Skip to main content

Belajar Ikhlas Di Hari Saraswati



Hidup adalah sebuah kejutan-kejutan yang membolak-balikkan hatimu. Kejutan itu bias membuatmu tersenyum, atau kadang membuatmu resah dan sedih. Tiap detik seperti sebuah kejutan permainan hati yang akan benar-benar membuatmu shock…

Hariku pun seperti itu. Kemarin banyak tawa yang berderai. Memberi atmosfir bahagia. Namun hari ini bahagia itu menguap. Barang-barang itu kembali pada titik awalnya. Ia kembali pada 7 yang selalu di sukainya dan juga pada putus di menit kelimabelasnya. Kejutan itu membuatku sedih. Sejauh ini aku telah berusaha dengan sepenuh hati. Namun, kenyataan yang ketemui tak berjarak dengan asaku.
Kejutan itu membuat temperature hatiku jatuh ada titik beku. Minus lima derajat. Ingin rasanya mengoyak bumi dan membiarkannya hancur.

Aku butuh objek untuk menyalurkan temepratur ini. Membuatnya kembali normal. Namun sarana itulah yang merusak hari ini.
Aku memarahi diriku, aku menghujat. Aku bodoh dan begitu tolol. Aku tak lagi bias menguasai diri. Aku sadar sepenuhnya bahwa energi ini negative. Namun ia seperti monster hijau yang ingin keluar dari hatiku.

Aku tahu tahapannya kemudian, ketika bumi telah aku koyak dan semestaku telah aku sakiti, moster hijau itu akan kembali bersembunyi. Aku tahu tahapan itu. Aku sudah menghapalnya. Sudah begitu sering temperature ini berada dibawah minus derajat, tapi aku masih saja belum belajar.
Biarlah aku lepaskan lagi monster hijau itu”kataku.

Aku memilih memikirkannya. Tak berlari. Aku memilih menyakiti semestaku. Biarlah aku menghujat diri untuk hal sepele ini, agar kelak jika kutemui kubangan yang sam, aku takkan terjatuh.
Aku menghitung kerugian. 60% materi, 40% hati. Sebuah persentase yang cukup merugikan. Kulihar sisi positifku, aku memiliki 0,5% bahagia hari ini. Monster hijau itu telah mencuri angka-angka bahagiaku.

Hari ini perayaan Saraswati, belajar bijak darinya” bisik 0,5% itu.
Saraswati, sebuah altar ego yang aku pakai. Dewi pengetahuan dan kebijaksanaan dalam kepercayaan hindu.
Aku termenung.
Bukankah ini hanya sidebar dari perjalanan hidupmu” bisik seseorang.

"Suatu saat akan menjadi kisah yang kan kau ceritakan pada anak-anakmu", lanjutnya lagi.
Aku berusaha mengumpulkan sisa-sisa positif itu. Hati berusaha membalikkan keadaan menjadi bahagia.

Bukankah kita bisa menghemat dengan kondisi ini” bisik hatiku.
"Hentikan rutinitas itu, kita membuat rutinitas lain", katanya lagi.

"Yang harus kamu lakukan adalah berusaha lagi. ketika ia memang tak lagi bisa membaik, bukan kata kompromi yang harus kita gunakan. Tapi kata syukur, bahwa kita telah pernah bersamanya. Meski ada beberapa hal yang tak bisa diselamatkan, setidaknya ia abadi di hati dan imajimu. Bukankah ikhlas selalu bisa membuat bahagia?

Jangan memanut hati. Semua adalah fana dan yang ada hanyalah tiada….

Pada akhirnya semua punya masa kadaluarsa, yang harus kamu lakukan adalah menikmati tiap kejutan selama masa kadaluarsa itu belum tiba….

Air raksa dalam tabung itu berarak naik.
Menuju angka positif, dan ketemui hati begitu ikhlas…..

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang pen...

A Very Yuppy Wedding

  Judul : A Very Yuppy Wedding Pengarang : Ika Natassa Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Harga : Rp. 45.000 Genre : Metropop  Nilai subjektif dari saya :3,5 dari 5 Don't judge!!! Saya kembali membaca buku Ika Natassa yang lain. Buku ini adalah buku kedua yang saya baca dan buku ketiga dari Ika yang saya resensi. Kenapa saya membaca Ika Natassa lagi? Karena cerita metropop yang dia sajikan tidak biasa. Tidak seperti cerita-cerita metropop yang saya beli secara acakadul cuma sekedar terpancing oleh sinopsis dua paragraf di sampul belakang. Setelah membaca Divortiare, saya tertarik membaca kisah lain yang dituliskan Ika. Karenanya Antologi Rasa dan A Very Yuppy Wedding menjadi buku buruanku. Sayangnya si toko buku kemarin saya tidak melihat Twitvortiare. Kalo ada bakal masuk kantong belanjaanku juga.  Nah, A Very Yuppy Wedding adalah buku pertama Ika Natassa. Bercerita tentang Andrea, banker salah satu bank terbesar di Indonesia yang berpacaran dengan teman kerjanya sendiri,...

Review #1 Trilogi Jendela-Jendela, Pintu, dan Atap

Akhirnya saya menamatkan trilogi Jendela, Pintu, dan Atap karya Fira Basuki. Membaca buku ini terbilang cukup telat mengingat buku ini ditulis pada tahun 2001 dan sudah mengalami 10 kali cetak ulang.  Untuk pertama, saya ingin mereview buku Jendela-Jendela.Review berikutnya akan ditulis terpisah. Nah, sebelumnya saya bukanlah pembaca Fira Basuki. Sejauh ini saya hanya membaca buku Astral Astria dan Biru karyanya. Dua buku yang ditulis kemudian setelah menuliskan trilogi ini.  Jendela-jendela bercerita tentang seorang perempuan bernama June yang mengalami cukup banyak perubahan dalam hidupnya. Mulai dari kuliah di Amerika, menjadi editor majalah Cantik di Indonesia, kemudian menikah dan pindah ke Singapura. Menepati rumah susun sederhana dan menjadi ibu rumah tangga. Ceritanya mirip-mirip hidup saya pas bagian ibu rumah tangga. Hahaha.  Transisi hidup yang cukup glamor saat kuliah di Amerika dengan tanggungan orang tua serta limpahan hadiah mahal dari pacarnya ke kehidupan...