Skip to main content

aku, kamu, dia dan dia

langit kali ini begitu indah. awan kelabu menutup langit.hawa dingin menusuk kulit. layaknya salju yang menyentuh kulit. ia seperti embun sejuk ketika terik matahari semenit yang lalu membakar kota.

ini mungkin pertanda hujan, namun, aku begitu menikmati suasana sore ini. begitu menentramkan dan menenangkan hati. ada bahagia yang berpendar di sudut hati saat menikmati suasana sore ini.
riak kota masih terus bergerumuh. di tengah hiruk pikuk kendaraan dan kesibukan beribu-ribu orang menghabiskan harinya. namun, aku seperti berada di luar semua itu. hari ini aku berada di luar lintasan semesta ini. tak merasai hiruk pikuk kota dan sejarah yang ditinggalkannya hari ini.

semua ini karena sosoknya. sosok yang kutemui siang tadi. tak ada yang terjadi antara kami. bahkan saat pertama aku melihatnya tak ada gurat rasa seperti yang hati rasakan kali ini.
kami tak begitu saling kenal. hanya sesekali aku melihatnya di koridor kampus.

sesekali kami saling menyapa dan melempar senyum. tak ada yang istimewa di antara kepingan-kepingan pertemuan itu. namun, entah kenapa hati memilih berkata lain.
aku takkan menyalahkan hati. ia tak pernah salah. namun, aku tak tahu bagaimana mencegahnya.

sosoknya yang kujumpai hari ini makin mempertegas sebuah rasa yang tumbuh dengan perlahan. ia menyapaku. dengan seyum khas dari wajahnya yang orental. di atas kendaraan roda dua klasiknya.

aku tak tahu, tapi jujur aku katakan bahwa aku kagum padanya. tak ada yang istimewa dari dirinya kecuali wajah yang lumayan manis. namun, bukan itu yang membuatku merasa hal yang lain.

sosoknya yang lucu dan sedikit aneh mengingatkanku pada seseorang. seseorang yang pernah memberikan 14 hari yang indah di pulau dewata. seseorang yang pernah mengenalkanku pada tentang cinta yang begitu menyentuh. mereka berbeda secara fisik, namun, tiap lakunya mengingatkanku pada sosok dia. dia yang pernah hadir mengisi ruang kosong dan mengajarkanku untuk terus optimis.

seperti rasa yang aku rasa kali ini, aku tak pernah tahu. 14 hari itu akan berlalu dengan indah. 7 bulan lalu aku hanya ke pulau itu untuk belajar.dia, seseorang yang kupanggil kakak sempat berpesan"hati-hati kalo ke bali. asal jangan terjalin suatu rasa".

"tenang.aku masih sayang sama kakak"kataku yakin. tapi, tuhan selalu melakuan keajaiban-keajaiban dengan caranya sendiri. di bali aku dekat dengan sosok itu.seseorang yang telah membagi begitu banyak cinta di tiap jejak di denpasar.diantara jalan emperan toko di kuta, jejak-jejak pasir di sanur. dan diantara senja yang tertinggal di uluwatu.

aku tak tahu,rasa ini kemudian menjadi lain. tiap bahagia terekam indah. namun, aku telah memiliki dan dimiliki oleh dia, dia yang selalu mampu menjawab tiap tanya yang selalu kulontarkan. dia yang telah setahun menemani dan bebagi rasa bersamaku.

namun, sosok itu ada di depanku. mengulurkan dan berkata "melangkahlah bersamaku.kita akan menemukan ujung jalan yang indah".
"aku belajar bahwa cinta adalah rasa saling percaya. aku, kamu, dan dia belajar tentang sebuah kepercayaan.dan dia mempercayaiku dan aku harus memegang raa percaya itu.meski ada rasa untuk mu"jawabku.
sepenggal kenangan itu masih terus ada di sini. di memori otakku. dan kadang aku rindu sosoknya yang selalu mampu memberikan semangat.mengajarkanku untuk optimis dan percaya pada kemapuan diri.entah kapan bisa bertemu lagi. melihat lagi dewi saraswati di taman pendidikan.
***
awan kelabu mulai bergerimis. sebuah pelangi melengkung indah diantara refleksi matahari dan tetes-tetes hujan.pohon-pohon begitu indah dengan hijau yang begitu tenang.dan sore itu aku bersamanya dalam sebuah kata "kita".
"bayang-bayang itu kembali lagi kutemukan. padamu. sosok orientalmu. pribadi periang, nakal, namun sangat peduli.aku ingin berterima kasih telah menghadirkan sosoknya lagi untukku"kataku.
***
diam meliputi keduanya dan alam yang berbisik tentang indahnya langit
"aku mneciantaimu"katamu tiba-tiba.
senyap meliupti semesta.seperti sebuah adegan slow motion.tetes-tetes hujan menjatuhi bumi dengan sangat lambat. udara sep erti berhenti. alam pun kemudian brhenti berbisik.
"aku pun mencintaimu..."kataku sedih...
"namun,aku masih mencintai dia"
dan hujan pun turun dengan derasnya.

Comments

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem...