Skip to main content

Terjebak di Smallville



Postingan sebelumnya  yang saya bilang saya akan menuliskannya setelah saya menuntaskan 10 season Smallville sepertinya harus saya langgar. Salahkan cerita season 6 yang begitu mengaduk-aduk perasaan hingga kemudian saya merasa hampa dan kehilangan gairah.
Sebelumnya, mari kuceritakan padamu kenapa saya baru menonton serial ini, padahal sudah menahun ia bulukan? Here's the thing. Suami saya yang somehow sangat suka dengan cerita superhero sudah mengikuti  serial ini sejak tahun 2006, waktu dia kuliah di UI. Kemudian dia mengikutinya serial ini hingga tamat di tahun 2011. Saya, yang di tahun 2017 lalu baru daftar Indihome tiba-tiba kegirangan melihat Smallville season 1 dan 2 ditayangkan di Iflix. Daripada skroll handphone ga jelas, mungkin lebih baik saya menonton satu episode atau dua. Begitulah awalnya.

Kemudian, saya jatuh cinta pada cara Clark memandang Lana, vice versa. Kisah anak SMA yang begitu manis dibumbui dengan kekuatan super. Membuat saya rela streaming melanjutkan season 3,4,5,6, padahal sebelumnya saya ingin menikmatinya saja via Iflix. Menunggu season berikutnya ditambahkan. 

Tapi rasa penasaran itu lebih kuat. Membuat saya menonton lebih lama dan lebih larut. membuat saya cekikikan kayak anak ABG sampai berharap kisah Clark dan Lana berakhir bahagia. Sayangnya Clark tak diciptakan untuk Lana. Dan kisah percintaan antara Clark, Lana, dan Lex penuh drama, berliku, dan melelahkan, 

Saya yang mengikutinya beberapa hari ini merasa seperti diperas habis-habisan untuk mengikuti kisah cinta mereka. Puncaknya di season 5 dimana diawal episode Lana pacaran dengan Clark sedang diakhir episode season 5 Lana berpaling ke Lex. Saya yang selalu menempatkan kisah cinta sebagai bagian paling penting dari sebuah kisah merasakan sensasi naik rollercoaster. Perasaan naik turun yang begitu menggemaskan. Apalagi saat episode ketika Clark melamar Lana. Saya sangat berharap cerita itu selesai di situ saja. Sayangnya, ratusan episode mengantri di belakangnya, Saya harus menyaksikan episode yang mengaduk-aduk emosi itu sambil histeris sendirian. 

Saya selalu mempertanyakan kenapa Clark tidak mau berterus terang saja pada Lana tentang kekuatannya. Terus kenapa Lana begitu tidak mampu memberi ruang pada Clark untuk menyimpan rahasianya. Mengapa juga dia harus selalu curhat ke Lex dan percaya bahwa Lex akan selalu jujur padanya. Padahal sejatinya Lex pun penuh kebohongan. Satu yang pasti dari Lana, dia tidak punya kepekaan untuk mengindrai cowok yang kurang baik. Hal lain yang membuat saya jengkel sama hubungan Lex dan Lana adalah dari semua cowok yang dekat dengan Lana, mengapa harus ada Lex. no offense, mulai dari Whitney, Clark, Jason semuanya ganteng dan saya sebagai penonton ikhlas Lana pacaran dengannya. Pas tiba-tiba bareng Lex, gue sampai kesel banget. Udah botak jahat lagi. sebel deh. 

Season 1-5 (episode-episode awal) cukup menarik untuk diikuti karena kisah cinta Clark dan Lana masih cukup optimis. Sayangnya di season 5 pertengahan hingga 6 saya mulai membenci Lana. Untunglah perlahan datang karakter Lois yang lucu,  berani, dan suka menggoda Clark. Apalagi kisah cintanya dengan Oliver Queen yang ganteng itu cukup menggemaskan. Kisah Lois dan Oliver semacam penawar di tengah pahitnya kisah cinta segitiga Clark-Lana-Lex.

Belum lagi kisah perseteruan abadi antara Ayah Lex, Lionel dengan Lex. Perseteruan yang membuat saya memilih kalo salah satunya saling membunuh, saya bersyukur. Namun, tak seperti Lana yang diawal cerita layak dicinta dan diakhir cerita tak disukai, Lionel malah menjengkelkan diawal namun balik memihak Clark di akhir. Sosok Lionel yang tiba-tiba melindungi Clark cukup menyenangkan apalagi setelah kisah sedih meninggalnya Jonathan Kent. 

Saya menulis postingan ini setelah menonton episode terakhir season 6. Lana meninggal dan saya tak punya harapan lagi melihat mereka bersatu. Saya butuh mengabadikan rollercoaster perasaan ini karena Kisah Lana Clark sebelum saya move on ke kisah cinta Lois Clark. Namun, hingga detik ini saya masih tak rela melihat tragedi cinta Lana dan Clark. Mereka terlihat sangat cocok. Jika saya menonton serial ini diawal dia tayang tahun 2001, 16 tahun lalu, saya mungkin akan menjadi shipper Tom Welling dan Kristin Kreuk. 

Namun, sepertinya saya harus move on dan menyiapkan hati untuk mulai menerima Lois sebagai pasangan Clark. Sangat mudah jatuh cinta pada Lana, seperti yang dirasakan Clark sejak umur 7 tahun. Tapi saya juga tidak mampu menahan daya tarik Lois. Lois adalah karakter perempuan berani yang disiapkan untuk mendampingi Clark. Dia semacam side kick. Duet yang disiapkan untuk bersama-sama membela kebenaran. Bagusnya lagi pembuat serial ini sangat bagus mengantarkan karakter Lois menjadi kawan Clark yang lama-lama akan mejadi tambatan hatinya. Cant wait for that.

Somehow episode favoritku adalah ketika Green Arrow, Flash, Aquaman, Cyborg, dan Clark bergabung di episode keadilan. Biasa aja sih episodenya. Lebih mirip Power Ranger malah dengan efek bom-bom meledak di belakangnya. Namun episode itu membagikan rasa optimis. Membuat saya lebih menyukai Justice League daripada Avengers. Hahahaha.

Demikian ocehan tak jelas dari saya. Saya mau catch up 80 episode berikutnya. Semoga kisah cinta Clark dan Lois tetap segreget Lana dan Clark. Saya ragu sih. Tapi dicoba saja. 

Bogor, 27 Maret 2018

Comments

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem...