Emma untuk bertemu Dewi Lestari. Dan itu benar-benar menjadi kenyataan. Tanpa sengaja saya membaca di fanpage Perahu Kertas, Dewi Lestari akan menghadiri diskusi buku perahu kertas di gramedia Teras Kota Tangerang. Memaksa ayahmu yang sama sekali tidak tahu jalan kami berdua berangkat dengan uang pas-pas-an. Tak pernah tahu apa berhasil bertemu Dee dan tetap pulang ke rumah. Naik taksi dari bandara ke BSD menghabiskan 100ribu lebih. Tapi perjuangan tidak sia-sia. Saya bertemu Dee. Ngobrol dengannya. Berfoto dengannya. Menandatangani bukuku. Dan saat itu kamu ada dikandungan. Ajaib bukan? Kamu berumur 8 bulan dan kita sama-sama membeli Partikel. Kalo Dee ke Makassar untuk promo Partikel, saya janji akan membawamu.
Saya selalu berharap bisa menulis seperti Dee. Mampu meninggalkan kesan yang begitu dalam bagi pembaca. Tapi, tiap penulis memiliki gayanya sendiri. Seperti sidik jari yang tak pernah sama.Koleksi buku-buku Dee adalah koleksi yang perlu kamu rawat kelak sayang. Saya harap kelak kamu membacanya dan kita berdiskusi sembari meminum teh di perpustakaan rumah.(*)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Hihihi kak kita punya kesamaan menempelkan harga buku ke bukunya :p
ReplyDeleteSampai sekarang saya belum membaca Supernova ._. masih banyak buku yang antri harus di beli