Seminggu lalu iseng ngikutin Dorama Nobunaga Concerto di Waku-Waku Japan. Saya bukan penggemar Dorama Jepang. Tapi kadang iseng menonton drama atau filmnya. Beberapa kali nemu yang cukup menarik di Waku-Waku Japan. Selain itu jumlah episodenya lumayan sedikit dibanding rata-rata drama korea serta jam tayang yang tiap hari di Waku-Waku Japan cukup membuat dorama-dorama ini gampang diikutin.
Awalnya kupikir Nobunaga Concerto ada hubungannya dengan musik. Sesaat setelah membaca sinopsisnya tentang seorang anak SMA yang tiba-tiba jatuh pingsan dan terbangun di Zaman Sengoku, saya pun tertarik menonton episode pertama yang kemudian membuat saya penasaran akan endingnya.
Eits, sebelum cerita lebih banyak, Guide di sini hanya berlaku untuk Dorama dan filmnya saja. Untuk komik dan animenya saya tidak nonton dan tidak terlalu tahu detailnya. OK! Lanjut.
Nobunaga Concerto adalah komik berlatar sejarah Jepang yang ditulis oleh Ayumi Ishii sejak tahun 2009. Kemudian pada tahun 2014 diadaptasi dalam bentuk anime dan dorama live action. Tahun 2016 diadaptasi ke film layar lebar.
Nobunaga Concerto bercerita tentang Sobaru, seorang anak SMA yang terjatuh, pingsan kemudian terbangun di zaman Sengoku. Ia kemudian bertemu dengan Nobunaga yang sangat mirip dengannya yang memintanya menggantikan dirinya. Sobaru yang saat terjatuh berada di kawasan wisata yang menawarkan pertunjukan sandiwara tentang Nobunaga, menganggap tempat itu masihlah kawasan wisata. Ia pun menyanggupi untuk menggantikan peran Nobunaga karena mengira itu hanya sandiwara. Sampai kemudian dia terlibat peperangan dan sadar bahwa ia benar-benar berada di zaman Sengoku.
Kemudian cerita berlanjut ketika ia bertemu Klan Oda dan menjadi pewaris. Meskipun konyol ia berhasil membuat Klan Oda bersinar dan mengalahkan musuh-musuh. Yang menarik dari cerita ini adalah ternyata orang-orang yang mengalami melintasi waktu dan tiba di zaman Sengoku.
Semisalnya tokoh Saito Dosan yang adalah seorang polisi dari tahun 1975. Saito Dosan pun menawarkan anaknya untuk nikahi oleh Oda Nobunaga karena pengetahuan sejarah yang dimilikinya dari masa depan.Yang lebih menarik lagi karakter-karakter yang ada benar-benar disesuaikan dengan sejarah. Juga jalan cerita. Menonton dorama ini membuat saya sedikit terbantu untuk memahami sejarah Jepang meski gagal menamatkan buku Taiko karya Eiji Yoshikawa.
Sayangnya karakter Hideyoshi dibuat agak jahat di cerita ini. Padahal di dalam sejarah dia adalah tangan kanan Nobunaga. Karakter Ieyasu juga dibuat konyol dan sangat menyukai perempuan.
Nah karena judul tulisan ini adalah tentang Guide to Understand Nobunaga Concerto, maka inilah petunjuknya. Jika kamu menonton dorama atau filmnya baiknya menonton dari versi dorama yang 11 episode kemudian dilanjutkan ke filmnya. Jangan terbalik dan jangan sepotong-sepotong. Karena ternyata filmnya adalah kelanjutan dari doramanya itu sendiri. Ending doramanya cukup menggantung karena beberapa cerita belum selesai.Alur pembukaan awal filmnya pun tampak terlalu maju. Karenanya dorama dan film Nobunaga Concerto ini tidak boleh dipisahkan. Para pemain filmnya tetap diperankan oleh aktor-aktor dari doramanya. Namun jika berdasarkan kualitas, saya lebih menikmati filmnya. Filmnya dibuat lebih serius dengan CGI yang bagus. Sementara doramanya tidak terlalu memanjakan mata. Filmnya berhasil mencatatkan box office saat tayang di Jepang. Komiknya pun sangat populer.
Overall, saya cukup menikmati Nobunaga Concerto ini. Membuat sayatertarik kembali untuk membaca Taiko. Tapi mengingat terlalu tebal, saya baca wikipedia saja untuk tahu sejarah Nobunaga, Hideyoshi dan Ieyasu ini.
Berikutnya saya akan belajar tentang sejarah zaman Meiji lewat Rurouni Kenshin. Hahahaa
(Sumber Foto :https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU1gkqrmYknzzfNY5qHEcWA3dBsVH8T5ByRXkkDzviMw-regybng0bdh6Rw3ZAneSf-9RIU5m4mLMT5dH1rFDqx0VlJjlWZw0THEH3JFZCPj11hxXG7fP1QwSD_MXKe0bHr1NyDw/w1200-h630-p-k-no-nu/e874cb1b88b8095f97ddbbab86fe9d791413637442_full_zps9e3a90fe.png)
Bogor, 16 Juni 2021
Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik. Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar
Comments
Post a Comment